Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Api Amarah



Api Amarah

0Benar saja, tidak ada yang membantu mereka untuk membawakan koper. Ji An'an dan Nanny pun dengan susah payah menaikan koper itu ke helikopter.     

Tatapan Beiming Shaoxi yang dinign, membuat Wei'er dan para pengawalnya tidak berani membantu…     

Ji An'an bisa merasakan bahwa mereka telah mendapatkan perlakuan yang tidak disambut dengan baik.     

Beiming Shaoxi melipat kaki panjangnya dengan tidak senang beberapa kali menatap ke jam tangannya, seakan menandakan Ji An'an telah menghambat banyak waktunya!     

Ji An'an meletakkan barangnya, lalu menawarkan makanan manis kepada Beiming Shaoxi, "Tuan Beiming, apakah sudah sarapan? Kalau belum…."     

Beiming Shaoxi menatap ke kotak makanan merah muda yang dipegang oleh Ji An'an. Namun setelah melihatnya, nyatanya sejak kecil dirinya tidak menyukai makanan manis atau cemilan.     

Ji An'an bisa melihat tatapan dinginnya, lalu menarik tangannya.     

Akan tetapi, seketika kotak makannya dengan sangat cepat diambil dan pria ini pun berkata, "Cepatlah masuk, kita sudah mau terbang!"     

Ji An'an pun mencari tempat duduknya lalu memakai sabuk pengaman, Nanny yang dengan penasaran melihat luar jendela, "Nona, apakah helikopter ini bisa langsung membawa kita pulang ke negara kita?"     

Hebat sekali!     

Helikopter biasanya hanya bisa mengantar antar kota saja dan itu juga sudah harus membayar pajak untuk perlintasan penerbangan. Apalagi jam padat penerbangan pesawat di setiap negara juga berbeda-beda.     

Walau hanya sebentar melakukan perjalanan penerbangan, seseorang bisa membayar banyak biaya untuk sekali penerbangan itu. Kebetulan, Ayah Su juga menyukai pesawat terbang, sehingga ia pun membeli sebuah pesawat kecil yang ditaruh di dekat rumahnya.     

Nyatanya, seseorang perlu mengeluarkan banyak uang untuk membeli sebuah pesawat jet pribadi. Namun jika tidak mampu membayar pajak penerbangan, maka orang tersebut juga tidak akan bisa terbang meski hanya untuk menikmati pemandangan di atas awan.     

Dengan demikian, Ayah Su hanya bisa meletakkan pesawat itu di belakang taman sebagai pajangan saja.     

Akan tetapi, berbeda dengan helikopter milik Beiming Shaoxi ini. Helikopter ini tidak hanya bisa terbang ke mana saja, namun juga bisa terbang antar negara.     

Nanny lalu berkata, "Kalau Tuan kita juga ada, pasti akan sangat menyenangkan."     

Di sisi lain, tatapan mata Ji An'an yang agak basah hanya bisa memandang pemandangan awan putih dan langit biru di luar jendela. Ia ingat bahwa Ayah Su selalu punya keinginan untuk bisa mengemudikan pesawat. Orang tua ini berharap bisa terbang ke mana saja dengan pesawatnya. Sayangnya, ia juga sadar bahwa hal itu tidak akan terjadi pada dirinya.      

Beiming Shaoxi membuka kotak itu lalu melihat sebuah kue yang berbentuk kelinci kecil.     

Teksturnya lembut, manisnya juga cocok dan sangat sesuai dengan seleranya.     

"Tuan tidak terlalu menyukai kue dan beberapa cemilan. Apalagi cemilan yang terlalu manis dan asin, ia tidak terlalu menyukainya…. Tuan hanya menyukai cita rasa manis dan asin yang pas…"      

Ji An'an mengingat pesan Porti saat masih berada di rumah Keluarga Beiming. Pelayan tersebut juga mengatakan, "Namun kami juga tahu bahwa sangat sulit membuat cemilan dengan rasa manis dan asin pas. Walau demikian aku bisa mengajari cara membuat cemilan yang seperti itu."     

Dalam catatan Ji An'an, ia telah mencatat banyak sekali informasi yang disuka oleh Beiming Shaoxi dan tidak disukainya.     

Walaupun ia merasa bahwa sudah tidak mungkin ada kesempatan untuk membuatnya lagi, tetapi ia masih ingin mencoba membuatnya.     

Alhasil, Ji An'an masih menyempatkan waktu untuk berlatih membuat cemilan atau kue beberapa kali. Dengan banyaknya latihan, ia pun bisa berhasil membuatnya.     

Sayangnya, Gu Nancheng tidak menyukainya. Oleh sebab itu, Ji An'an pun meletakkan kue ini ke dalam kotak khusus. Meski demikian, ia juga merasa bahwa dirinya juga tidak akan mungkin memiliki kesempatan untuk memberikan kepada Beiming Shaoxi…      

Akan tetapi tidak disangka….     

Kemudian, bibir tipis Beiming Shaoxi tertutup. Ia merasa bahwa kue ini sangat cocok dengan seleranya.     

Rasa yang begitu unik, apakah Gu Nancheng juga menyukainya?     

Api amarah cemburu seketika membakar hatinya, lalu ia teringat bahwa pada kenyataannya Ji An'an juga sudah beberapa kali membuatkan sarapan untuk Gu Nancheng. Salah satunya beberapa kue semacam ini.     

Apakah ini… adalah sisa kue yang dibuatnya saat itu? Mungkinkah kue ini adalah percobaan yang gagal dibuatnya sehingga Gu Nancheng tidak suka dan tidak mau memakannya?!     

Walaupun begitu, ia tetap menjaga harga dirinya untuk tidak memakannya lagi, bahkan….     

Beiming Shaoxi berusaha menutup mulutnya dan tidak mau mengambil satu kue lagi.     

******     

Mereka mendarat ke kota S pada malam hari.     

Selama perjalanan berlangsung bersama Beiming Shaoxi, Ji An'an tidak mengajaknya berbicara satu topik pun. Ketika waktunya makan, ia sudah disiapkan makanan yang mewah dan bergizi.     

Baru selesai makan malam, helikopter mendarat ke tempat Keluarga Ji. Ia melihat rumah Keluarga Ji tersebut dan merasa bahwa dirinya tidak terlalu ingin pulang ke Keluarga Ji. Namun, Ji An'an juga sadar bahwa dirinya juga tidak memiliki tempat lain selain pulang ke rumah ini. Alhasil, ia pun mengajak Nanny turun sambil mengeluarkan kopernya dari helikopter itu.     

Masih belum sempat berterima kasih, helikopter Beiming Shaoxi sudah terbang lagi.     

*****     

Di sisi lain, di rumah Keluarga Xin. Rumah keluarga itu sudah di desain dengan dengan gaya Rococo yang gelap namun mewah. Hal ini membuat tempat jadi terkesan sangat misterius.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.