Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Tubuh Yang Terluka



Tubuh Yang Terluka

0"Jangan bergerak!" Ucap Beiming Shaoxi dengan tatapan yang fokus dan memegang tangan wanita itu yang akan bergerak.     

Ji An'an kemudian menggigit bibirnya dan sudah hampir menangis karena dirinya yang menyedihkan.     

Tidak ada seorang pun yang berharap orang yang disukainya malah melihat dirinya saat berada di kondisi paling buruk dalam hidupnya.     

Ji An'an yang dalam kondisi amat menyedihkan, lebih bersedia mati sendirian di dalam penjara dan tidak ingin membuat Beiming Shaoxi jijik melihatnya.     

"Aku mohon kepadamu…. Suruh pelayan saja…." Ucap Ji An'an dengan suara serak.     

"Mereka semua begitu ceroboh, tidak mungkin bisa melakukannya. Lagi pula, apakah aku telah membuatmu kesakitan, membuatmu tidak nyaman?" Tanya Beiming Shaoxi dengan tegang.      

Padahal, semua langkahnya ini merupakan nasihat dokter dan melakukan semuanya sesuai dengan yang dikatakan dokter tersebut. Beiming Shaoxi bahkan juga melakukannya dengan penuh kesabaran karena tidak berani membuat kesalahan.     

Ia tentu tahu bahwa perlakuannya yang lembut saja sudah bisa membuat wanita ini merasa kesakitan. Jadi, andai digantikan oleh para pelayan puh, rasanya juga akan sama-sama terasa menyakitkan. Selain itu, masih ada kemungkinan bahwa para pelayan itu tidak bisa melakukannya dengan baik dan malah membuat Ji An'an lebih menderita.     

Kalau semua ini tidak dibersihkan dengan bersih, maka akibatnya akan sangat parah!     

Menyuruh orang lain menjaga wanita ini tentu membuatnya tidak akan bisa percaya dengan mudah! Lebih baik ia melakukan semuanya sendiri!     

Setiap kali jarum ditusuk, Beiming Shaoxi merasa seperti menusuk hatinya sendiri.     

Mata Ji An'an yang merah, uap air matanya pun telah memburamkan matanya, "Aku… ingin ke toilet."     

Setelah pingsan begitu lama, ia sudah lama sekali tidak pergi ke toilet.     

Mendengar itu, gerakan Beiming Shaoxi terdiam sejenak. Ia dengan berhati-hati mengangkat tubuh wanita itu.     

Ji An'an menundukkan kepalanya lalu melihat kain kasa yang membungkus bagian payudaranya. Tanpa sadar, hal itu malah memperlihatkan bentuknya yang sangat seksi…. Penampilan seperti ini langsung membuatnya malu dan pipinya langsung merah merona!     

Tetapi mata Beiming Shaoxi sama sekali tidak menunjukkan hasrat sedikit pun. Di matanya, wanita ini seolah sedang memakai baju biasa untuk menutupi tubuhnya.     

Dengan berhati-hati, ia memeluknya masuk ke kamar mandi dan meletakkannya ke toilet.     

Bila diperhatikan lebih jeli, tubuh Ji An'an dari atas sampai bawah saat ini tidak memakai sehelai pakaian pun. Kecuali bagian tubuh yang tertutup kain kasa, ia juga tidak memakai pakaian dalam sama sekali.     

"Kamu keluar…."     

"Memangnya mau berapa lama kamu berada di sini?" Beiming Shaoxi masih ingin menemaninya. Namun saat melihat ekspresi wajah Ji An'an yang malu, lalu mengatakannya, "Kedua tanganmu jangan sampai terkena air. Kalau sudah selesai, panggil saja aku!"     

Tangannya masih ditutup oleh kain kasa yang sudah dibasahi dengan alkohol. Harapannya, tangannya yang masih terluka itu tidak akan memegang sesuatu yang tidak bersih.     

Mendengar pesannya itu, Ji An'an hanya bisa menundukkan kepala dengan malu. Ia hanya mendengar pria itu berjalan keluar dan kemudian menutup pintu.     

Setelah buang air kecil, Ji An'an juga menahan semua kesakitannya dan berjalan sambil menopang tubuhnya ke arah dinding. Selangkah demi selangkah, ia berjalan ke arah depan cermin.     

Pipinya telah bengkak, dan ada bekas memar yang menakutkan di wajahnya. Selain itu, matanya juga terlihat bengkak.     

Tidak hanya itu, mungkin karena alergi, beberapa bagian pada tubuhnya juga terlihat bengkak dan melepuh. Walau ada kain kasa yang menutupi bagian luka yang parah, namun Ji An'an juga masih bisa melihat bekas luka cambukan yang ditutupi kain kasa tersebut.      

Tubuhnya sudah dipenuhi dengan begitu banyak luka.     

Dengan kondisi seperti ini, ia masih tidak merasakan ada kesakitan yang mungkin membuatnya keguguran… ia jadi memikirkan nasib janin dalam perutnya itu…     

Dokter telah mengatakannya, rahimnya sudah pulih. Namun kalau keguguran lagi, maka dirinya akan mengalami pendarahan hebat dan mungkin akan bisa membunuhnya.     

Tidak disangka, nyawanya memang cukup panjang. Ia sudah mengalami kondisi buruk seperti ini dan masih belum juga mati. Mungkin karena Ji An'an sudah memiliki permata biru dalam tubuhnya, dan permata itu mampu menahan beban tubuhnya ini. Apakah ini penyebab yang membuatnya belum juga mati?     

Mata Ji An'an yang samar-samar menunjukkan urat darah, kemudian mengalirkan air mata dan air yang asin itu membuat lukanya perih serta terasa sakit.     

Namun dalam hati, Ji An'an masih bertanya, benarkah wanita di dalam cermin itu… benar-benar dirinya?     

Wajahnya yang begitu aneh ini, hampir saja membuatnya tidak mampu mengenal dirinya sendiri. Apakah ia hanya bisa melihat sosok dirinya yang dalam kondisi buruk seperti ini?!     

"Brak!!!" Seketika terdengar suara pintu tiba-tiba terbuka dari luar.     

Beiming Shaoxi berjalan masuk, Ji An'an dengan panik menundukkan kepalanya. Ia mengangkat tangan seolah ingin merapikan rambutnya dan menutupi wajahnya.     

Satu tangan yang besar pun seketika memegang pergelangan tangannya, "Siapa suruh tanganmu sembarang bergerak, kenapa kamu masih saja tidak bisa mendengar perkataanku?"     

Ji An'an hanya bisa terdiam.,,,     

"Aku sudah menyuruhmu untuk memanggilku kalau sudah selesai. Apakah sesulit itu untuk mendengarkan perkataanku?!" Ucap Beiming Shaoxi dengan nada tegang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.