Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Leo Lebih Memilih Kekerasan Daripada Dilembutkan



Leo Lebih Memilih Kekerasan Daripada Dilembutkan

0Tetapi hari ini pria itu seperti sedang kerasukan. Apalagi, penampilannya begitu cerah, sudut bibirnya juga tidak hentinya tersenyum dengan begitu tampan.      

Yang lebih aneh lagi, ketika makan siang, Beiming Shaoxi malah tidak hentinya tersenyum-senyum sendiri…     

Mangkok nasi yang ada di tangan Leo pun terjatuh saat mau menyuap sebuah bakso ke dalam mulutnya.     

Ketika melihat ayahnya tersenyum, pemandangan ini benar-benar sangat menakutkan!     

Mangkok yang di letakkan ke troli juga tidak sengaja terjatuh.     

Beiming Shaoxi menatapnya sekilas. Andai sekarang adalah hari-hari biasa, pria ini mungkin akan sangat galak dan memarahi pelayan itu habis-habisan!     

Mata Leo menatap lebar. Ia sering sekali melihat ayahnya tidak bisa mengendalikan amarahnya. Ayahnya pasti akan memarahi siapapun yang berbuat salah. Pelayan yang melakukan kesalahan, pasti akan dihukum dengan berat! Bahkan seorang Leo juga sering mendapat hukuman berat dari ayahnya akhir-akhir ini.     

Apalagi saat Leo mengatakan 'Momo', maka akan dihukum berdiri, lalu dikunci seharian di dalam kamar kecil…     

Sebulan ini, kehidupan anak ini juga terlalu menderita.     

"Apa semangkuk nasi juga tidak bisa dipegang dengan baik?" Tanya Beiming Shaoxi dengan mengerutkan kening.     

Leo dengan panik menatapnya. Dari pandangannya, Beiming Shaoxi kembali mengambil semangkuk nasi dan menyuruh pelayan untuk mengambil troli makanan. Ia pun juga kembali menyuapkan anaknya makan.     

Leo terkejut dan agak tersentuh.     

Beiming Shaoxi biasa menyuruhnya untuk makan sendiri, tidak memperbolehkan pelayan untuk memberikannya makan, tidak memperbolehkan ada orang lain yang membantunya! Kalau tidak, anak ini tidak boleh makan!     

Leo juga pernah marah, tetapi perut kecil yang lapar itu sangat menderita, seperti di dalam perut ada seekor ayam kecil yang selalu berbunyi.     

Apalagi saat Beiming Shaoxi sudah bersikap tegas, maka anak ini juga tidak akan diberi makan selama seharian. Bahkan pelayan pun tidak berani membiarkan Leo makan.     

Leo kelaparan sampai menangis, tapi Beiming Shaoxi juga tidak memberikannya!     

Leo kelaparan sampai tidur, ketika bangun juga tidak berani menggunakan makanan untuk melampiaskan emosinya. Walaupun sangat marah, anak ini juga tidak berani mengatakan tidak mau makan.     

Beiming Shaoxi tentu menyayangi Leo, tidak ada orang lain yang rela melihat anaknya kelaparan dan kedinginan!     

Melihat air mata dari sudut mata anaknya itu, ia juga seolah melihat Ji An'an yang tersiksa…     

Leo yang sejak lahir sudah tidak mendapat kasih sayang seorang ibu, maka Beiming Shaoxi selalu ingin memberikan yang terbaik untuknya. Sayangnya, Leo hanya bisa dilawan dengan kekerasan, selain perkataan Ji An'an tidak akan mendengarkan perkataan siapapun.     

"Ayah, apakah kamu sudah tidak begitu marah karena boneka beruangnya…?"     

"Bukan apa-apa!"     

Walau tidak memarahinya lagi, namun sebulan ini ayahnya itu tidak memperdulikan Leo.      

"Sebesar apapun kesalahan yang kamu perbuat, aku sebagai ayahmu juga tidak akan marah. Cepat, makanlah yang banyak! Kamu sudah kurus seperti monyet." Ucap Beiming Shaoxi sambil menyuapi sendok terakhir.     

Ketika pelayan mengambilkan kuah dan tidak sengaja tangannya gemetar hingga membuatnya tumpah, pelayan itu langsung berlutut dan menangis minta ampun.     

Beiming Shaoxi menatapnya sekilas, lalu menyuruhnya untuk membersihkannya, "Jangan berlebih-lebihan!"     

Pelayan itu tidak berani menjawab…. Waktu itu ada seorang pelayan yang tidak membersihkan bak mandi hingga mengkilap. Setelah itu, dia malah dihukum untuk bertani di kebun selamanya.     

*******     

Sampai sekarang, Ji An'an sudah tinggal di rumah Keluarga Beiming selama dua hari. Ia makan tiga kali sehari dan disajikan berbagai makanan yang penuh gizi.     

Ia tidak pernah melihat keberadaan Beiming Shaoxi di siang hari. Ia hanya akan melihatnya ketika di malam hari. Pria itu pun datang mengunjunginya hanya untuk membantunya membersihkan lukanya dan mengobatinya.     

Sekujur tubuhnya masih terluka, hanya berbaring di atas ranjang dan tidak bisa turun. Beiming Shaoxi juga sudah menyuruh pelayan untuk memindahkan rak buku di depan kamarnya dan memberikannya layar televisi untuk menghibur kesehariannya.     

Mengetahui dia menyukai lagu Chopin, pagi dan malam akan ada seorang pianis yang datang untuk memainkan lagu itu untuknya.     

Tampaknya, Beiming Shaoxi memang sengaja tidak sering datang ke sini. Ia merasa khawatir jika Ji An'an malah tidak menyukai kedatangannya yang terlalu sering itu. Selain itu, ia juga tidak mau keberadaannya itu bisa membuat Ji An'an membencinya.     

Alhasil, setiap Ji An'an ingin makan sesuatu, ingin melakukan sesuatu, atau hal khusus lainnya, semua itu bisa dimintanya kepada pelayan yang selalu siaga di dekatnya.     

Semua makanan yang akan dikirimkan kepadanya juga selalu dicek oleh Beiming Shaoxi. Bahkan saat piring itu keluar lagi dari kamarnya, Beiming Shaoxi selalu memperhatikan banyaknya makanan yang sudah dimakan Ji An'an.     

Ji An'an belakangan ini menyukai makan asam dan minum jus lemon. Semua makan yang terasa asam seakan dimakannya lebih banyak dari makanan yang lain.     

Lalu makanan yang dipesan juga semakin lama semakin terasa asam. Ehmm… sejak kapan selera wanita ini berubah begitu banyak?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.