Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Mati Terluka Cacat Juga Jangan menghiraukanku



Mati Terluka Cacat Juga Jangan menghiraukanku

0Ji An'an tertegun sejenak, kenapa pria ini bisa melakukan hal seperti ini?     

"Beiming Shaoxi apakah kamu sudah gila!?"     

Beiming Shaoxi menatapnya dengan dingin.     

Ketika mendengarkan pertanyaan Ji An'an sebelumnya, hal ini membuatnya merasa ada pisau beracun menusuk ke jantungnya, sungguh membuatnya sangat murka dan marah!     

Giginya menggigit dengan sangat kuat sehingga mampu memecahkan termometer itu….     

"Bagaimana kalau nanti kamu keracunan? Apa kamu sudah berencana untuk mati?" Ji An'an yang amat panik melihat cairan merkuri itu mulai meluber ke dalam mulutnya, dengan sigap segera menarik lengan pria itu, "Pergi ke kamar mandi dan berkumur, jangan menelannya…."     

Sayangnya, Beiming Shaoxi hanya diam. Dalam hati, dirinya bergumam kesal, 'Bukankah wanita ini sudah tidak ingin, bahkan tidak mau melihatnya lagi? Bukankah dia berharap dirinya bisa mati?     

Oleh sebab itu, Beiming Shaoxi merasa ingin untuk menelan pecahan itu saja. Menuruti kemauannya….     

Tetapi melihat raut wajah Ji An'an yang panik itu, hal ini juga membuatnya merasa penasaran.     

Beiming Shaoxi menatapnya dengan dalam, membuka mulut…     

Ji An'an yang melihat Beiming Shaoxi mau mengatakan , ia berteriak, "Jangan berbicara!"     

Ia sudah sangat ingin menggunakan handuk dan mencekik pria ini, kenapa bisa begitu suka mencari masalah dengannya?     

Ji An'an menarik lengannya untuk pergi ke arah kamar mandi, Beiming Shaoxi menurutinya dan turun dari ranjang, sepasang mata birunya menatap ke arah Ji An'an yang panik.     

Ji An'an pun langsung membuka shower lalu mengatur kekuatan semprotan dan menyerahkan ke arahnya, "Kumur, gunakan air ini untuk berkumur sampai kamu tidak merasakan ada rasa apapun."     

Beiming Shaoxi hanya terdiam…     

"Cepat!" Ji An'an yang sangat kesal melihatnya langsung mencubit ke lengannya.     

Beiming Shaoxi menatapnya dengan dalam lalu mengambil shower itu.     

Setelah sepuluh menit lebih, Ji An'an tidak memperbolehkannya berhenti dan terus menggunakan air untuk berkumur.     

Setelah kejadian itu….     

Saat ini Ji An'an berdiri di samping memegang ponselnya dan mencari cara yang dapat menyembuhkan sakit pria ini. Dalam artikel yang dibacanya itu, ia menemukan bahwa rutin minum susu dan mengkonsumsi putih telur akan mempercepat pemulihan tubuhnya.     

Setelah membacanya dengan rungkas, Ji An'an menutup ponselnya lalu berniat ingin menyuruh pelayan untuk mengambil segelas susu. Namun saat membalikkan badan, seketika ia melihat Beiming Shaoxi sudah berdiri tepat di belakangnya.     

Padahal baru saja menutup telepon, namun dirinya sudah melihat bahwa baju pria ini sudah basah kuyup.     

Mengingat Beiming Shaoxi tidak memiliki pakaian lain, bahkan mungkin tidak membawa celana dalam, mungkinkah dirinya harus membiarkan pria ini telanjang bulat!     

Ji An'an dengan perasaan kesal mengulurkan tangan dan tidak punya pilihan lain selain melepaskan baju yang basah itu. Selain itu, postur badan Beiming Shaoxi terlalu tinggi dan hanya bisa memegang kerah bajunya.     

Ji An'an menjinjit dan mencoba untuk melepaskan bajunya, lalu melemparnya jauh-jauh. Ia mengambil handuk, lalu mengusap sisa air di dadanya.     

Astaga… padahal demamnya belum juga turun, namun masih saja membasahi tubuhnya dengan air dingin…     

"Aku menyuruhmu membersihkan mulutmu, apakah kamu sudah melakukannya? Apakah mulutmu masih merasakan rasa yang aneh?"     

Beiming Shaoxi hanya menatapnya dengan dingin, di beberapa bagian bibirnya masih terdapat pecahan kecil dari termometer .     

Ji An'an megnambil handuk, lalu mencari kaca pembesar dari kotak obat dan dengan teliti mengambilnya.     

"Sekarang, kamu harus berbaring di atas ranjang dan masuk ke dalam selimut dengan patuh."     

Beiming Shaoxi hanya terdiam sambil menatapnya…     

"Hey, masih tidak mau berbaring? Jangan membuatku marah ya!"     

Pada pagi hari seperti ini, Ji An'an sudah marah-marah karena pria ini. Padahal, Leo yang masih anak-anak itu tidak sebodoh ini.     

Beiming Shaoxi akhirnya menuruti perintah dan berbaring di atas ranjang. Ia menutupi tubuhnya yang besar itu dengan selimut. Namun sikapnya yang tidak berubah sejak tadi adalah sepasang mata biru itu masih saja menatap ke arah Ji An'an dengan erat.     

Melihat sikapnya itu, Ji An'an merasa semakin kesal. Namun ia tetap mengambil plaster dan menempelkannya ke luka di sekitar bibirnya itu.     

"Kamu bisa menyayangiku?" Tanya Beiming Shaoxi dengan suara serak, pertanyaan ini membuat plaster itu terjatuh.     

Kalau Ji An'an tidak menginginkannya tetap hidup, maka Beiming Shaoxi juga tidak mau hidup sama sekali.     

"Aku benci sikap kekanak-kanakanmu, kebodohanmu dan pikiranmu yang tidak pernah berpikir panjang ini." Ji An'an membalikkan wajah, lalu bahwa sikapnya yang terlalu panik tadi tampaknya agak keterlaluan untuk sekedar diberikan kepada pria ini.     

"Kalau begitu kamu jangan memperdulikan aku, biarkan aku mati keracunan atau mati karena luka. Andai menjadi cacat pun, kamu juga jangan menghiraukanku!"     

"Tidak perlu seperti itu! Kamu cukup tidak lagi mengikutiku dan kembalilah bersama Nyonya Beiming yang kamu cintai. Dengan demikian, aku tidak akan memperdulikanmu." Ucap Ji An'an membalikkan badan dan mau pergi….     

Beiming Shaoxi langsung memegang pergelangan tangannya dan menariknya ke dalam pelukannya. Ia bertindak seakan tidak memperbolehkannya menjauh darinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.