Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Dia Tidak Akan Marah



Dia Tidak Akan Marah

0Ji An'an berjongkok di depannya. Seketika dirinya menangis saat mengoleskan obat.     

Beiming Shaoxi terkadang memang sangat keras kepala…      

Saat berkata akan pulang ke rumah Keluarga Beiming, pria ini ternyata sungguh melakukannya walau saat itu badai salju sedang menghantam. Gilanya, pria ini juga memilih jalan yang sulit untuk dilewati?     

Apakah Beiming Shaoxi sedang marah dengannya! Padahal dirinya sudah jatuh beberapa kali namun tetap masih menjalaninya.     

Saat ini, Beiming Shaoxi tidak berbicara ketika sedang diobati, tatapan matanya masih tetap kosong.      

Tetapi kepalanya tetap menunduk dan melihat ke arah atas kepala Ji An'an. Bahkan, napas panasnya ikut berhembus di atas kepalanya. Kemudian, Ji An'an berdiri untuk ke kamar mandi. Selanjutnya, ia melihat Beiming Shaoxi juga mengikutinya.      

Ji An'an dengan hati-hati membungkus lukanya dan menyuruh seorang pelayan untuk mengambil kacamata minus.      

Ia tentu tidak tahu jumlah minus yang diderita Beiming Shaoxi, alhasil dirinya hanya bisa memberikan kacamata yang seadanya.     

Ketika Beiming Shaoxi memakai kacamatanya, tatapannya agak berubah. Walau demikian, masih tetap terasa kosong.      

Ji An'an berjalan ke sana-kemari, namun tatapan pria itu masih tetap melihat ke arah Ji An'an bergerak.      

Tidak lama kemudian terdengar, "Mo'mo!!!"     

Setelah selesai mengobati Beiming Shaoxi, Ji An'an sudah menyuruh pelayan untuk membawa Leo kemari.     

Mata Leo yang tampak memerah, kemudian anak itu melepaskan dirinya dari pelukan pelayan dan berlari memeluk kaki Ji An'an.     

"Kamu pergi ke mana saja? Leo merindukanmu!"     

"Aku pergi membeli makanan yang enak untukmu, bukankah aku sudah menyuruh pelayan mengatakannya kepadamu? Setelah selesai membeli bahan, bagaimana kalau nanti akan kumasakkan makanan yang enak untuk Leo?"     

"Tetapi Mo'mo pergi terlalu lama…. Leo agak takut…."     

Setelah menyampaikan kerinduannya, Leo seketika menatap ke arah lain dan melihat Beiming Shaoxi. Ia tentu terkejut dan berseru, "Ayah!"     

Hanya saja, Beiming Shaoxi seperti patung yang berdiri di samping Ji An'an. Pria ini tidak menunjukkan gerakan sama sekali.     

Leo tentu menyadari gelagat ayahnya yang agak berbeda, "Mo'mo… dia…."     

"Ini adalah ayah versi robot, apakah dia sudah sama persis dengan ayahmu?"     

Raut wajah Leo seolah mengatakan 'keren sekali', ia mengulurkan tangan untuk memegang Beiming Shaoxi, dan benar-benar mengira Beiming Shaoxi sebagai 'robot' yang sama seperti manusia!     

Mendengar ini, Ji An'an tentu hanya bisa menghela napas. Ia takut Leo mengetahui bahwa ini adalah Beiming Shaoxi yang sebenarnya. Pria ini sudah menjadi begitu bodoh sampai tidak bisa menunjukkan reaksi apapun. Kenyataan ini pasti bisa membawa trauma kepada Leo.     

Alhasil untuk sementara ini, Ji An'an memilih untuk berbohong saja. Lagi pula, ada maksud baik di balik kebohongan ini.     

"Mo'mo, mata… ayah… menakutkan...."     

Ji An'an mengangkat kepala menatap ke arah Beiming Shaoxi, apakah memang seperti itu? Ia merasa raut wajah Beiming Shaoxi sama saja, apakah benar-benar menakutkan di hadapan Leo?     

"Dia tidak segarang itu, Leo pasti salah lihat."     

Leo memegang wajah kecilnya, dalam hati berpikir bahwa mungkin dirinya bisa saja salah melihat. Namun saat memeluk kaki Ji An'an tadi, tatapan ayahnya ini terlihat garang sekali.     

Luka di tubuh Ji An'an masih banyak, jadi tidak bisa memeluk Leo. Ia hanya bisa menggenggam tangan kecilnya dan mengajaknya keluar dari kamar.     

Di belakangnya, Beiming Shaoxi tetap saja mengikutinya. Tanpa perlu mengkhawatirkannya, pria ini akan tetap mengikuti arah pergi Ji An'an dengan baik.     

Nyatanya, Ji An'an membawa Leo dan Beiming Shaoxi ke kamar Aixi.     

Di sana terlihat dua orang pelayan yang terus menjaga Aixi. Ji An'an yang memikirkan bahwa kondisi anaknya ini agak berbeda. Ia langsung memanggil dokter untuk datang.     

Kemudian, Ji An'an memandangi Aixi yang ada di dalam tabung kaca, menatapnya dengan serius….     

Aixi tampaknya sudah menumbuhkan rambut ikal dan terlihat lembut, matanya juga tampak besar dan menunjukkan kecerahan. Terlihat jelas bahwa bayi ini selalu memancarkan keindahan yang begitu alami.     

Sayangnya, kondisi tubuhnya semakin lemah dan sering memerlukan oksigen ataupun suntikan. Nyawa anak ini begitu lemah.     

Aixi juga memandangi ibunya, matanya itu tiba-tiba terbuka dan tangan kecilnya memegang kaca.     

Tangan besar Ji An'an juga memegang kaca itu. Dalam hati dirinya seraya mengatakan, 'Beiming Shaoxi, apakah kamu juga melihatnya? Ini adalah putri kita, Aixi!     

'Aixi, apakah kamu juga melihatnya? Di sampingku ini adalah ayahmu!'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.