Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Paman Ketigamu Memakai Celana



Paman Ketigamu Memakai Celana

0Ji An'an bahkan tidak punya waktu untuk minum sejenak, ia langsung membawa Leo untuk melihat Beiming Yechen.     

Setelah operasi selesai, Beiming Yechen langsung diantar ke dalam kamarnya. Para pelayan juga dengan hati-hati mengangkatnya ke ranjang.     

Dua pelayan mengangkat tubuhnya dan membantunya agar bisa mendudukkan badannya….     

Adik ketiga, sekarang hanya bertelanjang dada. Sayangnya, dadanya yang sekarang sudah diikat dengan kain kasa.     

Untungnya, peluru yang ditembakkan tidak mengenai titik vitalnya. Beiming Yechen hanya kehilangan banyak darah, namun tidak merusak organ pentingnya. Pertolongan yang tepat pun mampu menyelamatkan hidupnya!     

Di samping ranjang juga telah disediakan darah tambahan untuk didonorkan kepadanya.     

Ji An'an baru saja berjalan masuk, Leo dengan panik berkata, "Mo'mo, tutup matamu!"     

Ji An'an tentu menatap agak heran…     

Seketika terdengar, "Ah mataku!"      

Ya, Leo ingin sekali menjadi penutup mata dan menutup mata Ji An'an.     

Beberapa pelayan dan perawat yang mendengarnya pun langsung tertawa.     

Ji An'an memegang kepalanya, "Tidak masalah, pamanmu sudah memakai celana dan hanya ditutupi oleh selimut saja."     

Leo merasa tidak senang, lalu memegang wajah kecilnya.     

Ia saja akan malu jika tidak memakai baju di depan Ji An'an.     

Ji An'an juga bisa merasakan aura yang semakin dingin dari belakang tubuhnya. Saat membalikkan wajah, ia bisa melihat raut wajah Beiming Shaoxi yang terlihat tidak baik.      

Apakah ini hanya prasangkanya saja? Merasa Beiming Shaoxi mengeluarkan aura membunuh….     

Pria yang seperti boneka ini seharusnya tidak bisa berpikir. Oleh sebab itu, seharusnya juga tidak menunjukkan reaksi dengan semua yang terjadi di depannya.     

Saat Xin Keqi terluka sebelumnya saja, pria ini juga tidak menunjukkan reaksi sama sekali. Hey, bukankah pria ini tidak bisa berpikir dan hanya bisa menaati perintahnya?     

"Tuan ketiga, kenapa kamu bangun?"     

Mungkin mendengar ada suara Ji An'an yang berbicara.     

Beiming Yechen tiba-tiba membuka mata dan menggerakan tubuhnya.     

Ji An'an berjalan cepat ke arah samping ranjang, "Beiming Yechen, kamu jangan banyak bergerak. Kamu baru saja selesai dioperasi."     

"Iya, Tuan ketiga jangan khawatir."     

"Pergi…. Jangan menyentuhku!" Teriak Beiming Yechen melihat beberapa pelayan.     

Ia dari dulu sangat menjaga keperjakaannya dan tidak mau ada wanita lain yang dekat dengannya, termasuk pelayan dari Keluarga Beiming.     

Sekarang di depan Ji An'an, ia masih dalam keadaan tanpa baju. Jika seperti ini, bagaimana mungkin dirinya bisa senang?     

Ia sedang bersiap untuk memakai baju tidur yang tergeletak di lantai.     

Ji An'an mengambil baju tidur itu dan berkata, "Pelayan sedang menjagamu."     

"Tidak perlu, aku bisa menjaga diriku sendiri…." Ucapnya dengan nada serak.     

"Kamu baru selesai operasi, pakailah bajumu. Kamu sudah kehilangan terlalu banyak darah. Setelah memakai baju, kamu harus mendapatkan infus darah." Hibur Ji An'an.     

Setelah selesai melakukan operasi karena kehilangan darah, pria ini ternyata bisa sadar lebih cepat….     

Orang lain seharusnya perlu tidur sehari-semalam. Dapat dikatakan, para pelayan khusus kesehatan ini baru pertama kali melihat kondisi pasien yang begitu kuat.     

Atau kekuatan Ji An'an yang terlalu kuat, sehingga hanya suaranya saja sudah bisa membangunkannya?     

"Beiming Yechen kamu tidak boleh bergerak…." Ji An'an mengerutkan keningnya. Melihat Beiming Yechen begitu menolak perlakuan para pelayan dan bersikap terlalu serampangan. Ia pun bertanya, "Apakah kamu berencana untuk tidak memakai baju?"     

"Aku bisa memakainya sendiri." Ucap Beiming Yechen sembari mengangkat tangannya. Luka di dadanya sontak langsung terasa sakit saat diangkat olehnya.      

Ji An'an menahannya, "Aku bantu memakainya, ya!"     

Leo terdiam mendengarnya…     

Beiming Shaoxi pun juga ikut tertegun sambil terus menatapnya…     

Namun dalam sekejap, aura di dalam ruangan terasa lebih dingin dari biasanya. Beberapa pelayan yang tidak tahan, diam-diam melihat ke arah Beiming Shaoxi.     

Ji An'an membantu Beiming Yechen memakai baju di tangan kirinya, lalu berlanjut memakaikannya di sebelah kanan.     

Baju yang longgar, Ji An'an dengan bulu mata yang panjang mengancing kancing baju tersebut. Setiap gerakannya tampak begitu serius.     

Jakun Beiming Yechen naik-turun. Bisa dibilang, ia begitu bahagia sampai merasa ini seperti dunia mimpi.     

Kalau bukan karena terluka, ia seolah berharap bisa seperti ini terus selamanya…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.