Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Dia Selalu Melihat Mo’mo



Dia Selalu Melihat Mo’mo

0Dalam situasi seperti ini Beiming Shaoxi masih mengerutkan keningnya yang tampan dan tetap menatapnya.     

Melihat kelakuannya yang membingungkan ini, Ji An'an pun dibuat tidak berdaya olehnya. Ia pun memegang tangan Beiming Shaoxi dan membawanya masuk ke bagian pemandian lagi. Leo yang tidak senang pun juga berlari sambil berkata, "Leo juga mau kencing."     

"Tunggu sampai ayahmu selesai menggunakan toiletnya,"     

"Mo'mo…." Leo tidak menjawab hanya melihat pintu tertutup di depan wajah kecil yang kecewa.     

Ji An'an membantu Beiming Shaoxi melepas celananya lagi, lalu menyadari bahwa plester yang ditempel sebelumnya masih menempel erat pada pria ini!     

Sekejap kemudian, ia menjadi agak ragu. Sebab, jika Beiming Shaoxi mengompol, bukankah seharusnya kakinya juga ikut basah?     

Hanya saja, bagian basah yang dialami pria ini hanya pada bagian celananya saja, bahkan hanya celananya saja yang basah. Bahkan celana dalam pun hanya sedikit basah. Setelah memikirkan ini, Ji An'an jadi menyadari sesuatu.     

"Beiming Shaoxi, apakah aku masih perlu mengajarimu caranya untuk kencing?"     

Ji An'an yang menatap dingin, kemudian melempar celana pria itu ke arah meja. Kemudian, ia menarik gorden.     

Setelah Beiming Shaoxi selesai menggunakan toilet, Ji An'an juga sudah selesai membersihkan celananya dan menggantungnya.     

Sayangnya, tidak ada baju ganti yang dapat dipakai Beiming Shaoxi di rumah ini. Alhasil, pria yang hanya memakai baju ini malah terlihat seperti seorang gelandangan.      

Hal ini sungguh membuat Ji An'an merasa sangat mengeluh. Ia pun mengambil handuk dan membasahinya dengan air. Setelah itu, ia baru menyeka handuk basah itu di sekitar luka pria ini. Ia membersihkannya agar tidak menginfeksi lukanya. Setelah itu, Ji An'an baru memakaikan jubah mandi kepada Beiming Shaoxi.      

Saat membuka pintu, Leo yang tampak tidak senang berkata, "Mo'mo…."     

"Ada apa Leo?" Tanya Ji An'an dengan serius.     

Leo menundukkan kepala lalu berkata, "Dia selalu mencuri pandang ke arah Mo'mo, Leo jadi marah!"     

"Ehm… apakah kamu sengaja menyiksa sebuah robot yang tidak bisa berbicara ini?"     

Kepala Leo seketika menunduk.     

"Leo, dia bisa membantumu membuat mainan pesawat. Selain itu, dia juga sangat mirip dengan ayahmu. Apakah Leo tidak bisa bersikap baik padanya?"     

"Leo tidak suka papa kedua… papa juga pasti tidak mau Mo'mo menyukai papa kedua ini…. Hanya papa seorang yang boleh menyukai Mo'mo…." Leo dengan sedih mengatakannya, air matanya terus mengalir.     

Mendengar ini, sejujurnya membuat hati Ji An'an merasa sedih, Ia pun berjongkok dan menggunakan jempolnya untuk membersihkan air matanya, "Dia… adalah ayahmu."     

Mata Leo yang terbuka besar kemudian memandangnya sejenak. Namun kemudian ia menggeleng menolak, "Bukan!"     

"Papamu telah makan racun apel dari nenek sihir, dan berubah jadi begitu. Tunggulah sampai kita berhasil mengambil obat penawar untuk racun nenek sihir itu. Setelahnya, papamu pasti akan kembali normal. Selain itu Leo, Mo'mo juga tidak akan menyukai pria lain."     

Leo dengan tidak percaya menatap ke arah Beiming Shaoxi di belakang Ji An'an.     

Dalam hati, ia selalu memikirkan bahwa ayahnya adalah orang yang sangat hebat dan bisa melakukan apapun. Jadi, kenapa bisa berubah menjadi seperti ini?     

******     

Setelah menidurkan Leo, Ji An'an mengambil baskom dan menyuruh Beiming Shaoxi duduk di sampingnya. Kedua kakinya diminta untuk diletakkan ke dalam baskom berisi air panas tersebut.     

Sebelumnya, kakinya telah berjalan terlalu lama dalam hembusan badai salju. Alhasil, kaki pria ini perlu mendapat terapi pijat untuk memperlancar peredaran darahnya.     

Ji An'an pun mulai membungkukkan punggung dan dengan serius membantunya memijat. Ia juga membersihkan beberapa bagian kaki, lalu mulai memijat setiap titik saraf dengan teratur.     

Namun kaki pria ini memang sangat besar, jadi ia harus memijatnya dengan kuat. Jari-jemarinya sampai terasa pegal karena harus memijatnya dengan kuat.     

Setelah memijat selama satu jam, Ji An'an telah bercuruan banyak keringat. Namun ia masih dengan tenang mengambil handuk dan membersihkan kaki pria itu. Kemudian, ia membawanya ke kasur. Setelah merapikan bantal dan memakaikan selimut, ia meminta Beiming Shaoxi agar segera berbaring.     

Ketika dirinya berdiri menuangkan air, Beiming Shaoxi seketika mengikutinya.     

Menyadari hal ini, Ji An'an langsung menatapnya dengan kesal. Ia sampai berkata, "Beiming Shaoxi, walaupun kamu menjadi seperti ini seumur hidup…. Aku juga tidak akan meninggalkanmu."     

Hanya saja, Beiming Shaoxi tetap saja diam…     

"Cepat berbaring lalu turuti ucapanku, jangan membuat masalah. Kalau tidak, aku bisa saja tidak mau menepati janjiku."     

Walau tidak yakin bahwa Beiming Shaoxi memahaminya, namun saat Ji An'an beranjak pergi ke toilet, pria itu sudah tidak lagi mengikutinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.