Dia Hanya Mengingatku

Tim Rugby Seharga 3,2 Miliar



Tim Rugby Seharga 3,2 Miliar

0Wen Qiao, "....."     

Bukankah dia melakukan itu semua demi membalas He Qian? Tentu saja, tidak baik membuat perhitungan agar tidak mendapat karmanya.     

"Aku tidak akrab dengan tempat ini jadi aku sedikit ragu untuk... ahh..."     

Sebelum menyelesaikan kata-katanya, pria itu menarik paksa dia ke dalam ruangan, suara teriakan Wen Qiao melengking tajam.     

Setelah masuk, dia baru menyadari bahwa dia sudah ditipu.     

Ini adalah Suite Room yang besar dengan ruang tamu dan dua kamar tidur, bukan kamar dengan yang hanya ada satu tempat tidur.     

Dia melirik Fu Nanli dengan kesal. Fu Nanli melepas topi kapten dari kepalanya dan meletakkannya di meja kaca. Dia mengulurkan tangan dan membuka kancing kemejanya dengan senyum yang tak terlihat di mulutnya.     

Wen Qiao masih kesal, dasar pembohong, leluconmu tidak lucu.     

Saat dia mau bicara baik-baik dengan pria itu, Fu Nanli mengeluarkan handphonenya menghubungi seseorang, katanya, "Aku masih ada urusan yang harus kutangani. Kamu pergilah istirahat."     

Wen Qiao duduk di sofa, sedangkan pria itu berdiri di depan kaca jendela.     

Fu Nanli sedang berbicara di telepon dengan menggunakan Bahasa Inggris, Wen Qiao samar-samar mendengar kata-kata seperti rugby, tim bola, dan sebagainya.     

Kamar mereka ada di lantai 32. Dari luar jendela semua dipenuhi dengan pemandangan malam Kota Munich. Cahaya lampu menembus sampai ke dalam jendela. Seragam kapten pria itu semakin memperlihatkan postur tubuhnya dengan kedua bahu yang lebar, pinggangnya yang ramping, dan kedua kakinya yang jenjang.     

Setelah menelepon selama setengah jam, dia mendekat lalu berkata dengan santainya,     

"Aku membeli tim bola."     

Wen Qiao sedang minum, bertanyalah dia, " Tim bola apa?"     

"Tim rugby, namamu akan dipakai untuk nama tim ini. Nantinya nama tim ini adalah Qiao..."     

Pupil mata Wen Qiao bergetar, " Bee...berapa harganya?"     

"3,2 miliar..."     

Giliran tangannya yang gemetar.     

"Dollar." imbuh Fu Nanli     

Tangan Wen Qiao tidak bisa berhenti gemetar.     

Pria itu mengeluarkan uang sama seperti aku membayar Buah Semangka ukuran besar seharga 32 yuan.     

"Bagaimana bisa? Memakai namaku untuk tim bola itu, selain itu..."     

Wen Qiao tidak dapat melanjutkan kata-katanya karena bel kamarnya berbunyi, pelayan hotel datang untuk mengantarkan makanan.     

Semakin Fu Nanli bersikap baik kepadanya, dia semakin merasa bersalah.     

Dia teringat lagi kata-kata yang diucapkan Paman Li.     

'Banyak orang ingin mencari kesalahannya.'     

'Banyak orang ingin menyingkirkan dan merebut posisinya.'     

Ada bahaya di sekitarnya. Dia seperti pria kesepian, berdiri di tengah pusaran uang dan kekuasaan. Dia gadis yang paling dekat dengannya, bermulut manis tapi nyatanya membohongi pria itu.     

Hatinya pelan-pelan terasa sakit.     

Di keluarga Wen, sudah dua hari ini Wen Jianmin tersulut amarah. Zhong Hui mengambil kesempatan ini untuk lebih memperkeruh masalah.     

Wen Jianmin menekan pelipisnya, dengan marah dan pasrah, "Besok aku akan meminta staf bagian keuangan untuk mengirimkan uang kepadanya."     

Zhong Hui dan Xu Lu merasa keberatan.     

Jumlah mereka banyak, dia sudah kalah telak, tidak mampu melawan Wen Qiao.     

Zhong Hui berkata dengan nada keberatan, "Jianmin, kamu masih mau memberikan dia uang? Apakah kamu membiarkan dia meminta terus menerus? kalau sudah mendapatkan apa yang dia inginkan, bagaimana kalau nanti dia akan mencarimu terus untuk meminta uang?"     

Wen Jianmin menggertakkan gigi, "Gadis itu sudah gila, jika dia benar-benar menuntut ke pengadilan, itu akan mempengaruhi perusahaanku, Aku tidak mau ribut lagi dengannya."     

"Kalau begitu kamu harus menyuruh dia menandatangani surat yang menyatakan bahwa setelah masalah ini beres, dia tidak boleh menuntut apa-apa lagi. Jika tidak, dia akan terus datang mengganggu kita, siapa yang bisa tahan menghadapinya?"     

Wen Jianmin terlihat resah dan jengkel, " Tentu saja! Setelah masalah ini beres, aku sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi dengannya."     

Xu Lu pergi sambil tersenyum sinis, 'Baguslah, dengan uang dua ratus ribu yuan bisa memutus hubungan dengannya. Wen Qiao juga tidak bisa lagi berhubungan dengan orang kaya. Dengan uang dua juta, dia bisa kembali ke kehidupan miskinnya dan tidak akan mengganggu mereka lagi.'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.