Dia Hanya Mengingatku

Pesonanya Berbahasa Jerman Sungguh Memikat Hati



Pesonanya Berbahasa Jerman Sungguh Memikat Hati

0He Qian menurunkan kelopak matanya sambil merasa jengkel, "Tamu VIP? Kapten Fu pasti yang membelikannya tiket kelas bisnis ini."     

Bagaimana mungkin gadis itu bisa membeli tiket semahal ini?     

Zhao Yuan kehilangan kata-kata, "Kalau kamu sudah tahu Kapten Fu yang membelikan tiketnya, kenapa kamu masih mempersulit dia? Apa kamu tidak takut jika Kapten Fu sampai tahu kejadian ini, dia bisa memerintahkan kamu keluar dari Tim A?"     

"Aku tidak bisa menutupi rasa tidak suka ku di hadapannya." Ujarnya sambil menangis terisak.     

Zhao Yuan menepuk punggung He Qian, "Baiklah, kalau begitu biarlah aku saja yang melayaninya."     

Zhao Yuan mengambil selimut lalu diberikan kepada Wen Qiao, sambil setengah membungkuk, "Permisi, Saya sudah ambilkan selimut dari tempat lain, kami mohon maaf sebesar-besarnya atas kesalahan yang telah kami perbuat kepada Anda."     

Wen Qiao segera menjawab, "Tidak apa-apa, terima kasih ya."     

Gadis ini tidak hanya cantik tapi juga baik hati, aku sekarang bisa memahami alasan Kapten Fu bisa menyukai gadis ini.     

"Silahkan tekan belnya jika Anda membutuhkan sesuatu, saya siap melayani Anda."     

Wen Qiao merasa sangat diperhatikan oleh pramugari ini, dia menganggukkan kepala,      

"Terima kasih."     

Di dalam Cockpit ada 4 kapten yang bertugas: Kapten Cheng dan co-pilotnya serta ada Kapten Fu dan co-pilotnya.     

Kapten Cheng berkata, "Kapten Fu, silahkan Anda yang memerintah, dan saya akan melaksanakan perintah Anda. Xiao Gu yang akan merekam semua prosedurnya."     

Ini merupakan ujian yang diberikan kepada Kapten Fu setelah dia kembali bertugas.     

Fu Nanli berkata dengan tatapan serius, "Tes alarm kebakaran mesin."     

"MCDU aman."     

"Menara pengawas meminta kita untuk lepas landas."     

Kapten Cheng mengikuti perintah Kapten Fu. Ketika hari sudah menjelang sore, pesawat terbang mengarah ke arah barat, lalu mereka menghadap ke arah cahaya yang menyilaukan, Fu Nanli langsung memakai kacamata hitamnya.     

Meskipun Xu Shen sudah melihatnya berkali-kali, dia tetap kesal melihat ketampanan Kapten Fu.     

Terdengar suara kapten dari speaker pesawat, Wen Qiao merasa kecewa karena Fu Nanli bukan kapten pesawat ini, jadi dia tidak bisa mendengar suara Fu Nanli.     

Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore, terlihat sinar matahari sore. Wen Qiao bersandar di jendela pesawat sambil melihat kumpulan awan-awan yang berwarna keemasan. Dalam benaknya muncul pikiran bahwa dia dan Fu Nanli sedang memandang langit yang sama saat ini.     

10 jam perjalanan, mereka sampai di Jerman pukul delapan malam. Wen Qiao masih mengantuk, akhirnya terdengar lagi suara kapten dari speaker, tapi kali ini suara Fu Nanli. Suaranya yang keluar dari mikrofon terdengar lembut dan memikat.     

"Para penumpang, dalam waktu 30 menit kita akan sampai di Jerman."     

Masih dengan suara yang sama memberitahukan sekali lagi pengumuman yang sama dengan sebelumnya, bedanya kali ini dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Jerman.     

Wen Qiao jadi gugup, kupingnya terasa panas.     

Suaranya enak didengar.     

Suaranya memikat.     

Suaranya terdengar paling memikat ketika dia sedang berbicara Bahasa Jerman, seperti berbisik pelan di telinganya. Orang asing yang duduk di belakang mengeluarkan teriakan "wow!" memuji pria itu.     

Wen Qiao menengok ke jendela, dia lalu mengambil kamera dan mengabadikan beberapa gambar.     

Benar saja, lampu di Berlin Timur dan Berlin Barat sangat berbeda, setengahnya adalah lampu kuning dan setengahnya lagi adalah lampu putih.     

Orang jerman yang duduk di sebelahnya juga menjelaskan tentang lampu kuning dan lampu putih dengan menggunakan Bahasa Inggris yang lebih kaku.     

Wen Qiao tersenyum, "Iya, kekasihku juga sudah menceritakan padaku tentang hal itu."     

"Wow! Bagaimana kekasihmu bisa mengetahui tentang hal ini? Apakah dia orang Jerman?"     

"Bukan, dia seorang kapten pesawat, dia adalah co-pilot penerbangan ini." Jawabnya dengan bangga.     

"Wow!"     

Sementara itu, He Qian sedang melayani penumpang yang duduk di sisi samping satunya, tentu dia juga mendengar dengan jelas pembicaraan mereka, tangannya menjadi gemetar dan tak sengaja dia menumpahkan air yang ada di gelas. Zhao Yuan yang melihat kejadian itu, dia langsung buru-buru menghampiri penumpang itu untuk minta maaf.     

Penumpang itu seorang wanita berusia kira-kira 40-50 tahun, penumpang itu membasuh roknya yang terkena tumpahan air sambil memandang He Qian dengan tatapan marah, katanya, "Mengapa pelayanan VIP Anda sangat buruk?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.