Dia Hanya Mengingatku

Tidak Ada Selimut



Tidak Ada Selimut

0Fu Nanli menutup telepon dan kembali duduk di ruang rapat. Kapten Cheng menepuk kedua tangannya sambil berkata, "Pertemuan sudah selesai, mari naik pesawat untuk pemeriksaan harian kru pesawat."     

Semua orang membawa koper mereka masing-masing dengan tertib, berjalan melewati lorong staf, dan naik ke pesawat.     

Wen Qiao mengikuti prosedur normal untuk check-in di bagasi yang sudah terdaftar, dan memasuki ruang VIP, Fu Nanli memesankan tiket kelas bisnis untuknya.     

Pengawal menemaninya di sepanjang perjalanan, seolah-olah takut dia akan melarikan diri di tengah perjalanan.     

Pada pukul 4 sore, Wen Qiao berlari menuju ke depan jendela. Dia mengeluarkan teleskop lalu dia arahkan ke depan, dan berhasil menemukan Dong Chuan Airlines bernomor D1005. Saat teleskop diarahkan ke bawah, dia melihat seorang pria jangkung mengenakan seragam kapten turun dari tangga pesawat.     

Sepertinya dia melirik ke arah Wen Qiao, lalu Wen Qiao melambaikan tangan kepadanya.     

Tetapi dia tahu bahwa pria itu pasti tidak akan bisa melihatnya dalam jarak sejauh ini.     

Saat Fu Nanli bekerja, meskipun dia dari keluarga yang kaya raya, tapi dia tidak mengenakan pakaian indah di tubuhnya. Selain itu dia bersungguh-sungguh dan profesional dalam bekerja, Dia tidak akan menyalahgunakan hak istimewanya demi keuntungan kekasihnya.     

Jika ingin melihatnya, Wen Qiao hanya bisa melihatnya dengan teleskop dengan jarak 400 meter.     

Wen Qiao merasa orang dari keluarga kaya yang belum pernah terpengaruh oleh hal-hal yang jahat seperti Fu Nanli harus dihargai.     

Dia pria yang hebat namun juga kesepian.     

Pemeriksaan yang ketat telah selesai dilalui, dari speaker pihak penerbangan terdengar para penumpang dipersilahkan untuk naik ke pesawat. Sementara pengawal masih terus mengawal sampai ke gerbang keberangkatan. Mereka baru pergi setelah memastikan dia sudah naik ke shuttle bus.     

Kenapa pria itu begitu mengkhawatirkannya? Wen Qiao membatin.     

Karena dia tadi berangkat dengan terburu-buru, dia hanya mengenakan T-shirt dan rok pendek yang mempertontonkan kedua kakinya yang jenjang. Suhu yang dingin dari AC membuatnya menggigil begitu dia masuk ke dalam pesawat.     

Setelah menemukan tempat duduknya, dia melihat sekeliling, di belakang adalah ruang makan pramugari, dan di bagian depan tidak jauh dari sana adalah cockpit. Fu Nanli pasti terlihat tampan duduk di dalam cockpit.     

Tubuh Wen Qiao menggigil kedinginan, dia memanggil seorang pramugari yang lewat dari arah sampingnya, "Permisi, tolong ambilkan saya sebuah selimut?"     

Ketika He Qian melihat penumpang yang memanggilnya adalah Wen Qiao, dia langsung terkejut dan tak tahu harus berbuat apa.     

Di hari pertama Fu Nanli kembali bekerja, gadis ini juga berada dalam penerbangan yang sama, apakah Fu Nanli yang mengajak gadis ini?     

He Qian seketika menunjukkan ekspresi wajah yang tidak sesuai dengan yang sudah dia pelajari dari training.     

"Bisakah anda mengambilkan saya selimut?" Wen Qiao bertanya lagi.     

Baru pada saat itulah ekspresi He Qian kembali normal, sambil tersenyum, "Mohon maaf, selimut telah dibagikan semua dan tidak ada stok lagi untuk saat ini."     

Wen Qiao menggosok lengannya, "Hah? Apakah tidak ada lagi?"     

"Ya, saya minta maaf."     

Wen Qiao tercengang. Penumpang kelas satu tidak mendapatkan selimut. Fu Nanli rugi harus membayar uang untuk tiket yang semahal ini.     

Akankah dia akan mati kedinginan selama sepuluh jam terbang?     

Pramugari ini sepertinya pernah mengunjungi ruang rawat inap Fu Nanli sebelumnya.     

Jangan-jangan...dia ini sedang bersaing cinta?     

Darimana datangnya hubungan cinta segitiga yang rumit ini?     

Kapten Fu, kamu memiliki terlalu banyak wanita yang mengejarmu.     

Zhao Yuan mendengar suara bising dari arah Wen Quan, dia mendekati Wen Quan dan sedikit terkejut melihatnya. Dia berkata sambil tersenyum, "Permisi, apakah Anda memerlukan sesuatu?"     

"Saya membutuhkan selimut. Suhu AC di pesawatmu terlalu dingin, dan saya merasa kedinginan, tapi dia memberitahu saya bahwa sudah tidak ada selimut yang tersedia."     

Wen Qiao terlihat sangat tersinggung dari nada bicaranya.     

Zhao Yuan tersenyum, "Tunggu sebentar, saya akan ambilkan selimut untuk Anda"     

Zhao Yuan menarik He Qian ke ruang makan, senyumnya menghilang seketika, "Jelas-jelas masih ada persediaan selimut, mengapa kamu memberitahu penumpang bahwa persediaan selimut sudah habis?"     

Mata He Qian sedikit merah, "Aku tidak menyukainya.".     

Zhao Yuan menggertakkan giginya dengan marah, "Pertama-tama, dia adalah penumpang VIP Dongchuan Airlines, dan kedua, dia adalah kekasih Kapten Fu. Sebagai pramugari Dongchuan Airlines, bagaimana bisa kamu membohongi penumpang?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.