Dia Hanya Mengingatku

Ikut Penerbangan Bersama Kapten Fu



Ikut Penerbangan Bersama Kapten Fu

0Wen Qiao benar-benar tidak ingin pergi ke Munich, dia tidak mengemasi barang bawaannya, justru dia terus menghabiskan waktunya dengan tidak melakukan apa-apa sampai sore hari berikutnya.     

Di ruang rapat Maskapai Dong Chuan, Fu Nanli sudah mengenakan seragam kaptennya setelah selesai melalui tes kandungan alkohol. Dibanding dengan hari kemarin, dia sudah bisa mengatur emosinya.     

Xu Shen menyerahkan data peta awan dan cuaca kepadanya dan Kapten Cheng. Fu Nanli membalik halaman secara perlahan dengan jari-jarinya yang lentik.     

Pramugari Zhao Yuan sedang melakukan penilaian untuk beberapa pramugari, sedangkan He Xuan, pandangan matanya tidak lepas sedikit pun dari pria yang duduk di seberangnya.     

Ponsel Fu Nanli bergetar, dan dia berbisik, "Aku akan menelepon"     

Kapten Cheng berkata dengan sopan: "Hei, kita hampir selesai di sini."     

Fu Nanli berjalan sampai di depan jendela sambil mengangkat Ponselnya untuk menghubungi seseorang.     

Wen Quan berbaring di kursi malas sambil makan Semangka dan membuka B site, dia berpikir untuk membuat akun untuk menjadi Host area musik UP di B site.     

Ponsel nya tiba-tiba bergetar, dia langsung mengubah badannya ke posisi duduk tegak,      

"Halo."     

"Apakah kamu sudah mengemasi barang-barangmu?"     

Wen Qiao menjawab sambil memandangi semangka yang ada di tangannya: "Suu....Sudah."     

"Mobil untuk menjemputmu sudah tiba di depan pintu gang rumahmu. Keluarlah sekarang kalau kamu memang sudah selesai mengemasi barang-barangmu."     

Wen Qiao: "...."     

Wen Qiao berlari ke pintu dan mengangkat kepalanya tinggi-tinggi melihat ke arah gang. Dia melihat sebuah mobil mewah besar dan berkilau sudah diparkir di depan gang rumahnya.     

'Si Fu Nanli sepertinya sudah bisa menebak aku akan mencari alasan untuk membatalkan penerbangan bersamanya? '     

Orang-orang sudah banyak yang berkerumun, dia sudah tidak bisa kabur lagi, hanya bisa berkata: "baik, saya segera keluar."     

'Sudahlah, biarlah kali ini aku mengawalnya.'     

Wen Qiao cepat-cepat mengambil beberapa baju lalu memasukkannya ke koper.      

Wen Qiao berlari keluar sambil mengirim pesan suara ke Lu Youyou 'aku akan pergi ke Jerman bersama Fu Nanli, tolong rahasiakan hal ini dari ibuku, aku memberitahunya bahwa aku pergi ke Summer Camp denganmu'     

Tanpa menunggu lama, dia mendapatkan balasan pesan suara dari Lu Youyou 'Qiao Qiao, kenapa kamu selalu memakai alasan Summer Camp?'     

"Kali ini jangan menipuku lagi, jika tidak ibuku akan khawatir."     

"Tenang...tenang..aku tidak bisa membohongi Tuan muda Fu, badanku langsung gemetar, lain halnya dengan ibumu, aku cukup yakin bisa membohongi ibumu."     

Wen Qiao masuk ke dalam mobil, udara panas dari luar langsung berubah menjadi dingin. Tangan Wen Qiao tidak sengaja menyentuh logam dingin, dia menundukkan kepalanya melihat benda tersebut, sepertinya benda itu adalah sebuah Teleskop.     

Tiba-tiba pria itu menghubunginya lagi.     

"Sesampainya di Bandara, berdirilah di pintu keberangkatan nomor 85, ambilah teleskop untuk melihat nomor pesawat dari depan jendela, carilah nomor pesawat D1005, pukul 5 sore aku akan mulai keliling untuk memeriksa mesin pesawat."     

Wen Qiao menjawab: "Baiklah"     

"Terdengar dari nada bicaramu, kamu terdengar seperti terpaksa, apa kamu tidak mau melihat penampilanku saat bekerja?"     

Wen Qiao: "Bagaimana mungkin? Aku sangat tertarik dengan pekerjaanmu, kamu pasti terlihat tampan dan profesional, aku tidak sabar untuk melihatmu."     

Fu Nanli menambahkan: "Anda tiba di Jerman pada jam 8 malam waktu setempat. Tempat duduk Anda di dekat jendela. Ketika Anda tiba di Jerman, anda dapat melihat ke luar jendela. Karena kebiasaan hidup yang berbeda di masa lalu, orang Jerman Timur terbiasa dengan lampu kuning, dan Jerman Barat terbiasa dengan lampu putih, Anda dapat membedakan Berlin Timur dan Berlin Barat dari warna cahaya..."     

Dari suaranya terdengar seperti dia benar-benar ingin menunjukkan padanya pemandangan indah di sepanjang perjalanan nanti.     

Wen Qiao menanggapinya dengan serius: "Baiklah, nanti aku akan mengingat untuk melihatnya"     

"Nanti akan ada pemberitahuan sesampainya disana."     

"Um"     

Beberapa pramugari saling berbisik:"Kapten Fu sedang berbicara dengan siapa? Suaranya begitu lembut."     

"Kelihatannya dengan kekasihnya, aku pernah bertemu dengannya, Kapten Fu terlihat sangat mencintai gadis itu."     

"Aku sangat iri padanya."     

He Qian meremas buku catatan di tangannya dengan erat, dia melirik sosok pria tinggi di depan jendela, Prancis, dia tidak mau merasa sedih.     

'Apakah otak Fu Nanli rusak setelah mengalami kecelakaan mobil, kenapa dia bisa tertarik dengan gadis itu.' '     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.