Dia Hanya Mengingatku

Kamu Tidak Ada Rasa Takut Sedikit Pun



Kamu Tidak Ada Rasa Takut Sedikit Pun

0Wen Jianmin sangat marah sehingga dia tidak bisa berkata-kata: "Bagus, sangat bagus, kamu gadis ... Kamu gadis yang pandai berkata-kata ..."     

"Kami harus melindungi diri kami sendiri karena kami tidak memiliki perlindungan dari ayah kandung kami"     

'Siapa yang ingin memiliki tubuh yang penuh dengan duri?'     

''Siapa yang tidak ingin menjadi orang yang lembut dan sopan?'     

'Namun tidak semua orang memiliki kesempatan itu.'     

"Kamu hebat, kamu hebat."     

Wen Qiao mengangkat dagunya dan berkata, "Saya memberi waktu anda satu minggu, Jika permintaan saya tidak dipenuhi dengan mentransfer uang ke rekening saya, maka saya akan mengirimkan surat panggilan pengadilan ke beberapa rumah klien anda, agar mereka bisa melihat Tuan Wen orang yang seperti apa?"     

Wen Jianmin dengan nada membentak: "Kamu berani?"     

Wen Qiao tersenyum dengan tatapan dingin: "Kita lihat saja apakah saya berani atau tidak!"     

Sikap berontak dan sikapnya yang acuh tak acuh yang ditunjukkan oleh anak yang tak tahu berterima kasih ini membuat nyali Wen Jianmin menjadi ciut.     

Wen Jianmin menendang dinding, dia berkata, 'SuYun, inilah ketiga anak yang kau besarkan.'     

Tidak ada gunanya melanjutkan keributan ini, dia akhirnya pulang dengan perasaan kesal.     

Wen Qiao membawa Wen Mo dan Wen Chi beserta ibunya kembali masuk ke dalam rumah.     

Wen Qiao menghibur Wen Mo: "Apakah kamu baik-baik saja?"     

Wen Mo mengangguk-anggukkan kepala sambil menunjuk ke Wen Chi.     

Wen Qiao juga bertanya pada Wen Chi: "Apakah keadaanmu lebih baik sekarang?"     

Suara Wen Chi terdengar terengah-engah: "Baru saja, rasanya seperti seseorang menyalakan api di kepalaku, dan darah di sekujur tubuhku meronta-ronta. Tindakanku benar-benar di luar kendaliku. Apakah aku terlihat mengerikan?"     

Wen Qiao mengelus kepalanya: "Kamu tidak terlihat mengerikan, sama sekali tidak terlihat mengerikan, Kamu hanya sedang sakit. Penyakit yang mirip dengan pilek dan sakit perut yang bisa diobati."     

Su Yun menghela nafas dan berkata: "Qiaoqiao, sudahi saja keributan ini, keributan seperti ini sangat tidak enak dipandang mata."     

Wen Qiao menatap ibunya, timbul perasaan kecewa dalam hatinya: "Sudah sampai sejauh ini, sekarang mama ingin aku berhenti? Ma, hal itu tidak mungkin terjadi, mama sendiri mendengar dia menganggap kita bukanlah tanggung jawabnya. Sebaliknya, dia malah menganggap kita orang yang serakah, apa kita perlu berbaik hati terhadap orang yang seperti itu?"     

Su Yun merasa bingung: "Mama akan cari cara untuk menghasilkan uang."     

Wen Qiao menghela nafas : "Baiklah, begini saja, kita voting secara adil, yang kalah harus menuruti keinginan yang menang, bagaimana?"     

Su Yun tidak punya pilihan lain selain menyetujui ide anaknya.     

Wen Qiao: "Siapa yang tidak setuju kita meminta uang ke Wen Jianmin, angkat tangan."     

Hanya ibunya yang mengangkat tangannya.     

Su Yun memandang ke arah Wen Chi dan kemudian memandang ke arah Wen Mo.     

Keduanya saling menoleh.     

Wen Qiao: "Siapa yang setuju kita meminta uang ke Wen Jianmin, angkat tangan."     

Wen Qiao dan Wen Chi mengangkat tangan secara bersamaan, Wen Mo juga mengulurkan tangannya secara perlahan.     

Su Yun: "Xiao Mo, bahkan kamu juga ..."     

Wen Qiao memijat bahu ibunya: "Ma, jangan mengkhawatirkan masalah ini, serahkan masalah ini kepadaku."     

Su Yun takut tindakan yang dilakukan oleh putrinya ini bisa menyebabkan mereka ingin balas dendam, dia masih bisa tahan hidup dalam kemiskinan, tapi dia tidak bisa tahan melihat keselamatan anak-anaknya terancam.     

Prinsip hidupnya adalah sabar, berlindung di dalam tempurung, tidak mau menyakiti dan memprovokasi orang. Jika ada orang yang datang untuk merusak tempurungnya, dia masih bisa bersembunyi.     

Dalam kamusnya, hanya ada kata toleransi dan sabar.     

Seperti itulah selama ini dia menjalani kehidupannya.     

Dia memiliki terlalu banyak kelemahan, sehingga dia khawatir jika ketiga anaknya sampai terluka.     

Dia sangat takut sifat garang Qiao Qiao bisa merugikan dirinya sendiri, semua ini salahnya, dirinya lemah dan tidak berguna sehingga tidak bisa melindungi ketiga anaknya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.