Dia Hanya Mengingatku

Komisi Hak Cipta Seharga Tiga Ratus Ribu Yuan



Komisi Hak Cipta Seharga Tiga Ratus Ribu Yuan

0Dengan kata lain, jika lagu tersebut diputar di aplikasi musik mana pun atau dibawakan oleh penyanyi dalam pertunjukan komersil, maka Wen Qiao akan mendapatkan komisi.     

Jika lagu ini menjadi terkenal, maka Wen Qiao dapat menghasilkan uang sendiri.     

Selain itu, Song Hao juga meminta nomor rekening Wen Qiao, dia akan langsung mentransfer uang ke rekeningnya.     

Kecemasan Song Hao terlihat seperti seorang pembohong.     

Jika bukan karena uang tiga ratus ribu yuan sudah di transfer ke rekeningnya tiga puluh menit yang lalu, Wen Qiao mungkin akan meragukan Song Hao.     

Song Hao merasa takut jika komposer yang bertalenta ini lepas darinya, dia ingin cepat-cepat bekerja sama dengannya. Itulah sebabnya pria itu terlihat sangat cemas.     

Song Hao lalu berkata, "Nanti kalau kamu sudah selesai menulis lagu baru, pastikan kamu kirim ke aku ya, ok?"     

Wen Qiao percaya pada karakter dan nilai estetika yang dimiliki Song Hao dan dia yakin bahwa mereka akan bisa menjalin kerja sama dalam jangka waktu yang panjang..     

Su Yun memasuki pintu rumah sambil membawa sayur di tangannya, Wen Mo menghampiri ibunya untuk membantu, Wen Qiao juga langsung keluar kamar untuk membantu.     

Su Yun mengangkat kantong plastik di tangannya, "Malam ini kita akan makan udang. Kamu mau daging udang nya dimasak apa? Udang goreng asam manis atau udang kuah asin?"     

"Udang goreng asam manis."     

"Baiklah, ambilkan mama tusuk gigi untuk mengambil kotoran udangnya."     

Di bawah Pohon Belalang Madu, Wen Qiao ingin membantu ibunya mengambil kotoran udang, tapi Su Yun mengibas-ngibaskan tangannya dan berkata, "Mama tidak butuh bantuanmu."     

Wen Qiao mengambil udang yang masih hidup, "Aku akan tetap mau membantu."     

Su Yun tersenyum dan menatapnya, "Oh iya, pamanmu besok mau merayakan ulang tahun, dia mengundang kita untuk makan siang bersama."     

Tatapan mata Wen Qiao berubah dingin, bibi si pedagang yang licik itu tidak pernah menyukai keluarga mereka, berkunjung pun tidak pernah. Dia dan ibunya datang sendiri tanpa diundang ke perayaan ulang tahun pamannya tahun lalu.     

Ibunya membelikan baju untuk pamannya, yang menyebalkan adalah bibinya mengejek mereka adalah pedagang di pinggir jalan.     

"Kenapa ulang tahun kali ini mereka memiliki inisiatif mengundang keluarganya?"     

"Tahun lalu bukankah kita menerima komentar miring bibi dan jadi bahan ejekannya. Tahun ini masih mau pergi ke sana?"     

"Dia adalah pamanmu dan kakak laki-laki mama. Apa yang dikatakan oleh bibimu, janganlah kamu simpan dalam hati, apa kamu mengerti?"     

"Kakak? Apa dia masih menganggapmu sebagai adiknya? Dia tidak seperti Bibi Xiao Jun yang baik terhadap kita."     

Su Yun terlihat sudah pasrah, "Ini hanya sekedar makan siang, pamanmu sendiri yang mengundang kita."     

Wen Qiao pun berkata, "Aku tidak mau pergi, kalau mama mau pergi silahkan saja."      

Su Yun pasrah, "Kamu kenapa tidak mau menurut?"     

Keesokan harinya, Su Hai menelepon mereka pagi-pagi sekali, Wen Qiao dapat mendengar suara pamannya dari kejauhan, "Kalian harus datang! di Kota Haicheng ini, hanya kamu adik perempuanku yang paling dekat denganku. Bagaimana bisa kalian tidak datang ke perayaan ulang tahunku?"     

Wen Qiao mengerutkan kening, dia merasa sikap antusias pamannya sedikit aneh.     

Su Yun menutup telepon dan berkata kepada Wen Qiao, "Pamanmu bilang dia ingin menjemput kita."     

Wen Chi berkata sambil mengunyah apel, "Musang kuning datang mengunjungi ayam di perayaan tahun baru, mereka pasti punya maksud buruk, kira-kira apa yang sedang mereka rencanakan?"     

Su Yun menepuk kepalanya, "Dasar anak kurang ajar, katakan siapa yang kamu maksud dengan musang dan ayam?"     

Wen Chi mendengus, "Bibi sangat anti dekat dengan keluarga miskin seperti kita. Sekarang tiba-tiba dia sangat antusias. Pasti ada udang di balik batu."     

Setengah jam kemudian, Mobil minivan Su Hai berhenti di Jalan Shuying. Dia laki-laki berbadan gemuk berusia empat puluh enam tahun, dia berlari mendekat dengan wajah yang memerah dan napasnya terengah-engah. Sekarang dia sudah berhenti di pintu rumah mereka, "Paman khusus datang sendiri kesini untuk menjemput kalian. Qiao Qiao, Xiao Chi, Xiao Mo, ayo pergi ke rumah paman bersama ibu kalian untuk makan."     

Seketika Wen Chi dan Wen Mo memandang ke Wen Qiao bersamaan.     

Su Yun juga sedikit gugup, dan berbisik, "Ayo kita pergi makan."     

Wen Qiao tersenyum, "Paman sudah datang khusus menjemput kita, Xiao Chi, Xiao Mo, ayo kita pergi makan untuk merayakan ulang tahun paman."     

Dia ingin melihat apa niat terselubung yang sedang direncanakan keluarga Paman Su Hai.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.