Dia Hanya Mengingatku

Penerimaan Mahasiswa Baru



Penerimaan Mahasiswa Baru

0"Penyakit Wen Mo memang diturunkan dari gen orang tuanya, tetapi penyakit Wen Chi didapat sebaliknya, kondisi Wen Mo jauh lebih serius daripada Wen Chi. Dia memiliki gangguan sosial yang serius dan hanya tenggelam dalam dunianya sendiri. Hal yang lebih penting tentang PTSD Wen Chi adalah dia harus minum obat yang akan saya resepkan, anda dapat membelinya di rumah sakit. Wen Mo membutuhkan konseling dan pengobatan psikologis seminggu sekali. Untuk kedua anak ini, saya memiliki Keyakinan, dukungan keluarga adalah yang paling penting bagi mereka."     

Wen Qiao mengangguk, "Terima kasih dokter."     

"Kedepannya bawa Wen Mo untuk konsultasi seminggu sekali saja."     

"Baik."     

Dalam perjalanan pulang, Wen Qiao langsung pergi ke rumah sakit untuk membeli daftar obat yang sudah diresepkan oleh Dr. Chen, kemudian dia naik taksi sambil membawa kantong obat.     

Wen Chi menyentuh lehernya, "Apakah perlu minum obat?"     

Wen Qiao, "Sama dengan pilek. Jika kamu sakit, kamu harus minum obat. Kamu harus minum obat tepat waktu, apakah kamu mengerti?"     

Wen Chi menyandarkan sikunya di jendela, "Baiklah, baiklah, berapa banyak uang yang diberikan Wen Jianmin? Apakah itu cukup untuk dibelanjakan? Jangan terlalu boros."     

Wen Chi mungkin memang emosinya labil, tetapi dia mengkhawatirkan tentang kehidupan keluarganya.     

"Jangan khawatir, itu sudah cukup. Lagi pula, aku sudah bisa menghasilkan uang sendiri. Kamu tidak perlu khawatir tentang uang."     

Si Playboy Fu Jiang juga sudah mentransfer uang satu juta yuan ke rekening Wen QIao. Sepertinya dia sangat ketakutan berhadapan dengan Fu Nanli     

Dia sebenarnya keberatan menerima uang ratusan ribu yuan ini. Lebih baik dia menyimpan uang ini dan dibelanjakan untuk Fu Nanli di kemudian hari.     

Wen Chi membelai kepala kakaknya, "Terima kasih atas kerja kerasmu."     

Ibunya lemah, adik laki-lakinya autis, dan yang satunya emosinya labil, dialah yang harus bekerja keras, dan Wen Chi mengetahui tentang hal itu dengan jelas.     

Untuk pertama kalinya seorang remaja memiliki dorongan untuk menjadi dewasa dengan cepat.     

Wen Qiao tersenyum dan memandang Wen Mo, "Lihatlah kakakmu, dia bisa mengatakan seperti itu sepertinya matahari terbit dari barat."     

Wen Chi, "Wen Qiao, apakah ada orang sepertimu?"     

"Apa ada yang salah dengan perkataanku?"     

Ketiga bersaudara itu bercanda tawa di tengah angin sepoi-sepoi dan panasnya terik matahari di musim panas.     

Wen Qiao menerima pemberitahuan penerimaan dari Universitas Pusat Musik, dua hari kemudian, seorang kurir mengirim langsung ke rumahnya.     

"Wen Qiao, ada paket."     

Wen Qiao bergegas ke pintu, dan kurirnya tersenyum, "Dari Universitas Pusat Musik, surat pemberitahuan penerimaan murid baru ya?"     

Wen Qiao sangat bersemangat dan mengambil amplop itu, "Ya."     

"Selamat ya."     

"Terima kasih."     

Dia tidak sabar untuk membuka amplop itu, dan seluruh keluarga berkumpul, Su Yun sangat bersemangat sehingga suaranya bergetar, "Apakah ini benar-benar pemberitahuan penerimaan murid baru dari Universitas Pusat Musik?"     

"Iya, betul itu adalah surat penerimaan yang ditulis oleh kepala sekolah sendiri."     

Sampul berlapis emas, dan di dalamnya ada tulisan tangan kepala sekolah.     

Saudari Wen Qiao, melalui surat ini saya ingin memberitahukan bahwa anda diterima di jurusan musik tradisional bidang alat musik pipa Universitas Pusat Musik. Silakan datang ke sekolah kami untuk melaporkan dengan membawa surat pemberitahuan ini. Untuk waktu dan tempat nya, silakan dilihat di Pedoman Penerimaan Mahasiswa Baru.     

Pojok kanan bawah terdapat stempel merah besar Universitas Pusat Musik.     

Wen Qiao menghela nafas lega.     

Dia akan menjadi mahasiswa, setelah dia bisa bangkit kembali, semua keadaan perlahan menjadi lebih baik.     

Su Yun sangat bersemangat dan melihat pemberitahuan penerimaan lagi dan lagi, "Tulisan kepala sekolahmu seperti gaya tulisan bangsawan. Baiklah, Mama akan pergi ke pasar untuk membeli makanan. Ayo makan sesuatu yang enak nanti malam."     

Setengah jam kemudian, suara tangisan Lu Youyou melengking terdengar dari koridor hingga masuk ke celah-celah pintunya.     

Wen Qiao gugup: "Youyou, ada apa denganmu?".     

Mata Lu Youyou merah karena air mata. Wen Qiao mengira dia telah gagal, tetapi melihat Lu Youyou mengeluarkan pemberitahuan masuk dari tasnya, "Qiao Qiao, aku juga telah diterima di jurusan Musik tradisional bidang alat musik kecapi Universitas Pusat Musik."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.