Dia Hanya Mengingatku

Menyelesaikan Total Penerbangan Sebanyak 10.000.000 Km Lalu Pensiun



Menyelesaikan Total Penerbangan Sebanyak 10.000.000 Km Lalu Pensiun

0

Fu Nanli mengancingkan kancing pakaiannya yang terakhir lalu merapikan kemejanya dan berjalan keluar.

Paman Li merasa khawatir dan dia tidak yakin apakah Fu Nanli mendengarkan perkataannya atau tidak.

Setelah keluar dari kamar rawat inap, Paman Li memberikan koper Fu Nanli kepada pengawal lalu dengan terburu-buru berusaha untuk mengejar Fu Nanli.

Para petinggi di rumah sakit bahkan mengantarkan Fu Nanli hingga ke mobil secara langsung.

Di sebuah vila yang ada di samping pantai, sebuah mobil masuk melalui sebuah pintu gerbang, kemudian terus melaju ke arah gunung sekitar 10 menit. Sepanjang jalan itu paman Li membagikan pengalaman hidupnya kepada Fu Nanli.

"Tuan muda, Anda sejak kecil belajar di sekolah bangsawan Eropa, kemudian kuliah di Massachusetts Institute of Technology dan Anda menguasai bahasa Inggris, Perancis serta Jerman…"

Mobil berhenti di depan pintu vila.

"Aku mengerti." Kata Fu Nanli dengan santai.

Karena di luar hujan, Paman Li turun dari mobil lalu membuka payung besar berwarna hitam di tangannya dan memayungi Fu Nanli. Langkah kaki Fu Nanli sangat cepat, hanya dalam beberapa langkah dia sudah langsung tiba di dalam lorong, pundaknya terkena rintikan air hujan dan dia hanya mengibaskannya tangannya dengan santai.

Tuan besar terlihat baru kembali dari bermain golf di halaman belakang, dia melepaskan jas hujannya lalu pelayan di sebelahnya mengambil jas hujan itu dan memberikan handuk untuknya.

Fu Huaiyong mengusap rambutnya yang berwarna putih, setelah itu dia melemparkannya ke arah pelayan di sampingnya, saat dia melihat Fu Nanli perasaannya menjadi terasa kacau.

Fu Nanli menghampirinya dan menyapanya, "Kakek."

Fu Huaiyong dengan suara muram berkata, "Kakekmu sebelum meninggal memintamu untuk menjadi pilot, kamu langsung mendengarkannya, apa kamu mau Kakekmu yang ini juga meninggal baru kamu akan mendengarkan Kakek untuk mengambil alih Tianhuan?"

Suasana terasa sedikit berat, Paman Li yang biasanya berani bahkan tidak berani mengatakan apapun. Topik pembicaraan yang tidak pernah berubah diantara kakek dan cucu ini adalah...

'Kapan kamu akan menerima perusahaan Kakek?'

'Kamu harus adil dalam memperlakukan kedua Kakekmu.'

'Perbedaan diantara kami berdua hanyalah yang satu sudah meninggal dan yang satu masih hidup.'

'Apa Kakekmu yang ini harus meninggal dulu baru kamu akan menghargai permintaan Kakek?'

Setiap kali hal ini terjadi, maka Paman Li selalu berusaha untuk menengahi mereka.

"Aku sudah pernah bilang kepada Kakek, setelah aku melakukan total penerbangan sebanyak 10.000.000 km, maka aku akan kembali ke Tianhuan."

Fu Huaiyong mengendus dingin dan membuat suasana menjadi semakin dingin.

Paman Li memberanikan diri dan berkata, "Tuan muda setiap kali terbang ke Munich jika dihitung jarak pergi dan kembali totalnya 20.000 km, karena 1 minggu akan terbang 2 kali maka 1 tahun totalnya 2.000.000 km, tuan muda sudah melakukan itu selama 4 tahun maka saya rasa dengan menjadi pilot 1 tahun lagi maka akan selesai."

Fu Huaiyong menghela nafas, "Kamu harus tahu bahwa semua keluarga Fu lainnya sangat menginginkan untuk jadi pewaris perusahaan, tapi kamu malah terus berada di tempat penerbanganmu saat ini, apa kamu tidak takut bahwa perusahaan akan diambil alih oleh anggota Fu yang lain?"

"Ada nyonya Fu yang sangat kuat maka tidak akan mudah jika ada yang ingin merebutnya."

Paman Li kembali berusaha menengahi mereka.

Sebelum tuan besar Fu mengatakan apa-apa, Fu Nanli menjawab, "Maaf, aku lelah, aku ingin istirahat sebentar."

Di dalam keluarga besar Fu, hanya Fu Nanli yang berani bersikap seperti ini kepada tuan besar Fu.

Tuan besar Fu yang melihat bayangan Fu Nanli pergi merasa marah tapi juga tidak ingin melampiaskan amarahnya kepada Fu Nanli, karena bagaimanapun anak tunggalnya meninggal sangat awal dan akhirnya hanya memberikannya 1 cucu, yaitu Fu Nanli.

Paman Li dengan cepat menuangkan teh untuk tuan besar Fu, "Tuan muda memang seperti ini, tapi bukankah itu berarti dia sudah setuju untuk mewarisi perusahaan? Karena dia menepati janji kepada kakeknya untuk terbang dengan total jarak 10.000.000 km dengan bersungguh-sungguh, maka itu berarti setelah dia masuk ke dalam Tianhuan maka dia juga pasti tidak akan mengingkari perkataannya, Anda hanya perlu menunggu 1 tahun lagi."

Tuan besar Fu dengan perasaan berat berkata, "Entah apakah ini hanya perasaanku, tapi aku merasa bahwa akhir-akhir ini aku jadi semakin sering bertingkah, mungkin karena aku sudah tua dan harapanku satu-satunya hanya dirinya."

***

Wen Qiao basah kuyup karena hujan saat berlari menuju rumah sakit, dia merasa dia sudah melakukan tugasnya sebagai seorang 'pacar' dengan baik. Tapi saat dia tiba di sana seorang suster memberitahunya, "Tuan Fu sudah keluar dari rumah sakit."

Wen Qiao, "..."

Wen Qiao membatin, 'Hm, aku saja yang terlalu terbawa perasaan terhadap hal ini hingga melakukan ini, dia bahkan keluar rumah sakit tanpa mengatakan apapun kepadaku.'

Saat dia membawa payung menuju lift, dia melewati pintu tangga darurat kemudian mendengar ada orang yang menyebutkan nama Fu Nanli.

"Hm, Fu Nanli tidak mati."


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.