Dia Hanya Mengingatku

Harus Berada Di Sisi Fu Nanli



Harus Berada Di Sisi Fu Nanli

0

Fu Nanli: Dunia ini berhutang kehangatan kepadamu, aku akan mengembalikannya.

Angin topan 'Mina' telah melewati perbatasan pukul setengah 6 sore. Badan Pengamanan Meteorologi mengeluarkan peringatan topan level 3. Di luar sedang hujan deras sedangkan di dalam ruangan sangat sunyi.

Wen Qiao membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat menyadari bahwa dia sudah terlahir kembali.

Di dalam kepalanya seolah ada sebuah sirine peringatan yang sangat keras dan berisik.

'Harus tetap berada di sisi Fu Nanli.'

'Harus tetap berada di sisi Fu Nanli.'

'Jika tidak akan berbahaya!!'

'Jika tidak bisa meninggal!!!'

Wen Qiao memukul kepalanya dan menjawab, "Iya, iya aku mengerti, akan diulangi hingga berapa kali lagi?"

Nama Fu Nanli terdengar tidak asing bagi Wen Qiao, di dalam kepalanya tiba-tiba muncul sebuah cahaya berwarna putih, kemudian dia mengingat sesuatu. Di kehidupan sebelumnya dia ingat mendengar nama itu dari berita yang dia lihat 2 hari sebelum dia mendaftar ujian masuk perguruan tinggi. Fu Nanli adalah pewaris tunggal dari keluarga Fu, dia pergi ke bandara kemudian meninggal dalam sebuah kecelakaan.

Wen Qiao melihat tanggalan yang ada di atas meja, tanggal 24 bulan Juni dilingkari dan itu merupakan 2 hari dari sekarang, 'Itu berarti… malam ini Fu Nanli akan kecelakaan!'

Tanpa berpikir panjang Wen Qiao langsung mengambil payungnya dan berlari keluar menerobos hujan. Saat tiba di halaman, dia bertemu dengan ibunya yang kebetulan akan masuk ke dalam.

Su Yun menarik tangan Wen Qiao dan berkata, "Ini roti lapis dan susu, tanggal kadaluarsanya baru lewat 1 hari. Bos supermarket menyuruh mama untuk membawanya pulang, kamu belum makan malam kan? Nanti makan ini saja."

Wen Qiao melepaskan tangan ibunya dan berkata, "Ma, aku ada urusan mendesak, aku akan keluar sebentar."

Setelah mengatakan itu dia langsung berlari keluar, kemudian dia mendengar suara lemas ibunya dari belakang, "Sedang hujan besar, kamu mau pergi kemana?"

Wen Qiao mengulurkan tangannya untuk menghentikan taksi yang lewat, setelah masuk ke dalam taksi, dia melipat payungnya kemudian meletakkannya di samping kakinya. Setelah itu dia membersihkan roknya dari air hujan, "Pak, tolong pergi ke bandara Dongpu."

Supir taksi itu menyalakan argo taksi kemudian menginjak pedal gas dan taksi pun melaju di tengah hujan yang deras.

Supir taksi itu sangat suka bicara, sesaat ia mulai bicara tidak ada yang bisa menahannya.

"Nona, kamu mau pergi ke bandara?"

"Hm."

"Di saat seperti ini pergi ke bandara memangnya pesawat bisa lepas landas? Atau kamu ingin mengantarkan kepergian seseorang?"

"Mengantar seseorang."

"Apa kamu pernah mendengar tentang Fu Nanli, kapten dari Dongchun Airlines?"

Wen Qiao tertawa kecil, 'Nama Fu Nanli memang adalah sebuah nama yang besar.'

"Dengar-dengar dia tinggi dan tampan, dia terkenal sebagai seorang kakak tampan di dunia penerbangan. Yang terpenting adalah dia memiliki latar belakang keluarga yang kaya raya dan dengar-dengar juga kakeknya dulu adalah seorang tentara udara karena itu harapan terakhirnya sebelum meninggal adalah Fu Nanli menjadi pilot, karena itu dia menjadi kapten."

Wen Qiao melihat jam tangannya kemudian dengan wajah panik bertanya, "Pak, apa bisa menyetir lebih cepat lagi?"

Supir itu mengetuk layar handphone yang ada di sebelahnya untuk melihat navigasi penunjuk jalan, "Kita lewat jalan lingkar luar saja, di sana tidak macet. Kamu tenang saja, aku janji akan mengantarmu ke bandara secepat mungkin."

Wen Qiao memejamkan matanya dan dia berusaha dengan keras untuk mengingat berita tentang kecelakaan Fu Nanli yang dia lihat di kehidupan sebelumnya, seperti jam berapa kecelakaan itu terjadi dan dimana kecelakaan itu terjadi.

Jelas-jelas itu hanyalah sebuah potongan ingatan kecil dari kehidupan sebelumnya tapi dia benar-benar bisa mengingatnya.

Setengah 8 malam, di pintu keluar jalan lingkar luar Bai'an kilometer 3, mobil Fu Nanli menabrak sebuah truk beton. Mobilnya terguling kemudian terjadi ledakan, semua orang dalam kecelakaan itu meninggal tanpa tubuh yang utuh, kejadian itu benar-benar mengerikan.

Wen Qiao kembali melihat jam tangannya, saat ini sudah pukul 7.

"Pak, apa kita bisa tiba di jalan lingkar luar sebelum pukul setengah 8?"

"Hm, tidak masalah."

Supir taksi itu menginjak pedal gas dengan kuat dan mobil melaju semakin cepat. Terdengar suara hujan di luar taksi dan di dalam taksi diputar sebuah lagu Kanton. Wen Qiao merasa sangat panik hingga dia merasa ingin terbang langsung dengan kedua sayapnya agar bisa tiba dengan cepat.

Di jalan lingkar luar ada begitu banyak mobil dan cuaca saat ini sangat buruk sehingga supir taksi itu tidak berani melaju terlalu cepat. Saat tiba di jalan lingkar luar sudah sekitar pukul 7 lebih 28 menit.

Wen Qiao tidak berhenti mendesak supir taksi itu, "Pak, tolong lebih cepat lagi, lebih cepat lagi."

"Nona, sebaiknya kita memperhatikan keselamatan, jangan lebih cepat lagi dari ini."

Kemudian terdengar sebuah suara yang keras dari depannya. Sebuah mobil Bentley menabrak sebuah truk beton yang melaju dari samping lampu merah. Semua kejadian itu membuat Wen Qiao tanpa sadar menutup kedua matanya dengan tangannya. Dia dapat mendengarkan suara melengking gesekan ban mobil dengan jalan yang bergabung dengan suara mobil yang bertabrakan.

Wen Qiao melihat apa yang terjadi di depannya melalui sela jari-jari tangannya.

---

Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan. 

Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya. 

Terimakasih atas pengertian Anda.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.