Dia Hanya Mengingatku

Menunggu Pengakuannya



Menunggu Pengakuannya

0

Paman Li melihat wajah Fu Nanli dari kaca spion tengah dan dia merasa walaupun raut wajah Fu Nanli sebelumnya tidak terlihat baik, tapi sekarang terasa semakin dingin.

Siang ini Fu Nanli menemani kakeknya untuk makan siang bersama di acara para orang tua yang membawa anak-anak mereka. Saat makan ada 3 sampai 5 perempuan yang terus mendekat ke arahnya dan membuat raut wajahnya semakin lama semakin buruk.

Setelah akhirnya berhasil menyelesaikan acara makan siang itu, raut wajah Fu Nanli terlihat sedikit membaik tapi tiba-tiba kembali menjadi dingin.

Paman Li kemudian melihat ke arah yang dilihat oleh Fu Nanli dan dia melihat perempuan yang mengatakan dirinya adalah pacar Fu Nanli, Wen Qiao.

Paman Li dengan hati-hati bertanya, "Tuan muda, apa Anda mau turun untuk menyapa?"

Fu Nanli kembali melihat ke depan, "Tidak perlu."

Raut wajahnya sangat dingin dan terlihat jelas bahwa dia sedang merasa tidak senang.

Handphone Wen Qiao yang diletakkan di atas meja bergetar, kemudian Wen Qiao melihatnya dan saat melihat siapa yang menelponnya, dia menarik nafas panjang kemudian mengangkatnya, "Halo…"

Suaranya lembut dan manis.

"Dimana kamu mengikuti acara summer camp?"

"Di… di kota daerah utara, kota Xiang, kamu tahu? Di sana ada gunung, sungai, lalu ada staf televisi di sini, tadi aku dan Lu Youyou melihat 2 orang artis."

Lu Youyou yang tidak tahu apa-apa menjadi kebingungan saat namanya disebut.

Fu Nanli yang melihat dirinya dari kaca jendela mengulurkan tangannya lalu menarik dasinya dan kemudian dia merasa pelipisnya terasa berdenyut cukup kuat, "Begitu?"

Wen Qiao menjauhkan handphonenya dari telinga lalu berkata, "Di gunung… sinyalnya… tidak terlalu baik… sudah dulu ya, aku tutup teleponnya."

Kemudian Wen Qiao menutup telepon.

Lampu merah sudah berubah menjadi hijau, kemudian supir dengan suara kecil dan berhati-hati bertanya, "Tuan muda, apa kita jalan?"

"Jalan saja."

Orang seperti Fu Nanli tidak akan membongkar kebohongan Wen Qiao, dia akan menunggu hingga Wen Qiao mengaku kepadanya.

Paman Li melihat ke arah Wen Qiao yang ada di dalam cafe, kemudian dia melihat wajah Fu Nanli yang duduk di belakang terlihat tidak senang, 'Apa mereka berdua bertengkar?'

Wen Qiao menghela nafas sambil menepuk-nepuk dadanya, "Nanti saat bertemu dengan Fu Nanli, jangan sampai membocorkannya ya. Beberapa hari ini kita pergi ke kota Xiang untuk summer camp."

Lu Youyou dengan kebingungan berkata, "Kenapa kamu harus berbohong?"

Wen Qiao dengan depresi berkata, "Aku sedang melakukan percobaan, aku ingin tahu apakah perkataan yang aku dengar setelah aku terlahir kembali itu benar atau tidak, apakah itu hanya halusinasiku, aku ingin tahu apakah aku bisa berpisah dengannya atau tidak."

Lu Youyou semakin merasa tidak mengerti, "Pangeran besar Fu sudah percaya bahwa kamu adalah pacarnya, untuk apa kamu memikirkan cara untuk berpisah dengannya? Qiaoqiao, apa kamu tidak tahu ada berapa banyak perempuan di kota Hai yang ingin menjadi pacarnya?"

Wen Qiao melihat ke bawah lalu berkata, "Aku merasa sangat lelah harus berbohong setiap hari."

"Jika sampai terjadi sesuatu maka aku akan menjadi saksimu bahwa kamu melakukan semua ini untuk menyelamatkan nyawamu."

Wen Qiao berkata, "Kamu kira dia akan percaya dengan alasan yang tidak berdasar seperti itu?"

Lu Youyou terlihat ragu-ragu kemudian dia tidak mengatakan apa-apa lagi.

Setelah 6 hari, Wen Qiao masih baik-baik saja, kemudian dia melewati 6 hari lagi dan tubuhnya tidak menunjukkan tanda-tanda yang aneh. Saat berlatih dengan Wen Chi, dia bahkan bisa dengan mudahnya melempar tubuh Wen Chi dari pundaknya.

Wen Qiao mulai berpikir bahwa apa yang dia dengar saat itu hanyalah sebuah halusinasi.

Kemudian terdengar suara ketukan pintu. Wen Qiao mengangkat kepalanya dan dia melihat seorang laki-laki berambut pirang berdiri di luar halaman rumahnya kemudian dengan lancar bicara menggunakan bahasa Mandarin, "Permisi, Nona Wen?"

Wen Chi yang terbaring di atas halaman berusaha bangkit berdiri lalu dengan kesal melihat ke arah kakaknya itu dan mengomel, "Kenapa tiba-tiba membanting tubuhku?"

Wen Qiao kemudian hanya berkata, "Tanganku terasa gatal."

Wen Chi, "..."

Kemudian Wen Qiao bertanya kepada laki-laki asing tersebut, "Kamu siapa? Ada urusan apa?"

Laki-laki yang terlihat berumur 40 tahun lebih itu kemudian dengan elegan dan santai berkata, "Aku adalah Vincent, ingin mengundang Nona Wen untuk tampil bersama denganku di panggung yang sama. Aku selalu tertarik dengan musik tradisional yang kamu mainkan, sebelumnya aku mengirimkan email kepadamu, apa kamu menerimanya?"

Wen Qiao, "…"

'Oh, ternyata itu bukan email penipuan.' Pikir Wen Qiao.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.