Dia Hanya Mengingatku

Hanya Ingin Membuatku Malu



Hanya Ingin Membuatku Malu

1

Zhuang Yan kemudian juga berkata, "Kita juga sebaiknya pergi."

1

Dia sama sekali tidak bertanya apa yang terjadi sehingga Xu Lu juga tidak bisa mengatakan hal buruk tentang Wen Qiao lagi.

Xu Lu merasa ada yang aneh, dia merasa Wen Qiao seolah berubah menjadi orang lain.

Apa yang paling dia takutkan adalah jika Wen Qiao diterima di Central Conservatory of Music, dia takut setelah mendapatkan pendidikan yang tinggi maka cahaya yang Wen Qiao miliki akan menutupi tubuhnya. Awalnya dia ingin membuat Wen Qiao untuk langsung bekerja setelah lulus SMA agar tidak menjadi tandingannya, tapi setelah melihat ini dia tidak bisa melakukan itu lagi dan dia juga tidak tahu apa yang salah dalam rencananya hingga semuanya menjadi seperti ini.

Di dalam ruang kelas, Wen Qiao mengisi formulir data diri dengan teliti dan terdapat beberapa kolom kosong untuk mengisi nama-nama perguruan tinggi yang ingin dia masuki, dia hanya mengisi 1 kolom yaitu jurusan musik tradisional di Central Conservatory of Music karena dia sudah bertekad untuk masuk ke dana.

Sedangkan Lu Youyou mengisi kolom pertama dengan Central Conservatory of Music, kolom kedua dia mengisinya dengan Hongkong Conservatory of Music dan yang ketiga dengan Xinghai Conservatory of Music.

Dia mengisi ketiga kolom itu karena dia tidak yakin bisa masuk ke Central Conservatory of Music, jadi dia ingin memberikan pilihan lain untuk dirinya sendiri jika dia gagal dengan pilihan pertama.

Wen Qiao duduk di samping jendela. Di luar ada sebuah pohon kamper yang sangat tinggi hingga menutupi cahaya matahari yang mengarah ke arahnya dan membuat bayangan di atas mejanya.

Setelah selesai mengisi formulir, dia meletakkan bolpoinnya dan menunggu Lu Youyou dengan perasaan bosan.

Dia melihat Zhuang Yan dan Xu Lu yang duduk di baris kedua, Xu Lu sesekali akan mendekatkan tubuhnya ke arah Zhuang Yan lalu tersenyum. Senyumannya terlihat seperti sebuah senyuman yang sudah dia latih ribuan kali di depan cermin, senyuman perempuan yang anggung dan lembut.

Wen Qiao membatin, 'Bagaimana mungkin aku bisa menjadi saingan Xu Lu di depan Zhuang Yan? Xu Lu menyuruhku menulis surat cinta hanya untuk membuatku merasa malu.'

Dulu Wen Qiao begitu buta hingga tidak bisa melihat apapun, tapi setelah dia keluar dan melihat semuanya dia baru sadar seberapa hancur dirinya karena perbuatan Xu Lu.

Zhuang Yan tiba-tiba menolehkan kepalanya seolah dia menyadari ada yang melihatnya dari belakang, Wen Qiao tidak memalingkan pandangannya dan bertukar pandang dengan Zhuang Yan.

Zhuang Yan melihatnya untuk beberapa saat kemudian dia kembali melihat ke depan.

Xu Lu sepertinya juga merasakan sesuatu, dia menolehkan kepalanya dan melihat Wen Qiao, lalu Wen Qiao tersenyum sinis ke arahnya.

Pesona Wen Qiao membuat Xu Lu terkejut, kemudian dia memalingkan kepalanya lagi dan dengan suara pelan berkata, "Aku benar-benar mengkhawatirkan hubungan Wen Qiao dan Paman Wen."

"Memangnya ada apa dengan mereka?"

"Dua hari yang lalu Wen Qiao datang ke rumah keluarga Wen dan membuat keributan hingga membuat Paman Wen marah. Aku berniat baik untuk meredakan amarah Paman Wen dan Paman Wen sudah mau mengalah, tapi entah mengapa Wen Qiao sama sekali tidak terlihat memiliki niatan untuk membuat semuanya menjadi lebih baik."

"Dia membuat keributan apa?"

"Dia datang dan meminta uang kepada Paman Wen, dia meminta 2.000.000 yuan, dia bersikap keras dan begitu percaya diri, selain itu saat bicara… ia juga agresif."

Zhuang Yan meletakkan bolpoinnya lalu melihat Xu Lu dengan wajah datar, Xu Lu tidak dapat mengetahui apa yang sedang dipikirkan oleh Zhuang Yan.

Xu Lu menyentuh rambutnya kemudian menggigit bibirnya baru berkata lagi, "Aku tidak membicarakan keburukan orang lain di belakang, tapi sikap Wen Qiao saat itu benar-benar tidak terlalu baik."

"Dia adalah papanya, tidak ada salahnya jika meminta uang."

Xu Lu terkejut mendengar itu, 'Zhuang Yan sedang… membela Wen Qiao?'

Xu Lu sejak kecil sudah terbiasa untuk mengawasi keadaan di sekitarnya. Dia tahu ini bukan waktunya untuk terus menjelekkan Wen Qiao karena bisa-bisa hanya akan memperburuk citra dirinya, jadi dia langsung berkata, "Hm, karena itu aku ingin membantu mereka berdua agar tidak salah paham lagi, tapi dia sepertinya… salah paham kepada niatku."

Zhuang Yan dengan santai berkata, "Kamu sudah selesai mengisinya? Kalau sudah kita kumpulkan saja."

Wen Qiao dan Lu Youyou berjalan melewati meja mereka. Sorot mata Wen Qiao jatuh pada Zhuang Yan dan setelah dia melepaskan perasaannya, dia merasa jauh lebih tenang.

Saat ini dia hanya ingin mengubah nasibnya, dia ingin merawat kedua adiknya dan tidak ingin memikirkan tentang masalah cinta.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.