Dia Hanya Mengingatku

Periksakan Lah Kedua Mata Anda



Periksakan Lah Kedua Mata Anda

0Seluruh badan Xu Lu gemetar, "Aku tidak tahu apa-apa, aku tidak melakukan apa-apa, aku tidak bersalah."     

Dia seperti diadu domba oleh Wen Qiao, dia menyesal telah mengajak Wen Qiao keluar. Jika saja dia tahu akan terjadi seperti ini, dia tidak akan mengajak Wen Qiao keluar hari ini."     

"Kau pikir aku akan mempercayaimu?"     

Xu Lu meneteskan air mata, "Jika kamu tidak percaya, kamu bisa meminta pengelola kafe ini untuk memperlihatkan rekaman CCTV dan kamu dapat melihat apakah aku telah memberinya obat atau tidak, apakah aku sudah gila berani melakukan sesuatu yang melanggar hukum?"     

"Tidak perlu."     

Zhuang Yan menatapnya dengan tatapan jijik, kemudian dia berbalik dan pergi.     

Kaki Xu Lu terasa lemas, dia duduk dengan posisi terkulai bersandar di kursi.     

Tatapan mata Zhuang Yan membuatnya takut dan putus asa.     

Tapi tatapan mata yang dulu dia tujukan untuk Wen Qiao lah yang paling susah dijelaskan.     

Dia mengetahui dengan jelas bahwa dalam hati Zhuang Yan sangat mencintai Wen Qiao.     

Tapi pria itu mempercayai rumor yang dia sebarkan, ketika itu dia masih anak remaja yang masih malu ketika jadi bahan perbincangan.     

Tatapan mata Zhuang Yan saat memandangnya berbeda dengan saat dia memandang Wen Qiao. Terlihat dari tatapan mata Zhuang Yan saat memandangnya hanyalah rasa jijik dan muak.     

Dengan perasaan marah dan sedih, Xu Lu pergi ke rumah sakit dan berhasil menemukan kamar Wen Qiao. Saat ini Wen Qiao hanya seorang diri karena Fu Nanli sedang pergi membeli makan malam untuknya.     

Melihat penampilan Xu Lu yang sedih, Wen Qiao ingin tertawa lagi.     

"Wen Qiao, kamu tadi hanya berpura-pura, benar kan?"     

Wen Qiao masih dipasang infus karena Fu Nanli merasa khawatir sehingga dokter menggantungkan sebotol glukosa untuknya untuk meyakinkan Tuan muda.     

Dia mengangkat tangannya, "Jika penglihatanmu buruk, pergilah untuk memeriksa kedua matamu. Saranku periksakan di rumah sakit saja, lebih nyaman."     

Xu Lu menatapnya dengan mata memerah, "Itu salahmu sendiri. Kamu tidak makan, sehingga membuat gula darahmu turun atau sebab lainnya. Aku minta kamu pergi ke Zhuang Yan dan katakan padanya bahwa aku tidak ada hubungannya sama sekali dengan kejadian kamu pingsan."     

Wen Qiao bersandar di ujung tempat tidur dengan nyaman lalu menatapnya sambil tersenyum, "Mengapa aku harus bicara dengan Zhuang Yan?"     

"Karena dia pikir akulah yang menyebabkan kamu menjadi seperti ini."     

"Kamu mengajakku ke Kafe dengan maksud ingin menjebakku, bukan?"     

Hati Xu Lu bergetar, "Omong kosong macam apa itu. Aku mengajakmu ke Kafe sebagai permintaan maafku karena tidak hati-hati memberitahu pamanmu tentang uang dua juta yuan itu."     

"Oh, apakah kamu benar-enar tidak hati-hati? Terburu-buru pergi ke kios koran untuk membeli kartu seluler gelap lalu mengirimkan pesan ke bibiku. Ini tidak hati-hati, atau memang sudah kamu sengaja?"     

Xu Lu menjadi pucat, bagaimana Wen Qiao bisa tahu dengan jelas.     

"Aku akui aku salah. Tapi tentang kejadian hari ini, kita berdua tahu dengan jelas bahwa aku tidak terlibat. Zhuang Yan yakin bahwa aku meracunimu. Bagaimana bisa aku melakukan hal itu."     

Wen Qiap menatapnya, "Kenapa Zhuang Yan bisa begitu yakin kamu adalah dalangnya?"     

Xu Lu tahu bahwa video itu pasti Wen Qiao lah yang mengirimkan ke Zhuang Yan.     

Wen Qiao baru saja memulai memancing sebuah peperangan, dia pikir dia masih jadi lakon utamanya, tak disangka Wen Qiao telah menangkap basah dirinya.     

"Aku belum pernah melakukan apapun sebelumnya, dan aku tidak bersalah."     

Wen Qiao mencibir, "Kalau begitu kamu pergi dan berbicara dengan Zhuang Yan, kalau kamu memang jujur, maka Zhuang Yan pasti mempercayaimu."     

Dia masih berpura-pura, baiklah, biar dia terus berpura-pura.     

Dalam hal akting, Wen Qiao juga merupakan grup yang cakap, siapa yang takut pada siapa?     

Xu Lu kemudian pergi dengan hati yang marah, Wen Qiao benar-benar berpikir dia tidak bisa melakukannya tanpa bantuan gadis itu, dia harus mengembalikan nama baiknya di mata Zhuang Yan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.