Dia Hanya Mengingatku

Uang Melayang Hanya Karena Satu Ucapan



Uang Melayang Hanya Karena Satu Ucapan

0Keluarga Wen berkecimpung dalam bisnis sensor panas, Wen Jianmin memiliki banyak koneksi, dan pada akhirnya bisa menjalin kerjasama dengan keluarga Fu.     

Pada awalnya Wen Jianmin tidak berharap bisa menghasilkan uang dari keluarga Fu, tetapi memiliki hubungan kerjasama dengan keluarga Fu terdengar cukup bagus.     

Tak disangka hubungan kerjasama itu mendadak dibatalkan.     

Manajer proyek Distrik Selatan Zhonghuan langsung menelepon Wen Jianmin, dia mengatakan bahwa dia telah menemukan supplier baru.     

Wen Jianmin bingung karena hubungan koneksinya dengan keluarga Fu rusak, dia masih berharap bisa menjalin kerja sama dengan keluarga Fu.     

"Manajer Huang, bukankah kerjasama kita selama ini selalu baik?"     

"Ada asisten tuan muda Fu, yang menghubungi saya secara pribadi, dia mengatakan bahwa putri anda yang bernama Xu Lu, telah menyinggung Tuan muda. Tuan Wen, anda harus mengajari anak anda agar tidak membuat masalah."     

Wen Jianmin tidak bisa mempercayainya. Putri tirinya selalu berperilaku baik dan bijaksana, selain itu juga putrinya memiliki pengetahuan yang luas. Para tetua selalu memujinya, jadi bagaimana dia bisa menyinggung tuan muda keluarga Fu?     

Saat keluarga Wen sedang berkumpul di meja makan untuk makan malam, wajah Wen Jianmin terlihat murung, dan Zhong Hui panik, "Jianmin, ada apa denganmu?"     

Wen Jianmin memandang Xu Lu, "Kamu telah berbuat apa sehingga menyinggung tuan muda Fu?"     

Hati Xu Lu tercengang.     

Kapan dia menyinggung Tuan Muda Fu? Yang dia singgung selama ini adalah Wen Qiao.     

"Jianmin, apa yang kamu bicarakan? Kapan Lu Lu punya kesempatan untuk bertemu dengan Tuan muda itu?"     

Wen Jianmin menggertakkan giginya, "Selama ini kita sudah susah payah menjalin kerja sama dengan keluarga Fu. Tapi Tuan muda mengatakan bahwa membatalkan kerja sama itu, karena Xu Lu sudah menyinggung perasaan tuan muda.     

Wajah Xu Lu medadak menjadi pucat, Fu Nanli bahkan membela seorang Wen Qiao.     

Seorang Zhuang Yan mendekatinya, dan sekarang ada lagi bernama Fu Nanli. Dia jelas berpura-pura hanya untuk menjebaknya. Mengapa mereka tidak bisa melihat trik licik yang digunakan gadis itu.     

Dengan mata yang memerah, Xu Lu berkata, "Paman Wen, aku benar-benar tidak tahu apa-apa. Aku sama sekali belum pernah bertemu dengan Tuan Fu."     

Wen Jianmin dipenuhi oleh amarah dan dia tidak punya tempat untuk melampiaskannya.     

Zhong Hui mengambil kesempatan untuk berkata, "Pasti ada kesalahpahaman disini, Jianmin, cobalah mencari tahu siapa orang yang mengeluarkan rumor ini."     

Wen Jianmin merasa frustasi, katanya dalam hati, kamu tidak boleh membuat masalah lagi     

Air mata Xu Lu jatuh.     

Wen Qiao, tunggu pembalasanku!     

Di Jalan Shuying.     

Wen Chi mengetuk pintu dan bersandar pada pintu, "Besok Wen Mo dan aku akan kembali ke sekolah. Dia akan berpartisipasi dalam Kompetisi Olimpiade Matematika Musim Panas, dan aku akan berpartisipasi dalam Kompetisi Hoki."     

"Aku tahu." Sahut Wen Qiao.     

Ada deru sepeda motor dari sebelah, dan mata Wen Chi berbinar, "Aku akan melihat sepeda motor besar Kakak Kai."     

Wen Qiao melirik pemuda yang pergi dengan tergesa-gesa, dan menggelengkan kepalanya, dia menyukai segala hal kecuali belajar.     

Keesokan harinya, ketika Fu Nanli melakukan panggilan video dari Kota Munich, Paman Ji bersama ibunya datang dari toko serba ada membawakan AC untuknya.     

Kata ibunya, "Mingyuan, tidak perlu memasang AC di rumah. Aku tidak takut panas."     

Ji Mingyuan, "Bagaimana bisa kamu tahan panas? Kamarmu kecil, selain itu juga menghadap ke barat, pagi sampai sore pasti akan terasa panas, apalagi di malam hari lebih panas lagi. Aku akan memasang AC nya untukmu."     

"Berapa harganya AC itu? Aku akan beri uangnya."     

"Tidak usah, anggap saja ini sebagai bonus. Kamu sudah membantu toko dan para pelanggan merasa sangat puas."     

"Aku mau beri uangnya untuk itu semua..."     

Kemudian terdengar suara bor listrik, Paman Ji tampak sedang mengebor lubang untuk memulai memasang AC.     

Wen Qiao menutup pintu dan menyambung ke panggilan video. Karena perbedaan waktu, sepertinya disana sudah larut malam. Dia sudah mengenakan gaun tidur, rambutnya terlihat sedikit basah dan berantakan di dahinya. Dia bergerak gengan gaya bermalas-malasan, tanganya sambil memegang segelas air lalu menghisapnya, dia mengernyit, "Suara apa lagi itu?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.