Dia Hanya Mengingatku

Posesif



Posesif

0Postingan tentang bagaimana Shang Fan menyampaikan beberapa kata di akhir penampilannya, ia berterima kasih kepada pencipta lagunya yaitu Mu Yue yang merupakan mahasiswa dari Universitas Pusat Musik. Ucapan terima kasih itu disampaikannya karena Mu Yue adalah seseorang yang rendah hati, dia tidak ingin tampil di muka umum sehingga dia ingin berterima kasih kepada Mu Yue melalui cara ini.     

Diskusi di forum langsung ramai.     

Bagaimanapun, lagu The Waking of Insect dianggap sebagai lagu paling populer tahun ini. Ternyata itu adalah lagu yang dibuat oleh mahasiswa baru dari Universitas Pusat Musik, kemungkinan dia berada di sekitar mereka. Mu Yue ini tidak hanya berbakat, tetapi juga misterius. Menariknya, orang-orang sangat penasaran tentang siapakah sebenarnya Mu Yue.     

Xu Lu membolak-balik postingan itu sambil memikirkan sesuatu.     

Akhirnya, dia membuat postingan tanpa nama dengan judul yang sangat sensasional, Mungkinkah Xu Lu adalah Guru Mu Yue?      

Sejauh yang aku tahu, Xu Lu memenangkan Penghargaan Piano Internasional di tahun pertama sekolah menengahnya, dan kemudian memenangkan berbagai penghargaan satu demi satu. Dia sangat berbakat dalam musik, dan dia juga sangat rendah hati. Mungkinkah dia orangnya?     

Masyarakat umum selalu mudah untuk dipancing. Xu Lu sebenarnya sudah terkenal di industri musik. Lagi pula, dia telah berkali-kali menjadi headline berita setelah memenangkan beberapa penghargaan internasional.     

Apakah Xu Lu rendah hati? Aku tidak sependapat.     

Komentar pertama hampir membuat Xu Lu marah.     

Dia segera menghapus puluhan komentar yang mempertanyakan dirinya dan mengganti komentar-komentar itu dengan kata-katanya sendiri.     

Kamu bilang seperti itu , aku pikir itu sangat mungkin     

Kudengar dia membuat sebuah karya musik ketika dia masih di sekolah menengah dan menampilkannya di pesta ulang tahun sekolah, dan lagu itu juga sangat bagus     

Orang-orang mulai perlahan-lahan termakan oleh umpan yang di berikan oleh Xu Lu.     

Akan selalu seperti itu.     

Postingan ini berisi lusinan halaman, dan semuanya mengatakan, "Xu Lu luar biasa", "Xu Lu benar-benar kombinasi antara kecantikan dan bakat", "Xu Lu adalah dewiku", "Aku umumkan bahwa ketika ada pemilihan mahasiswa tercantik maka aku pasti akan memilihnya".     

Xu Lu mengangkat alisnya. Tanpa dia perlu berkata lebih lebih banyak lagi, sudah banyak orang yang menyanjungnya.      

Bahkan jika suatu hari nanti Mu Yue yang sebenarnya akan mengklaim jati dirinya, itu sudah bukan urusannya lagi.     

Wen Qiao dan Fu Nanli duduk di mobil setelah berdebat cukup lama, akhirnya Pangeran Fu sepakat bahwa Wen Qiao hanya boleh berpelukan dengan keluarga dan teman.     

Wen Qiao menghela napas lega, tetapi dia tidak menyadari bahwa sikap posesif Fu Nanli terhadapnya telah mencapai titik sebagai seorang kekasih yang sesungguhnya, bahkan mungkin sikap posesifnya melebihi kekasih biasa.     

Sayangnya, Wen Qiao tidak memiliki kemampuan bergaul yang bagus.     

Dia menengadahkan kepala dan menyadari sopirnya sudah pulang.     

Dia melihat ponselnya lagi, sudah pukul sembilan.     

Pertanyaannya adalah, apakah dia akan kembali ke sekolah atau pulang.     

"Bisakah kamu mengantarku pulang?"     

Karena dekat dengan rumah jadi pulang saja.     

"Sopirnya sudah kembali." Pria itu bersandar di kursi dan berbicara dengan suara rendah.     

"Apakah kamu bisa mengemudi?"     

"Bisa, tapi aku tidak bisa mengemudi sekarang."     

Wen Qiao memiringkan kepalanya dan menatapnya dengan ragu, "Kenapa?"     

"Paman Li mengatakan bahwa pengemudiku sebelumnya tewas dalam kecelakaan mobil, jadi ..."     

Wen Qiao tahu bahwa Fu Nanli masih memiliki trauma akan masa lalunya.     

"Kalau begitu aku akan pulang dengan jalan kaki saja, mungkin butuh waktu sepuluh menit."     

Tetapi pergelangan tangan Wen Qiao masih digenggam oleh pria itu, kekuatannya tidak kuat, tetapi masih menyisakan bekas merah di tangannya.     

Pria itu mengulurkan tangannya dan mendorong pintu di sisinya, "Turunlah."     

Wen Qiao mengangkat ujung gaunnya dan keluar dari mobil dengan susah payah, "Tidak perlu menemaniku pulang ke rumah, aku akan berjalan pulang sendiri."     

Fu Nanli menariknya sampai ke depan pintu masuk gedung apartemen.     

Wen Qiao, "Apa yang kamu lakukan?".     

"Sudah larut malam, menginap lah disini saja untuk malam ini, besok pagi aku akan mengantarmu kembali ke sekolah."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.