Dia Hanya Mengingatku

Orang Yang Mencurigakan



Orang Yang Mencurigakan

0"Apakah kamu tidak ingin mempertahankan jurusan musik tradisional?"     

Wen Qiao menjadi sadar bahwa kesempatan ini diberikan kepadanya oleh Zhuang Yan. Dia tersenyum sinis, "Aku tidak perlu mengandalkan orang lain untuk mendapatkan kesempatan itu, aku bisa mengandalkan diriku sendiri."     

Zhuang Yan sangat marah karena hal itu sehingga dia tidak bisa melampiaskan, "Hanya karena aku pernah menolakmu, atau demi yang kamu sebut harga diri? Lalu rela melepaskan kesempatan yang begitu bagus ini? Apakah kamu tahu berapa banyak mahasiswa di Universitas ini yang berjuang untuk mendapatkan kesempatan bagus ini?"     

'Brak!' Wen Qiao membanting sumpitnya.     

Sumpit itu terlempar dua kali dari piring makan lalu jatuh ke tanah.     

Suasana seketika berubah menjadi mencekam.     

"Iya memang benar karena harga diri. Sampai kapan pun aku tidak akan tampil sepanggung dengan dirimu, tidak akan pernah!"     

Zhuang Yan tertegun sejenak, dan kemudian menggertakkan giginya, "Bagus, bagus sekali, aku sudah terlalu ikut campur, mulai sekarang aku tidak mau memperdulikanmu lagi."     

Zhuang Yan sangat marah sehingga dia pergi.     

Lu Youyou mengambil sepasang sumpit baru dan menyerahkannya kepada Wen Qiao, "Jangan pedulikan dia, buang-buang tenaga saja."     

Wen Qiao duduk diam dan kembali makan.     

Dia tidak peduli orang lain menertawakannya, dia hanya terluka jika yang melakukan itu adalah orang-orang yang dia sayangi.     

Zhuang Yan pernah menjadi orang yang dia sayangi.     

Tapi pria itu memandang hina dirinya, selain itu di dalam pikirannya dipenuhi dengan pikiran apakah dengan dia menolak niat baik pria itu adalah keputusan yang benar atau tidak.     

Apa haknya?     

Wen Qiao tidak berselera makan. Hari ini jumat siang, dia sudah tidak ada kelas sore. begitu selesai makan, dia mengemasi barang bawaannya ke dalam koper, dan memakai tas ransel untuk siap-siap pulang ke rumahnya.     

Di pintu belakang sekolah, Wen Qiao melihat mobil SUV Mercedes-Benz. Seorang pria muda membuka pintu. Dai Yi masuk ke mobil dengan ekspresi bangga. Wen Qiao menoleh ke pria yang membukakan pintu mobil untuk Dai Yi, wajah pria itu terlihat familiar.     

Fu Jiang.     

Sepupu Fu Nanli.     

Sepupunya yang kaya raya, yang telah menggoda dan memukulinya hingga memberikan uang satu juta yuan.     

Dai Yi melirik melalui jendela mobil dengan bangga ke arah Wen Qiao dan Lu Youyou yang berada tidak jauh.     

Bagaimanapun, dia adalah tuan muda keluarga Fu. Nama keluarga Fu sudah dikenal di seluruh kota Haicheng. Fu Jiang sekarang adalah kekasihnya, yang membantunya memilihkan drama, meskipun dia masih kuliah tahun pertama tetapi dia sudah bisa mendapatkan peran utama, suatu hari dia mungkin bisa mencapai puncak ketenaran dalam waktu singkat.     

Fu Jiang menutup pintu mobil dan hendak naik ke mobil, tiba-tiba dia terkejut melihat keberadaan Wen Qiao. Dai Yi melihat keluarga bangsawan yang banyak disegani itu berjalan mendekat ke arah Wen Qiao.     

Dai Yi duduk tegak merapikan pakaiannya, perasaan tidak aman menyelimuti hatinya.     

Bagaimanapun, Wen Qiao adalah seorang gadis yang cantik, dan dia mengetahui gadis itu hampir terpilih sebagai siswa tercantik di Universitas Pusat Musik.     

Di detik berikutnya yang membuatnya lebih tercengang lagi, pria itu menunduk memberi hormat sambil tersenyum kepada gadis itu.     

Wen Qiao siapa?     

Fu Jiang sambil mengusap tangannya dan berkata, "Apakah kamu juga belajar di departemen drama?"     

"Jurusan musik. Asramanya jadi satu."     

"Oh, kamu mau pergi kemana? Apakah kamu membutuhkan aku untuk mengantarmu?"     

Dia membungkukkan badannya.     

Wen Qiao mengangkat alisnya, "Apakah kamu tidak takut kakak sepupu mu akan salah paham?"     

Fu Jiang terkejut, "Aku tidak bermaksud apa-apa, hanya bertindak sebagai adik ipar yang mengantar kakak iparnya."     

"Tidak perlu, sudah ada temanku yang akan mengantar." Setelah selesai berbicara, dia menunjuk ke mobil Porsche di samping.     

"Baiklah kalau begitu."     

Ketika Wen Qiao hendak masuk ke dalam mobil, dia melihat pengemudi di kursi pengemudi mobil Fu Jiang, dengan lengan baju setengah digulung dan tato di lengan kanannya terbuka sama dengan tato pria yang dia lihat di rumah sakit pada waktu itu. Tato itu berupa serangkaian kata.     

Dia langsung diam terpaku di tempat dia berdiri saat ini.     

Pelakunya seorang sopir, bukan kakak beradik dari keluarga Fu?     

Sopir Fu Jiang     

Bukan supir Fu Chuan?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.