Dia Hanya Mengingatku

Kamera Xiao Mo



Kamera Xiao Mo

0Pikirannya saat ini sedang berkecamuk.     

Jadi Fu Jiang selama ini berpura-pura baik dan menusukku dari belakang? Atau ada kemungkinan yang lain?     

Ataukah Fu Chuan yang sudah memanfaatkan Sopir Fu Jiang? Sehingga jika sampai terjadi sesuatu, Fu Jiang lah yang disalahkan.     

Dia masih mencurigai Fu Chuan, karena perilaku yang selama ini dia tunjukkan cenderung aneh.     

Fu Chuan seperti mengawasinya secara diam-diam. Sudah beberapa kali kesempatan dimana dia sedang dalam suasana intim dengan Fu Nanli, tiba-tiba Fu Chuan datang tanpa suara untuk merusak suasana. Dia tidak percaya jika Fu Chuan tidak memiliki sangkut paut akan semuanya.     

"Supirmu sudah bekerja berapa lama denganmu?" Wen Qiao mencondongkan badan ke arahnya.     

Fu Jiang sambil berpikir, "Sudah empat tahun. Kenapa?"     

Wen Qiao mengangguk, "Tidak apa-apa."     

Mungkin saat terakhir kali dia berada di Xiao Tang Shan, perilakunya sangat jelas sehingga membuat Fu Chuan bersikap lebih defensif, jadi dia dengan sengaja membiarkan pengemudi itu menunjukkan lengannya untuk memberitahunya.     

Orang yang bersalah adalah Fu Jiang.     

Tapi menurutnya Fu Jiang bukanlah orang jahat itu.     

Fu Jiang kemudian masuk ke dalam mobil, dan Dai Yi mencondongkan tubuhnya mendekat, "Mengapa kamu begitu memperhatikan Wen Qiao? Jangan-jangan kamu sudah mendua hati?"     

Fu Jiang meliriknya, "Aku tidak punya nyali mencari masalah dengannya, kamu juga jangan mencari masalah dengannya di sekolah, dia bukan orang yang bisa kamu perlakukan sembarangan."     

Wen Qiao lalu kembali ke rumah, Wen Chi dan Xia Bai sedang bermain game seperti biasa, Ding Hai bermain game di ponselnya, dan Wen Mo masih menonton kartun.     

Dia meletakkan ranselnya, lalu berjalan ke meja komputer, dan mengetuk meja, "Kalian yang duduk di kelas 3 SMP, aku mendengar bahwa ada pre-test di awal masuk sekolah. Bagaimana ujiannya?"     

Wen Chi melepas earphone-nya setelah menghabiskan makan ayam, dengan bersemangat dia berkata, "Ada kemajuan pesat."     

"Seberapa pesat?"     

"Aku sekarang sudah di peringkat ke-28 di kelas."     

Xia Bai dan Ding Hai dengan nada memuji, "Kakak Qiao, Kakak Chi benar-benar pintar, wali kelas kami juga memuji prestasinya."     

Wen Qiao menggosok kepala Wen Chi, "Teruslah bekerja keras dan berusahalah untuk diterima di SMA seperti Xiao Mo. Ketika nanti sudah masuk SMA, kamu akan masuk ke klub. Kalian berdua juga harus berusaha keras, apa kalian mengerti?"     

"Iya, kakak Qiao, hasil belajar kami juga sedikit meningkat, semuanya berkat Xiao Mo yang sudah mengajari kami."     

Wen Mo sedang duduk di sofa, menonton kartun di televisi, dan bermain dengan kubus rubik di tangannya. Bahkan tanpa melihat kubus rubik di tangannya, dia bisa dengan cepat merubah rubik itu membentuk enam sisi warna yang berbeda.     

Wen Qiao duduk di sebelahnya, lalu mengambil kubus rubik dan memainkannya, "Besok kita pergi ke Dokter Chen ya?"     

Wen Mo mengangguk.     

Wen Qiao memegangi wajahnya, "Apakah Xiao Mo akhir-akhir ini sudah ada keinginan untuk berbicara?"     

Ekspresi Wen Mo tiba-tiba menjadi sedikit gugup, dan tangannya mengepal tanpa sadar.     

Wen Qiao segera tersenyum, "Mengapa kamu begitu gugup dengan kakakmu sendiri? Tidak masalah jika kamu tidak ingin berbicara, kakak akan tunggu sampai kamu sudah punya keinginan untuk bicara."     

Wen Mo lalu bangkit, masuk ke dalam kamar lalu keluar dengan membawa sebuah kotak besar, dan menyerahkannya kepada Wen Qiao.     

"Kamera?"     

Wen Mo mengetik kalimat di ponselnya, "Kamera ini aku beli dengan hadiah dari Olimpiade Matematika. Kakak mengatakan ingin menjadi Host UP, dan itu perlu menggunakan sebuah kamera untuk mengambil video."     

Sungguh kamera yang sangat bagus, Wen Qiao memuji adiknya, "Xiao Mo memang hebat, sekarang sudah bisa membelikan kakak sebuah kamera yang bagus dari Hasil keringat Xiao Mo sendiri. Kakak memang ingin membeli kamera, kakak sangat menyukai kamera ini."     

Wen Mo tersenyum sambil menatap kakak perempuannya itu.     

Baguslah kalau kakak menyukainya.     

Tak terasa libur nasional telah tiba, Wen Qiao berbohong kepada ibunya lagi dan mengatakan bahwa dia akan bepergian dengan Lu Youyou.     

Lu You You sangat kooperatif, dan memintanya untuk mengatakan kontribusinya di depan Tuan Muda Fu.     

Dia berharap Tuan Muda Fu tidak mengingat lagi kesalahannya yang lalu.     

Penerbangan Fu Nanli telah dijadwalkan pukul lima sore, tapi Wen Qiao sudah tiba di bandara pada siang hari, Fu Nanli memintanya untuk datang lebih awal untuk makan siang bersamanya di restoran maskapai penerbangan.     

Tuan muda seperti Fu Nanli pastinya memiliki kamar pribadi khusus.     

Seperti yang sudah dikatakan oleh Zhao Yuan, Ketika Fu Nanli memimpin Wen Qiao di restoran, seketika semua karyawan wanita di Bandara Dongpu telah dibuatnya tenggelam dalam kesedihan, mereka semua mempertanyakan siapa sosok gadis yang berada di samping Kapten Fu Nanli itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.