Dia Hanya Mengingatku

Interogasi



Interogasi

0Wen Qiao masih pada posisi memeluk pinggang pria itu dari belakang saat turun ke tangga pesawat. Fu Nanli mengarahkan tangannya ke belakang, "Ayo, aku gendong."     

Wen Qiao buru-buru menggelengkan kepalanya, "Tidak usah, bagaimana aku tega membiarkanmu menggendongku padahal kamu sudah lelah selama di perjalanan tadi."     

Semua pandangan kru pesawat yang sudah duduk menunggu di shuttle bus tertuju pada pasangan kekasih yang berada di tangga pesawat itu.     

Xu Shen berkomentar, "Aku bersimpati kepada kalian semua para jomblo."     

He Qian memejamkan mata dan berkata dalam hati, Wen Qiao, kamu sudah membohongi Fu Nanli, hidupmu tidak akan bisa tenang.     

Bulan Oktober di Munich, cuaca sangat dingin pada saat malam hari. Wen Qiao hanya berpakaian tipis sehingga dia menggigil kedinginan. Ketika naik ke shuttle bus, Fu Nanli melepas jas seragamnya dan mengenakannya ke tubuh Wen Qiao.     

Wen Qiao bergumam, "Aku tidak kedinginan."     

"Pakailah, turuti saja perkataanku."     

Selama ada Wen Qiao, pandangan Fu Nanli hanya tertuju pada gadis itu, hingga tidak merasakan keberadaan orang-orang yang sedang berada di sekitarnya, He Qian merasa sakit hati melihatnya.     

Di dalam perjalanan menuju ke hotel, Fu Nanli berinisiatif membantu Wen Qiao memotret, bukan atas perintah dari Wen Qiao.     

Wen Qiao memuji hasil foto yang diambil Fu Nanli, hasilnya bagus dan artistik.     

Wajah He Qian semakin terlihat muram.     

Sesampainya di hotel, Wen Qiao melompat dari shuttle bus, Fu Nanli yang sudah keluar dari bus lalu menunggunya dan berhasil menangkapnya dengan pelukan.     

Pria itu mendorong koper lalu menarik tangan Wen Qiao, "Duduklah di atas koper."     

"Aku sudah tidak lelah."     

Tetapi pria itu tetap memaksanya duduk di atas kopernya yang besar, lalu mendorongnya masuk ke hotel.     

Melihat kemesraan pasangan itu, He Qian rasanya ingin muntah.     

Pria itu semalaman tidak bisa tidur, dia terus memikirkan apa yang sedang dilakukan gadis yang ada di kamar seberang.     

Sebenarnya, dia mengetahui bahwa gadis itu masih sangat muda, dia tidak bisa memaksa gadis itu.     

Di pagi hari, Fu Nanli membawa gadis itu ke restoran hotel.     

He Qian sangat marah sehingga dia tidak bisa berkata-kata.     

Keduanya duduk di meja sebelah, dan segera ada seorang koki masakan China mendorong gerobak kecil yang isinya wonton isi udang, mie Hongkong dan susu kedelai.     

Fu Nanli sengaja meminta diantarkan masakan China untuk sarapan Wen Qiao.     

Pada akhirnya He Qian tidak bisa menahan diri lagi, dia mengambil ponselnya lalu berjalan sampai di depan mereka.     

Zhao Yuan berusaha menahannya tapi tidak bisa menahannya, Apa yang mau dilakukan oleh Xiao He?     

Muncul bayangan wanita itu, Fu Nanli meletakkan garpu dengan mimik wajah tidak senang.     

He Qian menatap Wen Qiao sambil tersenyum, "Sejak kapan Anda berpacaran dengan kapten?"     

Wen Qiao mendesah dalam hati. Dari nada bicara pramugari ini, dia datang dengan persiapan yang sudah matang. Pantas saja selama di perjalanan tadi, dia menatapnya dengan tatapan yang penuh arti.     

Fu Nanli berkata kepada He Qian dengan dingin, "Apakah kamu tidak melihat kami sedang makan?"     

He Qian bersikukuh, "Kapten, saya mendapat beberapa kabar yang mengatakan bahwa gadis ini sudah membohongi Anda, dan saya ingin membuktikannya. Saya mohon maaf jika sudah mengganggu waktu makan kalian."     

Wen Qiao bertanya dengan datar, "Apa yang ingin kamu tanyakan?"     

"Sejak kapan Anda dan kapten berkenalan? Dan kapan berpacaran?"     

Wen Qian memegang garpu sambil memegang ujung pakaiannya dengan tangan satunya.     

"Kami berkenalan bulan Juni tahun lalu."     

"Anda masih membuat surat cinta untuk Zhuang Yan bulan Juni tahun lalu."     

Wen Qiao lalu menaikkan pandangannya, "Kakak Nanli sudah mengetahuinya."     

Hati Fu Nanli tersentuh setelah mendengar Wen Qiao memanggilnya kakak untuk pertama kalinya.     

"Lalu kapan kalian berpacaran?"     

Hati Wen Qiao berkecamuk, "Bulan Oktober tahun lalu."     

He Qian tiba-tiba langsung tertawa, "Benarkah kalian berpacaran bulan Oktober?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.