Dia Hanya Mengingatku

Jelaskan Padaku



Jelaskan Padaku

0Pria itu melempar kunci ke nampan, tindakannya bisa dibilang kasar, kemarahannya menjadi membabi buta.     

"Wen Qiao, sekarang jelaskan padaku."     

Wen Qiao bersandar di dinding, diam-diam dia memandang Fu Nanli, pandangan pria itu sangat menakutkan, Wen Qiao yang selama ini tidak pernah takut kepada siapa pun, kali ini dia dibuat ketakutan oleh Fu Nanli.     

"Maafkan aku."     

Wen Qiao merasa bersalah karena selama ini Fu Nanli sudah memperlakukannya dengan baik,.Wen Qiao berpikir ingin menceritakan seluruh kejadian dengan sebenar-benarnya tanpa ada yang ditutupi, dengan begitu, ia berharap Fu Nanli mungkin akan berbaik hati memaafkan kesalahannya.     

Fu Nanli memegang bagian belakang lehernya, suaranya terdengar dingin, "Minta maaf untuk apa?"     

Wen Qiao bertanya dengan rasa penasaran, "Kalau ada orang yang membohongimu, apa yang akan kamu lakukan pada orang itu?"     

"Akan kubuat hidup orang itu tidak akan tenang."     

Tubuh Wen Qiao seketika gemetar.     

Dia teringat perkataan yang diucapkan Paman Li kepadanya, Jika suatu hari nanti perbuatan Anda telah terungkap, tidak hanya Anda, keluarga Anda pun juga akan mendapat imbas dari perbuatan Anda.     

Wajah dan suara Fu Nanli saat ini menyerupai iblis bagi Wen Qiao.     

Tekad yang sudah susah payah dikumpulkan oleh Wen Qiao, runtuh seketika begitu dia mendengar perkataan pria itu, akan kubuat hidupnya tidak akan tenang.     

Pria itu memperlakukan Wen Qiao dengan baik karena dia percaya Wen Qiao adalah kekasihnya, tetapi semua itu akan sirna begitu dia mengetahui bahwa semua itu hanya kebohongan.     

Pada saat itu, Fu Nanli akan melawannya dengan segala daya yang dipunyai oleh pria itu.     

Tubuh Wen Qiao masih tidak berhenti gemetar.     

"Apakah selama kita berhubungan, kamu masih...masih memikirkan Zhuang Yan."     

Tangan Fu Nanli yang sedang memegang bagian belakang lehernya semakin erat hingga Wen Qiao terkejut.     

"Berapa lama?"     

Wen Qiao merasa hidupnya akan berakhir, bagaimana bisa pria seperti Fu Nanli menerima jika kekasihnya memikirkan pria lain?     

"Be..beberapa bulan."     

Mulutnya dibekap.     

He Qian berpikir, Fu Nanli pasti tidak ingin mempermalukan Wen Qiao di muka umum, dia pasti akan menginterogasi Wen Qiao di dalam kamar.     

Lagipula, buktinya sudah sangat jelas.     

Dia buru-buru membuntuti mereka ke kamar, wajahnya memucat saat mendengar samar-samar suara Wen Qiao yang terdengar aneh.     

Tirai di ruangan itu setengah ditarik, dan cahaya yang ada di lorong agak redup, Wen Qiao bersandar ke dinding, wajahnya memerah.     

"Kamu masih memikirkan Zhuang Yan sampai sekarang?" Pria itu menundukkan kepalanya lebih dekat dengan Wen Qiao, api kecemburuan tergambar jelas telah membara dari matanya.     

Bagaimanapun juga dia adalah manusia biasa, yang memiliki emosi dan keinginan.     

Wen Qiao menepis, "Tidak, tidak sama sekali."     

Setelah memulai hidupnya yang baru, dia menyadari bahwa Zhuang Yan sudah menyakitinya ribuan kali, dia sudah tidak menyukainya lagi sejak lama.     

Pria itu dengan nada galak, memegang dagunya, "Benarkah?"     

Wen Qiao mengangguk, "Iya."     

Matanya seakan mengawasinya seperti seorang pemburu. Pandangan matanya yang tajam membuatnya merasa ketakutan.     

"Apakah kamu mempercayaiku?"     

Penjaga taman mengatakan belum pernah melihat mereka berkencan, bukti itu sudah cukup jelas, apakah Fu Nanli mau mempercayainya lagi?     

Pria itu membelai wajahnya dengan lembut, dan nada suaranya menjadi lembut, "Bukankah kamu yang memintaku untuk hanya mempercayaimu? Kamu pernah bilang bahwa banyak orang yang akan menentang hubungan kita. Kamu juga bilang bahwa kamu sudah mempertaruhkan nyawamu demi menyelamatkanku."     

Wen Qiao menatapnya, "Apa kamu mempercayaiku?"     

"Mereka bilang sopirku saat itu meninggal saat kecelakaan terjadi dan mobil tersebut meledak, hal yang sama terjadi padaku beberapa detik kemudian. Jika kamu mempunyai niat yang jelek, kamu tidak akan mempertaruhkan nyawamu demi menyelamatkanku. Wen Qiao, aku mempercayai semua perkataanmu."     

Jika pria itu mencurigainya, rasa bersalahnya tidak akan sampai sedalam ini. .     

Gadis itu kemudian mengulurkan tangannya untuk memeluk pinggang Fu Nanli, dia membenamkan wajahnya di dada pria itu, dan menangis, "Aku tidak bisa meninggalkanmu, aku tidak bisa hidup tanpamu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.