Dia Hanya Mengingatku

Membangkitkan Api Cemburu



Membangkitkan Api Cemburu

0Dikarenakan adanya perpindahan dari Tim A Kota Haicheng-Munich ke Tim A Kota Haicheng-Helsinki, jadi mereka datang ke mal untuk makan malam di lantai basement dekat parkir mal,.Ji Xianzheng juga ada di sana, dan ada He Qian yang mengikuti Ji Xianzheng di belakangnya dengan mata yang sembab.     

Direktur Xiao Ji telah memberitahu He Qian bahwa Fu Nanli meminta seluruh kru lamanya untuk ikut penerbangan ke Helsinki bersamanya, kecuali dirinya.     

Dia berpikir bahwa Wen Qiao sudah memprovokasi Tuan Muda untuk melakukan hal itu.     

Fu Nanli telah bertindak sewenang-wenang, hanya demi seorang Wen Qiao. Semakin dia memikirkannya, semakin dia merasa tertekan sampai tidak berani mengatakan sepatah katapun.     

Jadi dia mengajukan surat pengunduran dirinya kepada Direktur Xiao Ji.     

Awalnya, dia menjadi pramugari hanya demi Fu Nanli. Sekarang dia tidak berada di satu tim dengan Fu Nanli, lalu buat apa dia harus menahan rasa frustasi ini terus menerus?     

Xu Shen menekan tombol lift, dan serombongan kru menyambut kedua Tuan Muda untuk masuk terlebih dahulu. Ji Xianzheng tersenyum dan berkata, "Tidak perlu bersikap terlalu formal."     

Fu Nanli memasukkan satu tangan ke sakunya, dengan ekspresi dingin. Ji Xianzheng berdiri di sampingnya dan berbisik, "Dua hari lagi ulang tahun nenek ke-80, kita akan pergi ke rumah nenek bersama-sama."     

"Baiklah."     

Lift naik sampai ke lantai tiga, terdengar bunyi 'ting', pintu lift terbuka, di hadapan mereka terdapat sebuah kafe.     

Pandangannya langsung tertuju pada Wen Qiao yang sedang duduk di dekat jendela dan... Sepupunya Fu Chuan di kafe itu.     

Fu Nanli tiba-tiba mengerutkan kening.     

He Qian juga melihat dua orang yang duduk di dekat jendela itu, hatinya merasa bahagia. Fu Nanli, ternyata seperti ini gadis yang kamu sukai, menghabiskan waktu dengan saudara sepupumu sendiri, mukamu mau ditaruh dimana?     

Fu Nanli berjalan menuju ke kafe, Ji Xianzheng menahannya, "Restoran Jepang ada disana."     

"Kalian pergilah kesana duluan."     

"Ada apa?"     

Mata Ji Xianzheng mengikuti Fu Nanli yang berjalan menuju ke kafe, ada Fu Chuan yang duduk di dekat jendela bersama dengan seorang gadis yang cantik.     

Fu Nanli sudah sampai di pintu masuk kafe, pelayan kafe memberi salam, "Selamat datang, untuk berapa orang Tuan?"     

Fu Nanli tidak memperdulikannya dan terus berjalan ke arah Wen Qiao.     

Sementara para kru masih berdiri di luar sambil melihat mereka.     

Wen Qiao merasa frustasi, dia sudah berusaha menyudutkan Fu Chuan agar dia mau mengaku, tetapi sedikit pun dia tidak mau mengaku dan bersikukuh bahwa alasan dia ke mall ini adalah untuk belanja.     

Dia mulai merasa jengkel.     

Namun, dia harus bisa menemukan siapa yang diam-diam ingin menyakiti Fu Nanli.     

Tiba-tiba ada sebuah tangan yang menyentuh meja mereka, kata Wen Qiao secara spontan, "Kami tidak butuh pelayan, terima kasih."     

Fu Nanli menyipitkan matanya dan menekan tangan mungil Wen Qiao lalu membentaknya, "Wen Qiao."     

Wen Qiao terperanjat, dia menengadahkan kepalanya dan melihat wajah pria yang terlihat muram.     

"Eh? Kenapa kamu bisa disini?"     

He Qian berharap bisa melihat ekspresi Wen Qiao yang sedang panik, tapi gadis itu justru menatap Fu Nanli tanpa rasa bersalah sedikitpun.     

Mental gadis itu tidak sekuat orang pada umumnya.     

Fu Nanli menarik gadis itu dengan tatapan kejam, "Kenapa kalian bisa berduaan di kafe ini?"     

Fu Chuan bangkit berdiri, "Kami hanya kebetulan bertemu."     

Lagipula, Fu Chuan tidak mau mengakuinya, dia sendiri pun tidak memiliki cukup bukti, dia berkata, "Aku dan teman-teman sekamarku pergi kesini untuk makan, selesai makan, lalu aku melihat Fu Chuan berdiri di pojok samping eskalator menatapku, aku mengira dia sedang membuntutiku, aku lalu memanggilnya dan mengajaknya ke kafe ini."     

Fu Chuan mengangkat dagunya sedikit dan menatap mata Wen Qiao dengan dingin.     

Fu Nanli membawa Wen Qiao keluar dari kafe, Wen Qiao menoleh ke arah Fu Chuan, ekspresi pria itu begitu dalam, entah apa yang dipikirkan pria itu.     

Dia harus meminta bantuan Fu Nanli untuk melindunginya dari Fu Chuan.     

Dia rela walaupun nantinya dia akan dianggap sebagai perusak hubungan persaudaraan..     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.