Dia Hanya Mengingatku

Perasaan Yang Tak Terselami



Perasaan Yang Tak Terselami

0Wen Qiao hampir muntah, dia mengulurkan tangannya dan gemetaran di depan mata Fu Nanli, "Masalah ini berhubungan dengan nyawa, bagaimana kita bisa tenang? Seseorang di keluargamu ingin mencelakakanmu, bukan, salah, malah dia sudah mengambil tindakan untuk mencelakaimu. Kecelakaan mobil yang kamu alami waktu itu, aku yakin itu sudah direncanakan. Kamu tidak boleh menganggap remeh, apa kamu mengerti?"     

Pria itu meraih tangan Wen Qiao, "Iya, aku mengerti."     

Wen Qiao menatapnya dengan sedih, "Apakah kamu benar-benar mengetahuinya? Sudahkah kamu memeriksanya? Apakah kamu menemukan sesuatu?"     

"Aku sedang menyelidikinya, jangan ikut campur, jangan ikut terlibat dalam masalah yang berhubungan dengan keluarga Fu."     

Ketika dia mengatakan ini, ekspresi wajahnya berubah serius.     

Wen Qiao terkejut, dan dengan enggan mengangguk, "Akan kucoba."     

Dia memergoki Fu Chuan membuntutinya, dia tidak bisa disuruh untuk mengabaikannya.     

"Pada bulan November, ikutlah denganku ke Los Angeles."     

"Hah? Buat apa aku ikut?"     

"Tim rugby yang aku beli dengan memakai namamu, akan berpartisipasi di liga. Pada saat final nanti, ikutlah menonton pertandingan itu."     

"Baiklah aku akan ikut denganmu. Bukankah malam ini kamu awalnya berencana makan malam bersama mereka?"     

"Iya."     

"Kalau begitu ayo kembali lagi kesana."     

Jelas-jelas itu adalah makan malam bersama krunya, tetapi dia tiba-tiba melarikan diri, sikapnya sudah tidak sopan.     

Fu Nanli menekan tombol jendela mobil, dan Pak Hu yang merokok di samping melihat tuan mudanya melambaikan tangan ke arahnya, dia segera meletakkan puntung rokok di tempat sampah, mengibaskan bajunya untuk membersihkan bau asap di tubuhnya, dan bergegas masuk ke dalam mobil.     

Ada total tujuh orang yang sedang duduk di meja bundar, mereka berada di sudut restoran Jepang di dekat jendela. Kecuali Ji Xianzheng, semua kru pesawat merasa tidak leluasa, mereka kebingungan menentukan topik untuk mengobrol dengan direktur Xiao Ji. Seandainya saja ada Kapten Fu Nanli disini, maka kedua tuan muda ini bisa mengobrol, dan mereka bisa lebih leluasa.     

He Qian yang duduk di pojokan, masih merasa tertekan. Tiba-tiba dia mendengar suara Fu Nanli datang, dia langsung menengadahkan kepalanya, dia melihat Fu Nanli berdiri di samping meja sambil menggandeng tangan Wen Qiao.     

Apakah hubungan mereka belum berakhir?     

Apakah dia tidak marah ketika dia melihat Wen Qiao dan sepupunya pergi berduaan?     

Sejak kapan Fu Nanli mau merendahkan diri seperti ini? Kenapa temperamennya bisa berubah menjadi baik?     

Wen Qiao... Apakah dia memakai guna-guna?     

Kalau tidak, bagaimana Fu Nanli bisa dibutakan olehnya?     

Xu Shen dengan cepat memberi jalan dan membiarkan mereka duduk di sebelah Ji Xianzheng.     

Zhao Yuan menjulurkan tangannya ke atas untuk memanggil pelayan dan meminta dua set peralatan makan lagi.     

Ji Xianzheng tersenyum dan berkata, "Mengapa kamu kembali lagi?"     

Ternyata meskipun Fu Nanli yang berhati dingin ini cemburu, dia tidak melupakan kewajiban pekerjaannya.     

Fu Nanli mengambilkan peralatan makan, dan membantu Wen Qiao menuangkan air panas, dan berkata dengan ringan, "Dia memintaku untuk kembali kesini lagi."     

He Qian, " ..."     

Kalian lebih baik tidak kembali     

Wen Qiao berbisik, "Aku sudah kenyang, tadi aku sudah makan, aku tidak mau makan lagi. Aku temani kamu duduk saja ya."     

"Mau minum?"     

"Aku juga tidak mau minum, perutku terasa sudah penuh."     

Xu Shen tersenyum dan berkata, "Kapten sekarang berubah menjadi orang yang lebih perhatian."     

He Qian mengangkat dagunya dan berkata, "Apakah karena kekenyangan setelah minum kopi bersama Fu Chuan?"     

Zhao Yuan menghela nafas dalam hatinya, tetapi dia tidak bisa menghentikannya. Mengapa dia harus memberikan kesan buruk yang keras serta agresif di depan Kapten Fu?     

Fu Nanli tidak bergeming, bahkan tidak sedikitpun melirik He Qian, pria itu hanya menundukkan kepalanya dan bertanya dengan lembut kepada gadis yang duduk disampingnya, "Minumlah air lemon ini sedikit saja"     

Fu Nanli ingin memberitahu Wen Qiao dan juga semua kru lewat tindakannya, bahwa He Qian hanyalah seperti udara baginya, Fu Nanli mengabaikan apapun yang dia katakan dan lakukan.     

Wen Qiao mengambil minuman dari tangan pria itu sambil berkata, "Kalau begitu aku akan minum."     

He Qian benar-benar diabaikan, perhatian Fu Nanli sepenuhnya tertuju kepada Wen Qiao.. tetapi perihal apakah gadis ini sudah mendua hati dengan saudara sepupunya layak masih mendapatkan perhatian pria itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.