Dia Hanya Mengingatku

Waktu Yang Tepat Untuk Memperkenalkan Kepada Keluarga Besar



Waktu Yang Tepat Untuk Memperkenalkan Kepada Keluarga Besar

He Qian meletakkan pisau dan garpu di tangannya, dia menahan amarahnya dan berkata, "Direktur Xiao Ji, saya sudah kenyang, saya permisi dulu. Kalian silahkan lanjutkan makannya."     
1

Setelah selesai berbicara, dia membawa tas, dan kemudian berlari keluar dengan langkah yang cepat.     

Zhao Yuan tidak bisa berbuat apa-apa dan tidak bisa berkata banyak melihat He Qian yang telah pergi. Acara makan bersama masih berlanjut, tidak mungkin acara berakhir hanya karena He Qian tidak ada.     

Sebaliknya, suasana di tempat makan menjadi lebih kondusif.     

Meskipun Fu Nanli adalah orang yang dingin, Xu Shen sesekali masih berani membuat lelucon dengannya, bagaimanapun mereka bekerja bersama. Sebaliknya, direktur Xiao Ji, meskipun dari luar dia selalu terlihat lembut, semua orang yang mengenalnya tahu bahwa dia adalah pria yang licik dan kejam, tidak ada satupun dari mereka yang berani mengajak direktur Xiao Ji bicara.     

"Apakah kamu akan membawanya ikut bersamamu ke ulang tahun nenek?"     

Ji Xianzheng bukan tukang gosip, dia tidak tertarik kapan sepupunya jatuh cinta, jadi dia tidak akan banyak bertanya.     

Wen Qiao gemetar. Dia tidak ingin pergi, dia hanyalah seorang kekasih palsu, tidak mungkin dia berani bertemu dengan keluarga besar pria itu.     

"Aku tidak akan membawanya kesana dulu. Aku masih menunggu waktu yang tepat untuk membawanya bertemu dengan keluarga."     

Ji Xianzheng, "Baiklah."     

Wen Qiao menghela nafas lega, baguslah dia tidak perlu pergi.     

Setelah acara makan bersama usai, Fu Nanli mengantarnya sampai ke depan gerbang sekolah.     

Setiap mengantarnya ke sekolah, Wen Qiao selalu meminta Fu Nanli untuk memarkir mobil lebih jauh, lalu dia akan berjalan kaki masuk ke sekolah.     

Ketika mobil berhenti, Fu Nanli tiba-tiba berkata, "Aku akan memperkenalkanmu kepada keluargaku dalam beberapa waktu ke depan."     

Wen Qiao tertegun sejenak, lalu menyadari pria itu takut dia tertekan, sehingga dia buru-buru menjawab, "Baiklah, aku akan menuruti apa yang kamu katakan."     

Wen Qiao keluar dari mobil dan berbalik beberapa kali, mobil masih berhenti di tempat yang sama dan baru pergi setelah dirinya sudah dekat dengan pintu gerbang sekolah.     

Setelah memasuki sekolah, dia pertama-tama pergi ke klinik untuk mengambil obat pencernaan. Secara kebetulan, dia melihat mobil Mercedes-Benz berwarna kuning sedang berhenti di depan asrama, yang tak lain adalah mobil Fu Jiang.     

Dia terlalu memamerkan diri dengan selalu mengantarkan kekasihnya di depan asrama.     

Dai Yi mungkin takut jika orang lain tidak tahu bahwa kekasihnya adalah seorang tuan muda dari keluarga Fu.     

Fu Jiang membuka pintu untuk Dai Yi, Wen Qiao menepuk bahunya di belakangnya, Fu Jiang mengerutkan kening dan berbalik, "Siapa sih…? Oh, kakak ipar..."     

Wen Qiao mengerutkan kening, "Cukup panggil aku Xiao Wen saja."     

"Mana berani aku memanggilmu dengan Xiao Wen?"     

Begitu Wen Qiao mengangkat tangannya, Fu Jiang langsung berkata, "Iya, iya, baiklah. Xiao Wen."     

Fu Jiang mengendarai mobil Mercedes-Benz, otomatis tidak memerlukan sopir, dan dia tidak perlu mengajak Wen Qiao mengobrol banyak.     

Memasuki gedung asrama, Dai Yi naik ke atas bersama Wen Qiao.     

Ketika Wen Qiao sedang memikirkan sesuatu, terdengar suara datang dari sampingnya, "Wen Qiao, aku minta kamu untuk berhenti merayu kekasihku."     

Wen Qiao, "..."     

"Hah?"     

"Aku perhatikan kamu sudah beberapa kali mengajak Fu Jiang mengobrol, bukankah kamu hanya ingin mendapatkan perhatiannya?"     

Wen Qiao, "Kamu salah paham, aku justru memandang rendah Fu Jiang."     

Wajah Dai Yi tiba-tiba memerah, "Wen Qiao, apa hebatnya kita? Sehingga kamu masih memandang rendah Fu Jiang? Kamu benar-benar merasa dirimu sudah hebat."     

Wen Qiao menekan pelipisnya, "Apakah Fu Jiang pernah mengatakan kepadamu agar tidak mencari masalah denganku?"     

Dai Yi terkejut, dia memang pernah mengatakan itu sebelumnya, tetapi dia merasa bahwa Fu Jiang mengkhawatirkannya.     

Wen Qiao menjinjit lebih tinggi darinya, dan menepuk pundaknya, "Dengarkan kekasihmu baik-baik ya."     

Kembali ke asrama, Wen Qiao memberikan obat pencernaan ke Lu Youyou. Lu Youyou terbaring di tempat tidur, "Chunxiao tadi sudah ke klinik mengambilkan obat untukku, aku sudah meminum obatnya."     

"Apakah masih kembung?"     

"Sudah lebih baik sekarang."     

Wen Qiao mengulurkan tangan untuk membantunya berdiri, "Jangan berbaring terus, ayo bangun dan kita jalan-jalan.."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.