Dia Hanya Mengingatku

Apakah Mau Menjadi Orang Jahat?



Apakah Mau Menjadi Orang Jahat?

0Lu Youyou jalan memutari asrama sambil menggeser layar ponselnya ke atas, "Qiaoqiao, belum juga sehari, subscriber-mu di site B sudah mencapai tiga puluh ribu orang. Kamu sungguh hebat."     

Chunxiao tersenyum dan berkata, "Kamu akan diberikan penghargaan di site B jika jumlah subscriber mu sudah mencapai seratus ribu subscriber, aku dan Lin Xiang sudah memilikinya, Jika kamu bisa mendapatkan satu juta subscriber, akan ada penghargaan lainnya lagi, selain itu kita juga bisa mengikuti pertemuan tahunan dan menjadi Top 100 Host Site B."     

Lu Youyou sudah seperti perantara bagi Wen Qiao, "Aku sudah bertanya kepada Lin Xiang dan Chun Xiao, mereka biasanya mengunggah satu video seminggu sekali, begitu juga dengan Zhou Geng, dia juga melakukan hal yang sama."     

"Baiklah, Youyou, kamu juga buatlah akun channel."     

Lu Youyou sedikit malu, "Kemampuanku masih berada di bawah kalian, aku tidak mau menunjukkan permainanku yang buruk."     

Chunxiao dengan penuh semangat berkata, "Siapa bilang permainanmu buruk? Kamu sudah diterima di Universitas Pusat Musik, bagaimana mungkin kamu bisa menganggap permainanmu buruk?"     

Lu Youyou menyatukan kedua telapak tangannya, "Baiklah kalau begitu, aku juga akan membuat channel-ku, kalian yang sudah pro dalam hal ini juga bantu aku mempromosikan channel-ku ya."     

Chunxiao, "Tidak masalah."     

Lin Xiang mengangkat alisnya sedikit, "Baiklah."     

Suasana di asrama kamar 502 terlihat harmonis, sebaliknya suasana di kamar 504 memburuk.     

Xu Lu memutar ulang video penampilannya bersama Zhuang Yan di Austria dengan wajah serius, tidak ada masalah dengan penampilan mereka di video tersebut, yang menjadi masalah adalah Zhuang Yan enggan memandangnya kecuali saat mereka di atas panggung.     

Dia sedikit kesal, entah sejak kapan semua orang mulai berpihak kepada Wen Qiao.     

Jelas-jelas waktu SMA, semua mata tertuju pada dirinya.     

Tampaknya sejak Wen Qiao tiba-tiba pergi ke rumah keluarga Wen untuk meminta uang, semua keadaan berubah dengan seketika.     

Wen Qiao tampaknya tiba-tiba berubah menjadi seseorang yang berkuasa merebut kembali apa yang dulu pernah hilang termasuk hati Zhuang Yan. Jika dia sekali lagi menyerah kepada Wen Qiao sekarang, maka dia tidak akan mendapatkan apa-apa.     

Bukankah cuma menciptakan lagu, itu hal sepele baginya.     

Xu Lu telah belajar piano sejak dia masih berusia enam tahun, dia pasti bisa menciptakan melodi.     

Jika dia yakin bisa maka dia pasti bisa melakukannya, apalagi dia juga sudah menguasai perangkat lunak untuk membuat aransemen musik. Dia bisa menciptakan sebuah lagu sampai selesai dalam waktu tidak lebih dari satu hari saja.     

Dia mendengarkan lagu itu sekali lagi, lalu mengirimkan lagu tersebut ke email Song Hao, Direktur Haimao Records.     

Di luar hujan turun lagi, hujan sering turun disaat musim gugur di Kota Haicheng, dan cuaca semakin dingin dari hari ke hari.     

Pada akhir pekan, Wen Qiao dan Lu Youyou pulang ke rumah. Ketika mereka melewati jalan kecil yang dipenuhi pohon phoenix, mereka melihat He Qian dengan salah satu pramugari di kru Fu Nanli yang dia tidak ingat namanya, mereka sedang duduk di dekat jendela restoran yang memiliki pemandangan taman.      

Sepertinya yang bersamanya adalah mantan rekan kerjanya, tetapi Wen Qiao tidak mau ikut campur.     

Saat hujan turun di luar jendela, He Qian sedang meminum teh merah. Orang yang duduk di seberangnya adalah Wang Shan, yang biasanya selalu berusaha menjilat He Qian. Semua orang mengetahui bahwa He Qian adalah putri dari grup kosmetik terbesar di China.     

"Qianqian, kamu sudah tidak lagi menjadi pramugari. Kami semua merindukanmu."     

He Qian tersenyum pahit, "Benarkah?"     

"Oh ya, setelah kamu pergi hari itu, direktur selalu menyebutkan bahwa kapten sepertinya akan pulang ke rumah untuk merayakan ulang tahun neneknya.     

He Qian mengangkat matanya.     

"Direktur bertanya kepada kapten apakah dia akan mengajak Wen Qiao ke acara ulang tahun neneknya, tetapi kapten mengatakan tidak."     

He Qian serius mendengarkan, "Mengapa dia tidak mau mengajak gadis itu?"     

"Sepertinya keluarga kapten belum ada yang tahu tentang keberadaan Wen Qiao. Dia mengatakan bahwa mereka sedang mencari kesempatan yang baik untuk memperkenalkannya kepada keluarga."     

He Qian menundukkan kepalanya dan merasa hatinya sedang berkecamuk.      

Maukah dia melakukan seperti orang jahat yang ada di televisi, dengan pergi ke rumah mereka untuk mengacaukan mereka.     

Akankah Nyonya Fu dan Kakek Fu menerima gadis seperti Wen Qiao sebagai kekasih penerus keluarga satu-satunya?     

Lagipula, keluarga Wen sudah tidak mau mengakuinya lagi.     

Dia sekarang bukanlah siapa-siapa.     

Adanya perbedaan derajat pasti tidak akan diterima oleh keluarga kalangan atas.     

Dia merasa sedikit kebingungan dan ada keraguan dalam hatinya..     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.