Dia Hanya Mengingatku

Tidak Sembarang Orang bisa Menjadi Mu Yue.



Tidak Sembarang Orang bisa Menjadi Mu Yue.

0Ketika sampai di rumah, Wen Qiao bertemu dengan Xia Bai dan Ding Hai yang sedang pergi dari rumahnya. Rumah mereka tidak jauh dari rumah Wen Qiao. Mereka suka bermain ke rumahnya, kecuali saat jam sekolah atau jam istirahat     

Meskipun Wen Chi yang paling sombong di antara mereka berempat, tetapi dia orang yang paling dipercaya sehingga mereka patuh kepadanya.     

Wen Chi, yang sedang bermain game setelah menyelesaikan pekerjaan rumahnya, melepaskan earphone-nya begitu melihat Wen Qiao pulang dan berkata, "Di sekolah masih ada seorang siswa yang memiliki gejala yang mirip denganku."     

"Benarkah? PTSD? Bagaimana dia mendapatkan penyakit ini?"     

"Keluarganya tampaknya dari keluarga yang berkecukupan. Papanya meninggal ketika dia masih berusia sekitar enam atau tujuh tahun, dan setelah itu, dia menderita stres akibat trauma kematian papanya. Tetapi keluarganya tampaknya tidak menganggap ini sebagai penyakit. Mamanya sangat ketat dan melarang orang lain menganggap anaknya sakit. Mamanya tidak membawanya berobat ke dokter, ataupun minum obat."     

Wen Qiao sedikit khawatir, "Jika tidak segera diobati, penyakitnya itu bisa bertambah parah."     

Wen Chi mengangkat bahu, "Aku juga berpikir seperti itu."     

Katanya dalam hati, untungnya mereka punya kakak yang baik.     

Wen Qiao lalu bertanya, "Bagaimana keadaanmu akhir-akhir ini?"     

Wen Chi, "Aku merasa obatnya bekerja dengan baik, aku menjadi tidak mudah tersinggung seperti sebelumnya."     

Wen Qiao mengangguk, "Baguslah kalau begitu."     

Dia mengelus kepala Wen Mo lagi, "Bagaimana denganmu?"     

Wen Mo menganggukkan kepala, artinya keadaannya akhir-akhir ini juga baik-baik saja.     

Wen Qiao memiliki lebih banyak harapan. Xiao Mo tidak berbicara selama bertahun-tahun. Bahkan jika suatu saat dia sudah ada keinginan untuk berbicara lagi, dia khawatir adiknya akan mengalami masalah pada pelafalan.     

Tapi selama hambatan psikologis dapat diatasi, masalah di bagian itu akan menjadi hal yang sepele.     

Su Yun sibuk mempersiapkan makan malam, mereka semua duduk melingkari meja untuk makan malam.     

Dia melirik Wen Qiao dan berkata, "Keluarga pamanmu telah membeli rumah dengan pinjaman."     

Wen Qiao mengangkat alisnya, "Mereka hanya berani meminjam uang ke keluarga kita saja? Mereka gagal mendapatkan pinjaman uang dari kita, langsung meminjam ke bank? Hubungan relasi mereka buruk sekali."     

Wen Chi tersenyum.     

Su Yun meliriknya, "Kamu ini gadis yang bermulut pedas."     

Wen Qiao mengangkat bahunya, "Ma, aku bisa membedakan siapa yang berniat baik dan yang tidak. Mama harus belajar dariku, kita tidak bisa memperlakukan semua orang sama. Apa mama mengerti?"     

"Terserah kamu mau bilang apa, tanggal pernikahan Su Lei sudah ditentukan yaitu pada awal Desember, nanti kita semua akan datang menghadiri pernikahannya."     

Wen Qiao, "Apakah paman kita yang tidak tegas itu mengundang kita?"     

Su Yun ingin meremas wajahnya, "Jangan menjelekkannya seperti itu. Mereka mengundang kita. Mereka berharap kita bisa datang."     

Wen Qiao mendengus pelan, "Jika dalam keadaan miskin, tidak ada satupun kerabat yang peduli, tetapi jika dalam keadaan kaya, kerabat yang jaraknya jauh akan datang, peribahasa ini ada benarnya juga."     

"Ikutlah kesana, dan minum anggur untuk menunjukkan niat baik kita."     

Wen Qiao cemberut, "Kita bahas masalah ini pada lain waktu saja."     

Xu Lu mungkin sudah membaca inbox emailnya puluhan kali dalam sehari. Dia awalnya sangat percaya diri. Semakin lama dia menunggu, semakin dia tidak tahu harus berbuat apa."     

Setelah menunggu selama seminggu lamanya, dia akhirnya mendapatkan email Song Hao dari Haimao Records.     

Dia membuka email itu dengan gugup.     

Terima kasih atas kiriman lagunya, lagu yang Anda buat saat ini tidak sesuai dengan gaya penyanyi di bawah naungan perusahaan kami, dan saya berharap akan ada peluang kerja sama di masa depan, terima kasih - Song Hao, Haimao Records.     

Hati Xu Lu seketika terasa sakit, dia merasa bahwa dia telah dipermalukan oleh pihak rekaman, mereka bahkan tidak menyukai musiknya.     

Dia menggertakkan giginya sedikit, ini menunjukkan mereka tidak memiliki selera musik yang bagus. Apanya yang tidak sesuai? Perusahaan rekaman bukan Haimao Records saja, mereka tidak mau menerima lagunya, tidak apa-apa, masih banyak perusahaan rekaman lain yang akan bersedia menerima lagunya.     

Dia tidak mau menyerah begitu saja dan mengirimkan lagi lagu ciptaannya, kali ini ke beberapa perusahaan rekaman terkenal lainnya.     

Perusahaan-perusahaan kecil itu dengan cepat menanggapi emailnya, tetapi mereka menolaknya tidak secara halus seperti Haimao Records.     

Maaf, level penulisan Anda tidak cukup baik, perusahaan kami tidak bisa menerima lagu Anda.     

Style musiknya terlalu kuno, musik seperti ini tidak akan bisa laku di pasaran.     

Arah musiknya tidak jelas. Kuno juga tidak kuno, modern juga tidak modern. Mohon maaf, kami tidak bisa menerima lagu yang seperti ini.     

Xu Lu merasa hampir pingsan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.