Dia Hanya Mengingatku

Wen Qiao Dikenal Sebagai Ahli Bela Diri



Wen Qiao Dikenal Sebagai Ahli Bela Diri

0Yu Shu melirik chip penyadap suara itu dan mengangkat alisnya, "Tidak masalah bagiku."     

Wen Qiao tersenyum dan menatapnya, "Kamu bersedia untuk membantuku tanpa bertanya alasan mengapa aku melakukannya?"     

"Saya adalah tipe orang yang memilih hal berdasarkan kenyamanan, kalau aku nyaman, aku rela melakukan apapun. Sebaliknya, jika aku merasa tidak nyaman, aku hanya ingin menamparnya saja. Dan kamu Wen Qiao, termasuk dalam kategori yang dapat membuat diriku nyaman berteman denganmu.     

"Terima kasih."     

Wen Qiao bisa memantau berbagai aktivitas yang ada di tempat itu dari bagian pojok cermin bar.     

Yu Shu meminta dua gadis dengan tubuh yang menarik untuk mendekati sopir Fu Jiang, ponselnya dalam posisi terbalik di meja bar yang ada di depannya.     

Kedua gadis itu jelas adalah orang-orang yang ahli merayu. Sopir itu tidak bisa mengelak. Suasana di dalam pub sudah bising, semua orang sudah terbiasa dengan pemandangan seperti ini. Sama sekali tidak ada orang yang akan melihat mereka, dan tidak memperhatikan bahwa salah satu dari gadis itu sedang mengambil ponsel supir itu.     

Kemampuan kedua gadis suruhan Yu Shu ini tentu saja tidak perlu diragukan lagi. Dalam cahaya redup dari cermin yang sedikit buram, Wen Qiao melihat tangannya bergerak pasti, tidak terburu-buru, dan tidak diam-diam memasang chip penyadap suara di ponsel orang, seolah-olah sama sekali tidak khawatir bahwa perbuatan mereka akan ketahuan.     

Wen Qiao mengagumi kualitas psikologis kedua gadis itu.     

Memang terbukti mereka adalah bawahan Yu Shu.     

Yu Shu juga tidak salah menilai orang.     

Sopir Fu Jiang bernama Lu Dong, dia sedang dikelilingi oleh beberapa wanita cantik saat ini, dan dia sedikit pusing.     

"Oh, sepertinya kalian salah orang, nona-nona, kalian salah orang, dia bukanlah seorang Tuan muda."     

Kedua gadis yang merayu Lu Dong segera berkata, "Hah? Kalau begitu ayo kita pergi, pria tampan, kamu harus minum anggur ini. Kamu tampan sekali."     

Keempat gadis itu pergi menjauh dari Lu Dong.     

Lu Dong melihat sekeliling, mengambil ponselnya yang berada di atas meja, dan bergegas keluar dari pub.     

Wen Qiao menggeser telepon, dan folder perangkat lunak audio di dalamnya kosong.     

Jika saja Lu Dong menelepon seseorang, dia bisa menerimanya di sini.     

Wen Qiao berjalan melewati kerumunan yang bising, menaiki tangga menuju ke lantai dua, dan meminta Yu Shu untuk mencarikannya kamar pribadi dengan pemandangan yang bagus.     

"Di sini, kamu bisa melihat gambaran lengkap dari clubhouse yang berada di seberang dan orang di luar tidak akan bisa melihatmu."     

Wen Qiao tersenyum dan menatapnya, "Rahasiakan itu untukku, jangan beri tahu siapa pun."     

Yu Shu mengangkat alisnya, "Kamu kira aku orang yang suka bergosip? Buat apa kamu meminta bantuanku kalau kamu tidak mempercayaiku?"     

Wen Qiao, "Aku percaya padamu."     

Yu Shu berjalan dengan angkuh keluar dari ruangan.     

Wen Qiao mengeluarkan teleskop yang diberikan Fu Nanli padanya, dan dari lensa dia melihat Lu Dong sedang berdiri sambil merokok di depan clubhouse.     

Setengah jam kemudian, barulah terlihat Fu Jiang yang mabuk sambil memeluk Dai Yi telah keluar dari clubhouse.     

Wen Qiao mengangkat pergelangan tangannya untuk melihat arlojinya, sudah pukul sepuluh malam.     

Dai Yi berpenampilan menawan, pada pukul sepuluh, Fu Jiang sudah keluar dari tempat rahasianya.     

Wen Qiao merasa ada sesuatu yang salah, tetapi dia tidak tahu apa yang salah.     

Lu Dong memapah Tuan Mudanya itu untuk masuk ke dalam mobil, dan Dai Yi juga masuk ke mobil mewah itu. Mobil melaju menuju sekolah, mobil itu hendak mengantar Dai Yi kembali ke sekolah terlebih dahulu.     

Wen Qiao menyimpan teropongnya lalu turun ke bawah.     

Yu Shu tersenyum dan menatapnya, "Sudah larut malam, jalan ini tidak aman. apakah kamu butuh aku untuk menyuruh dua orang untuk mengantarmu kembali?"     

Wen Qiao mengangkat alisnya, "Tidak perlu, terima kasih atas niat baikmu."     

Pulang larut malam, Wen Qiao sudah memukul delapan pemabuk yang ingin datang menggodanya di sepanjang jalan.     

Dia mulai merasa tangannya sakit setelah memenangkan perkelahian itu. Nama besar nya sebagai seorang mahasiswa baru Universitas Pusat Musik yang ahli bela diri mulai dikenal dari jalan Chenghua.     

Tak ada yang bisa melawan Wen Qiao, dia tidak ragu untuk mematahkan tangan siapapun yang berani melawannya.     

Bagaimanapun, klub yang didirikan oleh Wen Qiao dan teman-temannya sesuai standar, oleh karena itu Himpunan Mahasiswa mengundang mereka untuk menghadiri rapat, dan mereka diwajibkan untuk datang pada rapat itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.