Dia Hanya Mengingatku

Menghadapi Ancaman Berhenti Sekolah



Menghadapi Ancaman Berhenti Sekolah

0Di sebuah jalan kecil yang dinaungi pepohonan, Chun Xiao memegang lengan Wen Qiao dan berkata dengan nada kagum, "Qiaoqiao, kamu hebat."     

Lu Youyou khawatir, "Qiao, kamu tadi sudah menyakitinya, bagaimana jika nanti dia ingin menuntutmu?"     

"Aku tadi memperhatikannya, tidak ada luka sedikit pun, hanya rasa sakit saja."     

Lin Xiang mengangkat alisnya, "Bela dirimu hebat."     

Gadis itu bernama Feng Xuan, dia mengajak sekumpulan orang pergi ke rumah sakit dan membuat janji untuk menuntut Wen Qiao.     

Tetapi dia diberitahu oleh dokter bahwa tidak ada luka yang ditemukan di lengannya.     

Feng Xuan tercengang, "Tolong periksa saya lagi, dokter. Bagaimana mungkin tidak ada luka sedikitpun padahal tadi rasanya tulang saya hampir dihancurkan olehnya?     

"Memang tidak ada luka, dan tidak ada tanda-tanda keretakan tulang atau bahkan patah tulang di bagian tulang anda."     

Feng Xuan mengutuk.     

Setelah memeriksakan keadaannya ke beberapa rumah sakit yang lain, semua dokter mengatakan hal yang sama kepadanya.     

Di forum sekolah banyak unggahan, yang dikirim secara bersamaan oleh keempat penghuni kamar nomor 502.     

Klub Musik Tradisional pasti akan menjadi klub nomor satu yang mendapatkan piagam penghargaan Lily, yang bisa menjadi bukti prestasi.     

Piagam penghargaan Lily adalah sebuah penghargaan besar dalam kategori musik dalam negeri.     

Seperti yang sudah diperkirakan, unggahan-unggahan itu mengundang ejekan dari satu sekolah.     

Wen Qiao tidak menganggapnya suatu hal yang serius, jadi biarkan waktu yang membuktikan semua ini.     

Saat istirahat di siang hari, Wen Qiao dan yang lainnya sedang makan di kantin. Ponsel diatas meja berbunyi. Xia Bai yang meneleponnya.     

Xia Bai umumnya tidak meneleponnya kecuali ada yang salah dengan Wen Chi, dia gugup dan segera mengangkat telepon.     

"Kak Qiao, apakah kakak bisa datang ke sekolah kami?"     

"Ada apa?"     

"Tiba-tiba saja sekolah ingin Wen Chi untuk berhenti sekolah."     

Wen Qiao terkejut, "Apa katamu?"     

"Benar, kak. Kakak Chi sekarang sedang berdebat dengan pihak sekolah. Aku takut nanti akan berujung perkelahian. Aku dan Ding Hai sedang menenangkannya."     

"Iya, baiklah. Aku akan segera pergi kesana. Kalian berdua teruslah menasehati Wen Chi, apa kamu mengerti?"     

"Jangan khawatir, Kak Qiao, cepatlah ke sini."     

Karena masih ada kelas di sore hari, Wen Qiao tidak membiarkan Youyou dan yang lainnya untuk mengikutinya menemui Wen Chi. Dia bergegas menuju ke sekolah.     

Dikarenakan kasus penyerangan yang terjadi sebelumnya di sekolah, merubah pandangan orang. Ketika mereka mendengar tentang gangguan jiwa, hal pertama yang mereka pikirkan adalah mereka akan menyakiti orang lain.     

Itu sebabnya Wen Qiao membawa Wen Chi untuk melakukan pemeriksaan. Setelah Dr. Chen mengatakan bahwa Wen Chi memiliki kondisi yang bagus, dia merasa lega.     

Dia dengan cepat sampai di sekolah. Di ruangan kepala sekolah, Wen Chi sedang berdiri di samping mejanya, wajahnya memerah, dan nafasnya naik turun. Terlihat jelas, dia telah dibuat kesal dengan keputusan sekolah.     

Kepala sekolah sedang duduk di kursi dengan tidak memihak siapapun. Disampingnya berdiri sekretarisnya, seorang wanita yang berusia sekitar 40 tahun, dengan bersikap adil, "Wen Chi, tolong berhentilah berbuat ulah. Ini adalah keputusan yang diambil oleh pihak sekolah setelah beberapa kali mengadakan rapat."     

Wen Qiao menahan emosinya dan berkata, "Permisi, mengapa anda ingin Wen Chi keluar dari sekolah?"     

Ekspresi di mata sekretaris wanita itu rumit, seperti berkata, Kalian sudah tau memiliki gangguan jiwa kenapa tidak sadar diri, malah membuang-buang tenaga dan mengganggu orang lain.     

Wen Qiao merasakan sedikit dingin di telapak tangannya.     

"Tragedi Gong Lin terjadi belum lama ini. Sekolah dipaksa oleh Netizen untuk dimintai pertanggungjawaban. Mereka bertanya-tanya kenapa pihak sekolah telah membiarkan siswa seperti itu tetap di sekolah dan menyebabkan sebuah tragedi terjadi. Keluarga korban akan datang sesekali ke sekolah untuk menuntut keadilan. Selain itu, kami telah menerima surat tanpa nama yang menyatakan bahwa Wen Chi menderita penyakit yang sama dengan Gong Lin. Nama ilmiahnya adalah TSD. Gong Lin sudah menyakiti orang lain, kami harus memberikan peringatan, dan Wen Chi harus berhenti sekolah."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.