Dia Hanya Mengingatku

Kakak Iparku



Kakak Iparku

0Wen Chi masih ingat janjinya yang ingin mentraktir makan kakak iparnya demi membalas budi karena sudah membantunya. Dia punya nomer ponsel Fu Nanli, dan dia menghubunginya sendiri.     

Wen Chi juga mendapat uang tambahan dari mengikuti sebuah kompetisi game, sebenarnya dia tidak perlu meminta keluarganya, meskipun sebenarnya uang yang dia dapat juga tidak banyak.     

Untuk pertama kali dalam hidupnya, Fu Nanli menerima undangan untuk makan di restoran kecil yang berada di pinggir jalan.     

Di rumah Wen Qiao berkata, "Kamu benar-benar mengirim pesan ke Fu Nanli?"     

"Iya, kenapa memangnya?"     

"Kamu mengajaknya makan di restoran Four Season?"     

"Iya, restoran ini yang paling cocok dengan selera Fu Nanli."     

Wen Qiao, "..."     

"Lalu dia bilang apa?"     

"Kakak ipar tentu saja bersedia dengan senang hati, dia orang yang keren."     

Hari sabtu pukul tujuh malam, setelah mengganggu makan malam ibunya di rumah paman Ji, kemudian Wen Qiao mengantarkan kedua adiknya ke restoran Four Season.     

Restoran kecil itu sangat bersih, bisnisnya juga ramai, mereka duduk di tempat yang paling dalam, di sekeliling mereka terdengar suara bising hingga tidak menyadari ada sosok pria yang duduk di sampingnya.     

Setelan jas yang dikenakan oleh pria itu sama sekali tidak cocok dengan restoran ini. Wajahnya terlihat tenang, dan dia sedang memegang tangan Wen Qiao di bawah meja sehingga tidak terlihat dari atas.     

Wen Chi memesan makanan sambil mengajak ngobrol Fu Nanli, "Kakak ipar, aku kenal baik dengan pemilik restoran ini, dia membeli daging kambing ini langsung dari Xibei, dan baru dipotong hari ini jadi dagingnya masih segar."     

Fu Nanli merasa dagingnya segar. Dia hanya pernah mendengar tentang kerang arktik yang dikirim melalui udara dari Jepang atau kepiting salju yang dikirim melalui udara dari Australia, tetapi dia tidak banyak mengetahui tentang daging kambing yang dikirim dari Xibei.     

Wen Qiao menendang kaki Wen Chi dari bawah meja, "Pesan saja, jangan menyombongkan diri."     

Wen Chi bergumam, "Aku tidak menyombongkan diri."     

Fu Nanli meremas tangannya, "Kamu terlalu ketat mengontrol adikmu."     

Wen Chi tiba-tiba bersemangat, "Kakak ipar, kamu memang benar-benar kakak iparku."     

Wen Qiao benar-benar terdiam dan tersedak.     

Wen Chi mengantarkan menu ke Fu Nanli, "Kakak ipar, aku memesan beberapa hidangan berat, seperti hotpot daging kambing, daging sapi lada hitam, dan hotpot ayam. Coba lihat buku menu, kakak mau pesan apa lagi?"     

Fu Nanli tersenyum, "Kamu saja yang pesan."     

Wen Chi memandang kakaknya, "Kakak ipar pandai bergaul."     

Wen Qiao sudah tidak punya topik pembicaraan dengan adiknya, "Sudahlah, cepat pesan sana."     

"Apakah kakak ipar bisa minum anggur?"     

 "Bisa."     

Wen Qiao melirik ke Wen Chi, "Kamu masih belum cukup umur, tidak boleh minum anggur."     

Wen Chi merajuk, "Aku mengundang orang, masa aku tidak ikut minum bersamanya?"     

Fu Nanli meremas tangan Wen Qiao, "Biarkan dia minum segelas saja, tidak masalah minum anggur."     

Wen Qiao menghela napas, "Hanya boleh minum segelas."     

Wen Chi menghela nafas, "Ternyata kakak mau mendengarkan kata-kata kakak ipar."     

Baru saja mendapat dua botol bir, Wen Chi menggerakkan tutup botol bir dengan sumpit dengan terampil, dan Wen Qiao menggertakkan gigi, "Mengapa kamu begitu terampil? Apakah kamu sering minum dengan Xia Bai dan Dinghai?"     

Wen Chi bergerak sebentar, "Bagaimana aku bisa terampil untuk sesuatu yang belum pernah kucoba?"     

Wen Qiao memberinya pandangan tajam dan matanya seperti berkata tunggu sampai rumah, aku akan menanyaimu lebih lanjut. Punggung Wen Chi berkeringat.     

Mereka makan malam bersama dengan gembira.     

Fu Nanli yang sedang memegang gelas kaca restoran terlihat elegan.     

Wen Qiao mengkhawatirkan Fu Nanli, beberapa kali dia berbisik di telinga pria itu,"Apa kamu menyukai masakan di restoran ini?"     

Wen Qiao adalah orang yang telah makan beberapa kali bersamanya di Xiao Tang Shan, semua masakan disana memakai bahan yang berkualitas tinggi, jadi dia khawatir tuan muda ini tidak akan menyukai makan di sini. .     

Fu Nanli menggenggam tangan gadis itu dengan erat sambil berbisik dengan nada yang menenangkan, "Aku menyukainya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.