Dia Hanya Mengingatku

Memanas-manasi



Memanas-manasi

0Awalnya, Wen Qiao tidak berencana untuk hadir dalam rapat itu, dan dia berpikir biarlah ketua dan wakil ketua klub yang hadir.      

Tapi dia memikirkan bahwa klubnya selalu dipandang sebelah mata, dia takut akan terjadi perkelahian jika nanti ada orang yang mengejek Lu Youyou. Oleh karena itu, dia harus ikut hadir untuk membantunya.     

Mereka berempat pergi ke rapat yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa, kecuali Dong Yao dan Su Yu.     

Selain itu, mereka adalah klub terakhir yang baru tiba di rapat itu.     

Bukan karena mereka terlambat, tetapi klub lain telah datang lebih awal untuk membangun citra positif.     

Ketika Zhao Tong melihat Lu Youyou, dia mencibir, "Ketika aku masih anggota baru, aku masih terlambat."     

Lu You You memutar matanya, "Kamu datang sangat awal, apakah ketua akan memberimu bunga merah kecil sebagai hadiahnya?"     

Zhao Tong, "Kamu!"     

"Aku kenapa? Pernahkah kamu mendengar bahwa orang yang mencari masalah lebih dulu akan mendapat balasan?"     

Xu Lu menarik Zhao Tong dan menatap Wen Qiao, dan berkata dalam hati.     

Adikmu yang gangguan jiwa, tak lama lagi pasti akan dikeluarkan dari sekolah. Biarlah kamu bersenang-senang dulu dua hari ini.     

Wen Qiao membalas menatap Xu Lu dengan tajam. Xu Lu kemudian menarik Zhao Tong untuk duduk.     

Kebetulan, Wen Qiao dan teman-temannya duduk semeja dengan Xu Lu dan Zhao Tong.     

Hawa peperangan terasa begitu kuat.     

Kebanyakan orang dari organisasi lain memandang klub musik tradisional dengan jijik. Lagi pula, julukan sebagai kumpulan orang aneh telah menyebar di satu sekolah.     

Wen Qiao baru menyadari bahwa orang yang malam itu memintanya meninggalkan klub musik tradisional adalah Liang Chen, ketua Himpunan Mahasiswa.     

Selain itu, dia juga mengetahui jika ketua Himpunan Mahasiswa itu adalah sepupu dari Zhao Tong.     

Hm, sungguh menarik.     

Rapat terasa membosankan, Wen Qiao yang bosan, menulis dan menggambar di buku kecil untuk membunuh waktu.     

Akhirnya rapat telah usai.     

Yang lain masih duduk di kursi mereka, banyak yang mengatakan bahwa suasana di Himpunan Mahasiswa adalah suasana yang paling mirip dengan kehidupan di masyarakat, dari segi suka menjilat orang dan formalitas, orang-orang itu menggambarkan dengan sangat jelas keadan itu.     

Empat anggota kumpulan orang aneh datang paling akhir dan pergi paling awal.     

Saat mereka berempat berjalan keluar, dan Chun Xiao ditahan oleh seseorang, "Apakah kalian tidak punya sopan santun?"     

Rambut Chun Xiao yang ditarik oleh orang itu.     

Lu Youyou marah, dan memukul tangan gadis itu, "Bukankah Pertanyaan itu harusnya kutanyakan pada dirimu?"     

Jelas sekali gadis ini merupakan Zhao Tong kedua, orang yang sombong.     

"Ketua belum pergi, apa kalian buta?"     

Wen Qiao memegang pergelangan tangan gadis itu, cengkraman Wen Qiao membuat gadis itu meringis kesakitan, padahal dia tidak memegangnya dengan kuat.     

"Ketua sudah bilang bahwa rapat telah usai, apa kamu tuli?" Raut wajah Wen Qiao serius.     

Dia tidak memperdulikan dirinya akan dinilai diejek, tetapi dia tidak bisa berdiam diri melihat keluarga atau teman-temannya diejek.     

Liang Chen melihat keributan yang sedang terjadi dengan cuek, tanpa bermaksud membela salah satu pihak. Temperamen gadis itu buruk, biarlah dia merasakan frustasi, agar dia bisa menghadapi realita yang ada di kehidupan masyarakat.     

Anggap saja ini seperti di dalam permainan NPC, agar dia bisa menyadari realitas yang ada di kehidupan masyarakat.     

Gadis itu menyeringai kesakitan, "Apakah kamu juga akan segila ini begitu terjun ke masyarakat? Bos belum pergi, tetapi kamu sudah buru-buru ingin pergi meninggalkan tempat ini."     

Lu Youyou dengan dingin mendengus, "Jika bosnya adalah orang idiot sepertimu yang hanya memperhatikan formalisme, di perusahaan yang bobrok seperti ini tidak lama akan banyak yang berhenti bekerja."     

Gadis-gadis itu merasa sakit hati hingga tidak tahu harus membalas apa, "Klub pembuat onar tetap saja klub pembuat onar, tidak disiplin dan tidak akan menghormati orang lain."     

Wen Qiao meremas tangannya dengan kuat hingga ia menjerit kesakitan.     

"Dan kamu hanya bisa mengandalkan kekuasaan, tetapi tidak bersikap adil, pintar menjilat orang dan tidak mempunyai pandangan sendiri."     

Setelah selesai berbicara, Wen Qiao melepaskan cengkramannya, gadis itu sudah berkeringat karena kesakitan.     

Keempat orang yang di mata mereka sebagai klub pembuat onar itu, pergi meninggalkan ruang rapat.     

"Aku akan menuntutnya, dia telah menyakitiku, aku akan menuntutnya mati-matian."     

Zhao Tong memanas-manasi, "Kamu harus menuntutnya, Wen Qiao itu sudah terlalu sombong."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.