Dia Hanya Mengingatku

Wajah Bahagia Sang Nenek



Wajah Bahagia Sang Nenek

0Lu Youyou memegang payung untuk Fu Nanli, dan hujan masih deras menembus payung itu. Rambut, kerah baju, dan bahu pria itu semuanya dibasahi oleh hujan musim gugur di pegunungan.     

Tapi dia tetap tidak bergerak dan membiarkan gadis itu memeluknya.     

"Aku berencana pulang besok, apa kamu mau menunggu satu hari lagi?" Pria itu membelai setiap helai rambut kekasihnya dengan lembut.     

"Aku tidak tahu jika kamu akan pulang besok. Aku mengira sesuatu terjadi padamu sehingga aku buru-buru kemari."     

Alasan ini yang paling masuk akal, dia jauh-jauh datang kesini hanya karena mengkhawatirkannya.     

"Kamu dapat dari mana alamat nenekku?"     

"Aku dapat dari Fu Cheng."     

"Aku di sini baik-baik saja."     

Wen Qiao masih memeluk leher pria itu, "Aku bukan Tuhan, jadi aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi padamu."     

"Gadis bodoh."     

Lu Youyou memegang payung, tangannya terasa sakit, dia melihat Tuan Muda Fu, bagaimanapun dia juga pasti sedang merasa tidak nyaman, pinggang dan bahunya juga pasti terasa sakit.     

Baiklah, kalau Tuan Muda Fu bisa bertahan, dia juga pasti bisa bertahan. Biarlah mereka saling melepas rindu lebih lama.     

Wen Qiao merasa kondisinya sudah pulih kembali, dia melepaskan diri dari dekapan Fu Nanli. Gerimis membasahi bagian punggung pria itu, dia tak bisa menahan diri untuk menyentuh wajah tampan kekasihnya itu, dan dalam hati dia berkata, aku senang berada disampingmu.     

"Kalian toh sudah naik mobil kesini, aku akan ikut kalian kembali ke Kota Haicheng, biar Pak Hu kembali ke Villa."     

Fu Nanli berjalan melewati bebatuan lagi, dan berkata kepada Pak Hu, "Kembalilah ke villa dan katakan kepada nenekku, aku harus kembali ke Kota Haicheng karena ada urusan mendadak."     

Fu Nanli kembali ke mobil mereka, dan mulai mengubah posisi duduk. Lu Youyou menarik Dong Yao turun dan berpindah ke kursi depan, duduk disampingnya. Sedangkan Tuan Muda Fu dan Qiaoqiao duduk di belakang.     

Fu Nanli duduk di mobil dan menatap orang yang duduk di depan, "Siapa dia?"     

Wen Qiao, "Namanya Dong Yao, teman kuliah dan juga salah satu anggota klub kami."     

Fu Nanli sedikit mengernyitkan dahi, "Lalu kenapa dia ikut bersama kalian ke Kota Shaocheng?"     

Dia bisa memaklumi Lu Youyou yang menemaninya.     

Tetapi dia merasa tidak terima dan tidak mengerti kenapa pria bernama Dong Yao ini juga ikut bersama mereka.     

"Hubungan antar anggota di klub musik tradisional sangat baik. Selain itu, aku juga tidak punya SIM, jadi aku mengajaknya untuk ikut agar bisa menggantikan Youyou menyetir."     

Dari kalimat yang panjang itu, Fu Nanli hanya menggaris bawahi satu kalimat, hubungan antara anggota klub sangat baik.     

Pak Hu kembali ke villa keluarga Ye, sang nenek terlihat gusar, sampai dia melihat Pak Hu datang, hatinya langsung terlihat senang, "Apakah gadis itu dibawa kesini?"     

Pak Hu meletakkan payung di samping pintu koridor dan sambil mengibas air di bahunya, dia berkata, "Tuan muda meminta saya untuk menyampaikan kepada nyonya bahwa tuan muda harus kembali ke kota Haicheng."     

Wajah sang nenek terlihat kecewa, "Aku tidak memakan orang, kenapa dia tidak mengajak gadis itu untuk bertemu denganku? Aku orang yang terbuka, buat apa dia takut?"     

Pak Hu tersenyum, "Tuan muda sedang menunggu saya, kalau begitu saya permisi undur diri dulu."     

Sang nenek mengibaskan tangan: "Pergilah, pergilah."     

Ye Minqiu mengambil kesempatan dengan berkata, "Ma, bagaimana kalau mama ikut dengan kami ke Kota Haicheng, siapa tahu dengan begitu punya kesempatan bisa bertemu dengan gadis itu."     

Sang nenek kembali bersemangat lagi, "Iya, ucapanmu ada benarnya juga."     

Pak Hu menyetir mobil menuju ke Kota Haicheng.     

Cahaya di mobil Lu Youyou redup, dan tangan Wen Qiao sedang digenggam oleh Fu Nanli. Merasakan suhu badan pria itu, Wen Qiao merasa nyaman.     

Fu Nanli bertanya, "Kamu membentuk klub musik tradisional?"     

Lu Youyou sengaja tidak menjawab untuk menciptakan kesan dunia milik berdua untuk dua orang yang sedang duduk di belakang itu.     

Wen Qiao, "Iya."     

"Beberapa anggotanya?"     

"Enam orang."     

Fu Nanli menautkan jarinya dengan jari Wen Qiao, bertanya dengan santai, "Berapa orang laki-laki? Berapa orang perempuan?"     

"Dong Yao satu-satunya anggota laki-laki?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.