Dia Hanya Mengingatku

Pengakuan Cinta Sang Penyanyi Terkenal



Pengakuan Cinta Sang Penyanyi Terkenal

0"Baiklah, aku mengerti."     

Fu Nanli membawa kekasihnya itu ke ruang tamu, dan Wen Qiao berkata dengan sungguh-sungguh, "Kita lain waktu tidak boleh berpisah lebih dari seminggu."     

Batas waktu yang lebih sedikit akan lebih bagus.     

"Iya."     

"Sehari saja aku tidak bertemu denganmu, rasanya seperti bertahun-tahun lamanya."     

Wen Qiao hampir saja menggigit lidahnya sendiri. Kata-kata yang memalukan seperti itu benar-benar membuatnya merinding.     

Dia memberi balasan atas ungkapan cinta gadis itu dengan memeluk dan mencium gadis itu selama tiga menit.     

Setelah Wen Qiao pergi, Fu Nanli baru bisa berpikir, dia merasa aneh saat Wen Qiao menyusulnya ke Kota Shaocheng.     

Tetapi dia belum bisa menemukan hal aneh apa itu.     

Ketika Wen Qiao pergi ke sekolah keesokan harinya, Lu Youyou menatapnya dan bertanya, "Mengapa sudut bibirmu pecah-pecah?"     

Wen Qiao berbohong, "Bibirku menjadi kering akibat cuaca di musim gugur ini dan juga panas dalam."     

Lu Youyou menyipitkan mata padanya: "Hei, hei, panas dalam atau seseorang telah menggigit bibirmu?"     

Wen Qiao memiting Lu Youyou, "Diamlah."     

"Tertangkap basah. Seseorang sudah tertangkap basah."     

Cuaca sangat cerah, dan ada balkon terbuka di lantai dua Gedung Musik Tradisional yang menghadap ke danau yang jernih. Di sebelah kiri adalah hutan maple merah, dan di sebelah kanan adalah hutan ginkgo. Bangunan merah kecil itu memiliki lokasi yang unik, dan lingkungan yang indah juga dapat menumbuhkan nilai estetika masyarakat.     

Sebuah Mobil Mercedes-Benz besar berhenti di lantai bawah. Shang Fan mengenakan topi runcing, Dia berkeliling dari halaman gedung hingga di dalam gedung musik tradisional, tapi dia tidak menemukan seorangpun. Samar-samar dia mendengar suara alat musik yang berasal dari lantai atas. Dia menaiki tangga spiral menuju lantai tiga dengan satu tangan dimasukkan di saku.     

Shang Fan akhir-akhir ini disibukkan dengan promosi peluncuran album barunya sehingga dia selalu tidak punya waktu untuk bertemu dengan Wen Qiao. Saat ini sedang proses produksi kedua lagunya, sehingga dia baru ada waktu untuk urusan pribadinya.     

Sumber pendapatannya didapat dari talentanya ini, sehingga dia lebih mengesampingkan urusan pribadinya.     

Termasuk dalam hal berpacaran.     

Shang Fan sangat menyukai Wen Qiao, dia cantik, dia memainkan pipa dengan baik, dan dia memiliki kepribadian yang baik, tidak seperti orang lain yang idiot ketika mereka melihatnya.     

Berdiri di ruangan belakang teras, dia bergaya dengan satu tangan dimasukkan ke dalam sakunya, dan satunya lagi berpegangan di tiang, seakan-akan tidak ada yang menyadari kehadirannya. Dia bergaya seperti itu selama tiga menit.     

Tidak ada orang yang menyadarinya.     

Shang Fan sedikit malu dan terbatuk ringan.     

Chun Xiao yang duduk di belakang, menoleh ke belakang begitu mendengar suara, dia berteriak.     

Beberapa orang menoleh bersama, dan mata Shang Fan hanya tertuju pada Wen Qiao, "Kita bertemu lagi."     

Lu Youyou meraih tangan Wen Qiao, "Qiaoqiao, tenanglah."     

Wen Qiao, "Aku tidak akan memukulnya, jangan khawatir."     

Selain itu, Shang Fan tidak ingin memeluknya lagi kali ini.     

Lu Youyou dan Chun Xiao dengan bersemangat berfoto bersama Shang Fan satu per satu. Pada akhirnya, Lu Youyou ingat dan bertanya, "Ada perlu apa kamu datang kesini?"     

Shang Fan berjalan ke Wen Qiao dengan ekspresi serius, "Aku ingin mengejar Wen Qiao."     

Lin Xiang, "...?"     

Chun Xiao, "...?"     

Lu Youyou, "...?"     

Apakah orang yang terkenal pada zaman ini, dengan mudahnya bisa berbuat sesuka hati?     

Wen Qiao yang mendengar pengakuan dari penyanyi paling terkenal di industri hiburan itu tetap bersikap tenang, dia meliriknya, "Apakah kamu tidak bertanya apakah aku sudah punya pacar atau belum?"     

Shang Fan memperbarui keberaniannya dan bertanya lagi dengan tulus, "Apakah kamu punya pacar?"     

"Ada."     

Kaki Shang Fan langsung terasa lemas, Lu Youyou dan Chun Xiao buru-buru memapahnya dari dua sisi.     

Lu Youyou, "Kak Fan, untuk masalah perasaan, tergantung siapa yang paling cepat, dialah yang dapat, sudah lupakan saja, masih banyak gadis lain yang bersedia menerima cintamu.".     

Chun Xiao, "Kakak Fan, kita bisa menggunakan kesedihan dan kemarahan kita sebagai kekuatan, pakailah semua itu untuk menulis lirik dan menciptakan lagu yang bagus."     

Shang Fan merasa tidak terima, "Apakah kamu berpacaran dengan teman masa kecilmu? Banyak cerita di buku yang mengatakan bahwa teman masa kecil kita belum tentu jodoh dari Tuhan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.