Dia Hanya Mengingatku

Si Ayah Brengsek Datang Berkunjung



Si Ayah Brengsek Datang Berkunjung

0"Bagaimana jika dia mengakui bahwa dirinya adalah Mu Yue?"     

"Kamu pikir kalau dia mengakui dirinya adalah Mu Yue, apakah Haimao Records tidak akan membantahnya? Sama seperti yang mereka lakukan pada Xu Lu."     

Zhao Tong mengangguk, "Iya, masuk akal juga. Akhir-akhir ini beberapa orang yang diundang di Weibo dan juga di forum sekolah mengatakan bahwa Wen Qiao adalah Mu Yue, dengan begitu tekanan kepada Wen Qiao akan semakin besar."     

Akibatnya, berita tentang Wen Qiao mendorong Shang Fan akan berangsur-angsur menghilang di media sosial.     

Dan berita itu digantikan dengan munculnya banyak spekulasi yang akan mengatakan bahwa Wen Qiao adalah Mu Yue.     

Wen Qiao merasa berita yang sedang beredar tentang dirinya tidak mempengaruhi kehidupannya sehingga dia tidak menghiraukannya.     

Berita ini memang sebaiknya diabaikan, karena nanti begitu ada berita baru yang lebih ramai untuk dibicarakan, berita tentangnya pasti akan berangsur menghilang.     

Di akhir pekan, Wen Qiao pulang ke rumahnya dan membawa Wen Chi serta Wen Mo ke klinik Dr. Chen Yanfei.     

Dr. Chen mengatakan bahwa Wen Chi saat ini memiliki kondisi yang jauh lebih baik, sehingga yang awalnya dia harus meminum obat setiap hari, sekarang dikurangi menjadi hanya seminggu tiga kali. Kondisi Wen Mo juga jauh lebih baik.     

"Sebenarnya, trauma terbesar yang dialami Wen Mo berasal dari ayahmu, tetapi setelah saya mengetahuinya secara mendalam, saya menemukan bahwa meskipun dia hidup di dunianya sendiri, tetapi dunianya sebenarnya sangat kaya dan kuat, selama dia tetap merasa kuat, trauma karena ayahmu akan bisa dipulihkan. Sekarang kondisi Wen Mo sudah stabil, malah dia memiliki tekad ingin melindungimu. Dia telah pulih dengan sangat baik, kamu benar-benar kakak yang baik."     

Wen Qiao merasa lega mendengarnya.     

Setelah dia bisa menata kembali kehidupannya, dia merasakan adanya perubahan. Pertama, nasibnya berubah menjadi beruntung, dia berhasil diterima di universitas yang sesuai dengan keinginannya.     

Yang kedua adalah mengubah nasib tragis kedua adik laki-lakinya dan penyakit mereka berhasil di kontrol dengan baik.     

Semuanya berubah menjadi lebih baik.     

Wen Qiao mengirimi Song Hao sebuah pesan, "Jika suatu hari identitasku sebagai Mu Yue terungkap, Kakak Hao harus melindungi privasiku dan jangan biarkan keluargaku terlibat akan han hal itu."     

Song Hao membalas pesan Wen Qiao, "Jangan khawatir, aku pasti bisa mengontrol komentar yang ada di media sosial."     

Wen Qiao hanya merasa ada orang yang sengaja menyebar rumor tentangnya di media sosial, hanya saja dia masih tidak jelas apa motif orang tersebut. Satu hal yang pasti adalah dia tetap harus mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan yang bisa saja terjadi.     

Dia tidak ingin mengungkap identitasnya hanya demi kedua adiknya laki-lakinya.     

Melihat kondisi kedua adiknya saat ini yang sudah jauh lebih baik, membuat rasa khawatirnya jauh berkurang.     

Pada pertengahan November, di malam hari, Wen Qiao dan kedua adiknya turun dari taksi. Ada toko yang menjual chestnut goreng di depan gang. Wen Qiao mengajak Wen Mo kesana, "Ayo beli sebungkus."     

Wen Mo menggelengkan kepalanya.     

Wen Qiao menatapnya, "Kenapa?"     

Wen Chi mendengus, "Bukankah terakhir kali kamu makan sampai perutmu kembung? Kamu masih mau memakannya."     

"Kali ini aku akan makan lebih sedikit, ayo beli!"     

Wen Qiao membeli setengah kilo Chestnut goreng hangat dan mereka bertiga berjalan pulang.     

Di sudut gang, Wen Qiao sedang mendengar seseorang sedang berbicara di telepon, "Itu semua karena citraku di mata orang tidak terlalu bagus akhir-akhir ini. Banyak orang mengatakan bahwa aku sudah menelantarkan istri dan anak-anakku sehingga bisnisku saat ini menjadi sulit. Aku tidak bisa berbuat apa-apa selain merendahkan diriku untuk menemui mereka. Tetapi, Wen Qiao, benar-benar gadis kecil yang bermulut tajam, entah dia nanti akan mengeluarkan kata-kata kejam apalagi kepadaku."     

Suara itu adalah suara Wen Jianmin yang sedang berbicara di telepon.     

Demi meningkatkan reputasi bisnisnya, dia menurunkan derajatnya untuk bertemu mantan istri dan anak-anak yang sudah ditelantarkan, dan mengatakan bahwa dia merasa terpaksa melakukan semua ini     

Mendengar itu, Wen Qiao tersenyum dan menggelengkan kepalanya.     

Untungnya, mereka semua sudah dewasa, dan mereka tidak akan terpengaruh lagi oleh bajingan ini.     

Wen Jianmin juga tidak tahu dengan siapa dia menggerutu. Setelah selesai berbincang, dia menutup teleponnya, dan terkejut setelah melihat sosok ketiga anaknya sedang berdiri di bawah senja sore.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.