Dia Hanya Mengingatku

Apakah Fu Nanli Mau Hadir kesini?



Apakah Fu Nanli Mau Hadir kesini?

0Lin Xiang mengangkat alisnya, "Dia adalah orang yang keji."     

Wen Qiao berkata, "Kita sudah tidak memiliki waktu banyak, ayo sekarang kita pergi latihan saja."     

Mereka pergi ke kantin untuk makan malam dan bertemu dengan Jin Xuan, tetapi mereka tidak melihat Zhao Tong. Nona Zhao akhir-akhir ini sudah tidak pernah datang ke kantin ini lagi, dia makan di kantin pribadinya untuk menghindari pertemuan dengan Wen Qiao dan teman-temannya.     

Jin Xuan dan mereka berjalan ke meja makan dengan membawa piring makan mereka, dan berkata dengan niat yang terselubung, "Sekarang jurusan musik tradisional sedang berada di ujung tanduk, aku sarankan kalian untuk juga pindah ke jurusan musik modern. Pihak sekolah juga pasti akan mendukung hal itu."     

Wen Qiao tersenyum, "Aku hanya berharap suatu hari nanti ketika jurusan musik tradisional sudah terkenal, pengkhianat sepertimu jangan sampai menjilat ludah sendiri dengan pindah lagi kembali ke jurusan musik tradisional."     

Jin Xuan terkejut dan tidak bisa menahan diri untuk menatap Wen Qiao dari atas ke bawah, "Sayang sekali harapanmu yang indah itu jauh dari kenyataan, tapi aku tetap mendoakan agar keinginanmu itu bisa menjadi kenyataan."     

Lu Youyou berkata, "Jangan menghalangi jalan, pengkhianat, kamu mengotori jalan yang akan kami lalui."     

Jin Xuan mengangkat alisnya, "Kamu juga jangan kesal atas apa yang kuperbuat. Orang menilai keberhasilan dari dia sukses atau tidaknya. Integritas tidak bisa digunakan untuk membiayai hidup, kehormatan tidak sebanding dengan uang. Setelah lulus kuliah dan terjun ke masyarakat, Kamu akan menyadari betapa kejamnya dunia ini. Lulusan jurusan musik modern bisa dipastikan akan mendapat banyak tawaran pekerjaan, baik itu sebagai pelaku musik maupun sebagai seorang guru. Berbeda halnya dengan lulusan jurusan musik tradisional, yang nantinya hanya bisa bermain di pertunjukkan opera musik tradisional yang tidak terkenal, dengan jumlah penonton yang juga sedikit, dan gajinya kecil. Pada saat itu, kalian akan mengingat perkataanku ini."     

Wen Qiao mengangkat alisnya, "Terima kasih atas perhatianmu, tapi lebih baik urus dirimu sendiri, apa kamu yakin bisa lulus ujian biola? Bisakah kamu lulus kuliah dengan sukses?"     

Jin Xuan melihat mereka yang memunggunginya sambil menggelengkan kepala, mereka orang-orang keras kepala yang susah untuk dinasehati.     

Sehari sebelum acara Thanksgiving, mereka berlatih dengan giat dan teratur. Lu Youyou menggeser layar ponselnya dan berkata, "Besok kita datang lebih awal ke Pusat Seni Wenci untuk gladi bersih"     

Lu Youyou bertugas sebagai ketua sekaligus sebagai penata artistik.     

"Besok kita memakai kostum apa?"     

Chun Xiao mengusulkan, "Bagaimana kalau besok kita memakai Qipao?"     

Qipao adalah busana tradisional Tiongkok untuk wanita, yang pada jaman dulunya terbuat dari bahan sutra dan dibuat agak longgar, namun seiring dengan perkembangan jaman, bahannya berubah dan dibuat mengikuti lekuk tubuh wanita. Busana ini menjadi busana nasional Tiongkok dan sudah dikenal dunia.     

Lin Xiang menghela nafas, "Aku tidak terbiasa jika memakai kostum ketat semacam itu."     

"Kalau begitu kamu memakai gaun polos saja."     

Lu Youyou mengangkat alisnya, "Bukankah kamu mengoleksi kostum suku Han? Jangan bilang kamu juga mengoleksi Qipao?     

"Sahabatku saat di SMA yang kuliah di Universitas Fukai suka mengoleksi Qipao dan dia memiliki berbagai jenis gaya."     

Universitas Fukai kebetulan berada tepat di sebelah Universitas Pusat Musik, dan tempat tinggal mereka berdekatan, sahabat Chun Xiao langsung mengirimkan satu kantong koleksi Qipao-nya.     

"Berikan gaun polos ini kepada Lin Xiang. Bagaimana kalau Youyou, kamu memakai Qipao putih motif putih sabit, aku memakai Qipao hijau motif burung. Qiaoqiao, kamu memakai Qipao merah motif bunga, bagaimana?"     

Qipao ini dibuat dengan sangat baik, kain beludru dengan bertahtakan benang emas, qipao ini terlihat mahal.     

Mereka membawa kostum mereka itu ke Pusat Seni Wenci, di gedung ini tidak hanya ada konser musik dari Universitas Pusat Musik, tetapi masih banyak pertunjukkan lainnya.     

Penampilan Wen Qiao dan teman-temannya dijadwalkan tampil pada urutan nomor kedua, tentu saja, produser tidak terlalu peduli dengan mereka, sehingga mereka mengatur sedemikian rupa untuk dapat menarik perhatian.     

Ketika sutradara yang bertanggung jawab atas seluruh acara yang berlangsung melihat Wen Qiao, matanya langsung berbinar karena mengagumi kecantikan Wen Qiao, dia memiliki ide dari segi penataan panggung, "Berikan kursi gantung untuk gadis yang memainkan pipa, dan arahkan lampu ke dirinya, sorot gadis itu."     

Kru panggung mengiyakan, "Baiklah."     

Selama latihan, Wen Qiao dan Zhuang Yan tidak bertegur sapa satu sama lain. Dia melihat Zhuang Yan seperti orang asing, Sudan tidak ada lagi gelombang cinta di hatinya untuk seorang Zhuang Yan.     

Yang dia pikirkan hanyalah Fu Nanli.      

Apakah pria itu mau hadir kesini?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.