Dia Hanya Mengingatku

Giliran Untuk Unjuk Gigi



Giliran Untuk Unjuk Gigi

0Yao Heng duduk, dia mengerutkan keningnya karena gagal untuk memasukkan kata sandi.     

Jenis virus ini adalah jenis yang belum pernah dia lihat, dan tidak ada petunjuk yang bisa dijadikan acuan membuatnya menjadi kebingungan. Keringat terus mengucur deras dari dahinya.     

Semua kerabat kekasihnya sedang mengawasinya. Jika dia tidak bisa mengatasi virus itu hari ini dan memperbaiki komputernya, dia benar-benar tidak bisa turun dari panggung.     

Su Ying sama sekali tidak melihat dilema yang sedang dialami oleh kekasihnya, dia dengan bangga memuji kekasihnya di depan kerabatnya, "Yao Heng adalah mahasiswa terbaik jurusan komputer di universitas. Dia memenangkan juara pertama di kompetisi komputer nasional, selain itu dia menduduki peringkat ketujuh di Serikat Pekerja.     

Para kerabat memuji, "Dia anak muda yang memiliki masa depan yang cerah."     

Yao Heng sangat cemas sehingga punggungnya berkeringat, dan jari-jarinya mengetik dengan cepat di keyboard, dia menggunakan semua ilmu yang telah dipelajarinya, tetapi semua itu justru membuat komputernya mengalami kerusakan yang semakin parah.     

Wen Qiao mengambil permen lolipop dari seorang anak di mulutnya, dan memegang lolipop itu dan berdiri di samping Yao Heng, "Tidak bisa? Biarkan aku yang mencobanya."     

Su Ying meliriknya, "Kamu mau mencoba? Lupakan saja niatmu itu, Yao Heng bisa memperbaikinya. Bisakah kamu tidak perlu menganggap dirimu lebih mampu dari orang lain?"     

Wen Qiao mengangkat alisnya, "Sudah dua puluh menit berlalu. Apakah kamu mau acara pernikahan kakakmu ini tidak segera dimulai?"     

Su Ying menggertakkan giginya.     

Yao Heng menoleh dan melirik Wen Qiao. Gadis ini benar-benar bermulut besar dengan mengatakan bisa memperbaiki masalah pada komputer ini dimana dia sendiri pun tidak mampu memperbaikinya. Wen Qiao berani menantang dirinya.     

Baiklah, biarkan dia mencobanya sendiri dan menyerah dengan sendirinya.     

Yao Heng lalu bangkit dan digantikan oleh Wen Qiao. Gadis itu duduk dengan santai sembari mengetik dua kata sandi.     

Meskipun mereka yang menyaksikan, tidak tahu banyak tentang komputer.     

Tetapi mereka bisa merasakan perbedaannya. Ketika pria muda tadi sedang memperbaiki komputer, layar komputer itu mulai berkedip, dan sepertinya saat diperbaiki oleh Yao Heng keadaan komputer itu semakin buruk.     

Tapi baru saja Wen Qiao mengetik keyboard beberapa kali, layar telah berhenti berkedip, dan huruf-hurufnya sudah tidak bergoyang di layar lagi.     

Wen Qiao masih memasukkan beberapa kata sandi lagi, membuat orang-orang disekitar yang menyaksikannya terpesona dengan kemampuannya itu.     

Orang yang bukan ahlinya menyelesaikan suatu masalah hanya dari faktor luar, berbeda dengan orang yang sudah ahli, dia akan menyelesaikan masalah dari akar masalahnya.     

Hanya Yao Heng yang diam-diam terkejut bahwa gadis ini ternyata memiliki bakat ilmu komputer yang tersembunyi.     

Ataukah gadis ini menjadi berbakat setelah dia membentur sesuatu?     

Hanya dalam waktu dua sampai tiga menit, Wen Qiao mengetik perlahan, dan setelah mengetik huruf terakhir, desktop langsung muncul di layar.     

Para kru menghela nafas lega, "Sudah diperbaiki, sudah diperbaiki. Nona, Anda hebat sekali."     

Su Ying langsung terhenyak.     

Baru saja, dia masih memuji betapa hebat kekasihnya mengoperasikan komputer, tapi kini Wen Qiao justru membuatnya malu, dengan memperbaiki komputer yang tidak bisa dilakukan oleh Yao Heng.     

Wen Qiao lalu bangkit, memegang stik lollipop, dan berkata dengan rendah hati, "Ini semua karena faktor keberuntungan saja."     

Su Ying memelototinya, dan berbisik kepada Yao Heng, "Dia suka memamerkan diri."     

Wajah Yao Heng berubah menjadi muram, dia merasa malu hari ini, tak disangka dia bisa dikalahkan oleh seorang gadis dari jurusan seni, "Dia memang beruntung."     

Su Ying berkata, "Kamu sebenarnya bisa menyelesaikannya. Hanya saja dia tiba-tiba mengambil alih yang sudah kamu lakukan dan mengambil keuntungan darimu, bukankah begitu?"     

Yao Heng tidak mengatakan sepatah kata pun, dia menganggapnya sebagai sebuah persetujuan.     

Su Ying melirik ke arah Wen Qiao. Kalau dia begitu hebat, dia tidak mungkin masuk ke jurusan musik tradisional alat musik pipa, apa hebatnya dia?     

Wen Qiao tidak peduli sikap sepupunya yang sombong dan kekasihnya. Dia hanya ingin menunjukkan kepada Su Ying, bahwa kekasihnya yang kuliah di Universitas Fu Kai itu tidak sehebat seperti yang dia ceritakan kepada orang-orang, oleh karena itu dia membantu pria itu memperbaiki komputer. Jika bukan karena alasan itu, dia tidak akan mau untuk ikut campur.     

Dia mengulum lollipop dan kembali ke mejanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.