Dia Hanya Mengingatku

Nenek Ingin Bertemu Dengan Cucu Menantu



Nenek Ingin Bertemu Dengan Cucu Menantu

Xu Lu tidak ingin melewatkan kesempatan emas seperti itu.     

Ini adalah sebuah tantangan baginya. Hidup harus berjuang dengan berani mengambil resiko, dia harus bisa mencapai apa yang dia inginkan daripada hanya berdiam diri. Jika dia hanya diam dan tidak berbuat apa-apa, dia tidak akan mendapatkan apa-apa.     

Selamat bekerja sama, aku akan menghubungimu tentang bagaimana melakukannya nanti, aku akan menjadikanmu sebagai seorang penyanyi solo. Kamu akan menjadi terkenal, tetapi jangan berpartisipasi dalam variety show manapun, karena mereka pasti akan memintamu untuk berimprovisasi dan mungkin akan memberikan beberapa pertanyaan. Usahakan untuk mengikuti wawancara seminimal mungkin dan selalu jaga rahasia di antara kita. Apa kamu mengerti?     

Hanya memikirkannya saja, Xu Lu sudah bersemangat.     

Xu Lu kemudian membalas pesan itu, Baiklah.     

Dia sering berkata membutuhkan usaha keras untuk mencapai sesuatu yang besar, dan sekarang kata-kata itu terjadi pada dirinya.     

Akal sehatnya tertutup oleh keserakahannya sendiri, dia tidak mempedulikan resiko yang harus dia terima apabila rahasianya ini sampai terungkap.     

Sungguh menyedihkan apabila ada orang yang memiliki ambisi yang besar namun tidak memiliki bakat.     

Nenek Ye datang ke Kota Haicheng bersama Ye Minqiu, karena dia sangat ingin bertemu dengan cucu menantunya.     

Nenek Ye tinggal di mansion Yuannan yang terletak di daerah perkotaan, tanaman di sekitar mansion semuanya adalah pohon Platanus Orientalis. Sekarang pohon itu sedang tidak memiliki daun di musim dingin, dan jalanan jauh lebih terang dari biasanya.     

Meskipun cuaca di musim dingin sangatlah dingin, tetapi di dalam ruangan terasa hangat. Nenek Ye mengenakan Qipao, dia terlihat elegan.     

Nenek Ye bertanya pada Ye Minqiu, "Kapan aku bisa bertemu dengan gadis itu?"     

Ye Minqiu menyeduh teh merah untuk Nenek Ye, setelah mencuci tehnya beberapa kali, dia berkata, "Kalau begitu aku akan lihat dulu suasana hati anak itu."     

Nenek Ye menanggapi dengan merasa tidak puas, "Aduh, kamu adalah mamanya, kenapa kamu takut dengan anakmu sendiri?"     

"Ma, mama tahu sendiri bagaimana temperamen buruk cucu mama. Kalau sampai aku membuatnya marah, dia akan menjadi kapten selamanya, aku harus berbuat apa jika sampai itu terjadi? Aku masih ingin banyak menemani mama bermain Mahjong."     

Nenek Ye menepuk dahinya, "Jangan bahas yang lain, masalah tentang gadis itu lebih penting sekarang."     

"Biarkan aku menghubungi Fu Nanli dan menanyakan tentang hubungan mereka berdua."     

Ye Minqiu menghubunginya dan terdengar suara Fu Nanli dari ponsel, "Ada masalah apa?"     

Ye Minqiu mendengar nada suara anaknya yang formal, berkata dengan nada mengejek, "Mendengarmu berkata seperti ini, seakan-akan kamu adalah bos mama."     

"Katakan saja ada perlu apa?"     

Ye Minqiu kesal, "Nenekmu ingin bertemu dengan kekasihmu."     

"Tidak perlu."     

Ponsel diatur dalam mode loudspeaker, jadi nenek Ye mendengar jelas setiap kata yang diucapkan oleh Fu Nanli.     

"Mengapa kamu bilang tidak perlu menemuinya? Bukankah waktu itu dia pergi ke Kota Shaocheng untuk bertemu denganmu?"     

Fu Nanli terdengar cuek, "Dia malu saat bertemu orang asing."     

Ye Minqiu sedikit bingung, dia pernah bertemu dengan gadis itu. Gadis itu tidak terlihat malu jika bertemu dengan orang asing.     

"Nenekmu secara khusus datang ke Kota Haicheng demi bisa bertemu dengan kekasihmu. Biarkan nenekmu bertemu dengannya."     

"Kita bicarakan hal ini nanti. Saat ini ku masih sibuk. Aku tutup dulu teleponnya."     

Ye Minqiu menggerutu sambil melihat ke ponselnya, "Dasar anak kurang ajar."     

Nenek Ye juga terlihat tidak senang, "Kita juga tidak bermaksud untuk melukainya, buat apa dia melarang kita menemui gadis itu."     

Ye Minqiu berkata, "Sepertinya dia sangat menyayangi gadis itu."     

Nenek Ye merasa senang lagi, "Aku selama ini tidak pernah mengira ternyata Nanli juga bisa jatuh cinta pada seorang wanita."     

"Kita tidak perlu mempedulikan Nanli, aku akan menemui gadis itu sendiri saja tanpa sepengetahuan darinya."     

Ye Minqiu meminta sopir untuk mengantarnya ke Universitas Pusat Musik. Hari ini tepat hari Jumat, mobil berhenti di pintu belakang sekolah, tak lama kemudian dia melihat Wen Qiao berjalan keluar dengan seorang gadis dengan membawa tas.     

Di bawah sinar matahari musim dingin yang hangat, gadis kecil itu mengenakan jaket pendek berwarna putih longgar dipadukan celana jeans dan sepatu bot. Dia bertubuh kurus dan tinggi, penampilannya sangat menarik perhatian saat dia berjalan di antara kerumunan orang.     

Ye Minqiu turun dari mobil, dan Wen Qiao sedikit terkejut ketika dia melihat Nyonya Besar Fu datang untuk menemuinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.