Dia Hanya Mengingatku

Membawanya Pergi



Membawanya Pergi

0Kepala pelayan membawa hidangan dan meletakkannya di atas meja, "Nyonya Besar, Nyonya, sup ayam abalon dan kerang kering sudah siap."     

Langit perlahan-lahan menjadi gelap. Pencahayaan di ruang makan membuat suasana menjadi hangat, dan di meja mahoni berwarna merah itu sudah dipenuhi dengan empat hidangan sayur dan satu mangkuk sup. Hidangannya begitu menarik hingga membuat nafsu makan tiap orang yang melihatnya menjadi meningkat.     

Meskipun nenek ini sudah tua, tetapi dia tetap memelihara tubuhnya dengan baik, tidak banyak kerutan di tangannya. Cincin zamrud melingkar di jari tangannya yang putih.     

Dia mengambil sendok sup, mengambil semangkuk kecil sup, dan meletakkannya di depan Wen Qiao, "Minumlah sup ini dulu."     

"Terima kasih." Jawab Wen Qiao.     

Wen Qiao mengambil semangkuk sup. Ye Minqiu merasa cemas melihat apa yang dilakukan oleh Wen Qiao. Ibunya adalah wanita dari keluarga yang berpendidikan yang menjunjung tinggi tata krama lama. Saat itu, pendidikan keluarganya ketat dan ada banyak aturan, termasuk aturan ketika sedang makan. Ketika minum sup, hanya boleh minum sup dengan menggunakan sendok kecil dan meminumnya sesendok demi sesendok. Selain itu tidak boleh ada suara benturan antara piring dan gelas.     

Sedangkan gadis ini langsung meminum sup dari mangkuk. Apakah ibunya akan menghina gadis ini karena sudah tidak sopan?     

Jelas dirinya terlalu berprasangka buruk, ibunya justru memandang Wen Qiao dengan wajah bahagia, dari pandangan matanya terlihat penuh semangat dan juga ramah, "Apakah supnya enak?"     

Mereka terlihat sangat akrab.     

Wen Qiao menganggukkan kepalanya, "Enak sekali."     

"Kalau begitu minumlah lebih banyak."     

Sebuah suara datang dari luar pintu, "Di mana dia?"     

Itu suara Fu Nanli, Ye Minqiu terkejut melihat anaknya pulang lebih cepat dari biasanya.     

Terdengar suara pelayan, "Tuan Muda, mereka berada di ruang makan."     

Wen Qiao meletakkan mangkuk dan pergi ke ruang tamu, dia melihat Fu Nanli dengan langkah yang cepat berjalan ke arahnya dalam keadaan suasana hati yang tidak baik.     

Fu Nanli berjalan ke ruang makan dan menggenggam pergelangan tangan Wen Qiao, suaranya membentak, "Siapa yang mengajakmu datang ke sini?"     

Pembohong kecil itu cukup berani untuk datang menemui neneknya. Tidak ada yang boleh membawa gadis ini pergi selain dirinya.     

Wen Qiao sedikit bingung, dan dengan cepat berdiri, "Aku ..."     

Fu Nanli membawanya keluar.     

Nenek Ye keluar dan melihat raut wajah cucunya terlihat cemberut, dia tidak berbicara sedikit pun. Ye Minqiu yang mengikuti dari belakang berkata, "Aku yang mengajaknya ke sini. Kamu tidak perlu bersikap berlebihan seperti ini."     

Fu Nanli mengerutkan kening dan tidak menjawab.     

Hati Wen Qiao berada di jalan buntu, dan berkata, "Maafkan aku."     

Fu Nanli menarik Wen Qiao masuk kedalam mobil. Ye Minqiu belum sempat berkata sepatah katapun, mobil Fu Nanli sudah melaju pergi dengan cepat.     

Ye Minqiu meletakkan tangannya di pinggul dan dengan kesal dia berteriak di belakang mobil yang sudah pergi menjauh itu, "Aku adalah mamamu, dasar anak kurang ajar, tidak sopan sekali sikapmu terhadap mamamu."     

Putranya sudah membawa gadis itu pergi dalam waktu dua menit.     

Sikapnya membuat orang penasaran dan wajahnya terlihat marah.     

Ye Minqiu kembali ke ruang makan, dan Nenek Ye merasa khawatir, "Mengapa Nanli sampai semarah itu?"     

Ye Minqiu menjawab sambil meminum sup, "Sikapnya benar-benar aneh, Jangan-jangan...dia tidak serius dengan gadis itu? Apakah dengan kita menemui gadis itu membuat dia merasa kesulitan mengakhiri hubungan mereka?"     

Nenek Ye menatapnya, "Apakah putramu seperti itu?"     

Ye Minqiu merentangkan tangannya, "Aku tidak tahu apa yang sedang dia pikirkan di dalam hatinya. Kami tidak memiliki hubungan yang dekat dan dia tidak pernah menceritakan hal apapun kepadaku."     

Di dalam mobil, suasananya menjadi agak canggung. Wen Qiao bisa merasakan bahwa Fu Nanli sedang kesal. Apakah pria ini kesal karena Wen Qiao telah melihat keluarganya tanpa izin?     

"Siapa yang menyuruhmu datang kesana?" Akhirnya pria itu mau membuka mulutnya.     

Dia merasa takut, takut mengucapkan kata-kata yang bisa membuatnya marah.     

Wen Qiao tidak mengatakan sepatah kata pun, dia takut hubungan Fu Nanli dengan ibunya meregang karena dirinya.     

"Kenapa kamu tidak memberitahuku?" Tanyanya lagi. Kali ini nada suaranya mulai melembut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.