Dia Hanya Mengingatku

Tidak Perlu Ambil Pusing



Tidak Perlu Ambil Pusing

0"Tuan muda ingin memberikan Anda kejutan. Mobil sudah diparkir di depan gang. Jika Anda sudah siap dan sudah ganti pakaian, saya akan antar anda pergi ke Xiao Tang Shan." Ucap pria itu.     

Wen Qiao sedikit heran dan berkata, "Saya belum pernah bertemu dengan Anda sebelumnya."     

Pria itu tertawa, "Jika Nona Wen Qiao tidak percaya kepada saya, Anda bisa pergi sendiri ke Xiao Tang Shan, asalkan jangan datang terlambat kesana, acara akan dimulai pukul tujuh malam."     

Setelah selesai bicara, pria itu menaruh kotak berisi gaun di atas meja.     

Sebenarnya Wen Qiao tidak mencurigai pria itu, dia sudah sering pergi ke Xiao Tang Shan, dan pria itu juga memperbolehkan dirinya pergi kesana sendiri, jadi tidak ada yang perlu dicurigai.     

Dia menghubungi Fu Nanli, tetapi ponselnya dimatikan, sepertinya dia masih di pesawat, rencananya dia langsung menuju ke Xiao Tang Shan setelah kembali dari penerbangan.     

Wen Qiao membuka kotak hadiah itu dan melihat ada gaun merah berukuran kecil dengan model bahu miring dan sepasang sepatu hak tinggi berwarna kuning muda yang berhiaskan berlian di sampingnya, sangat bagus dan cantik sekali.     

Pukul enam sore, Wen Qiao sudah memakai gaun itu, ditutupi dengan mantel panjang yang mencapai mata kaki, dan hanya memakai bedak dan lipstik di wajahnya, yang cukup untuk membuatnya terlihat mempesona.     

Taksi yang dipesan oleh Wen Qiao sudah diparkir di depan pintu gang. Dia menarik mantel di badannya dengan erat sambil memberi tahu Wen Chi, "Jika mama sudah pulang, katakan saja aku..."     

"Iya, iya, aku tahu, nanti aku akan mengatakan kepada mama, kalau kamu pergi ke rumah Lu Youyou. Apa kamu tidak kedinginan." Jawab Wen Chi.     

"Tidak, aku tidak akan kedinginan, ada pemanas di dalam taksi dan juga di dalam ruangan Xiao Tang Shan."     

Wen Qiao memakai sepatu hak tinggi menyusuri jalan bebatuan. Dia tidak biasa memakai sepatu hak tinggi sehingga dia kesusahan untuk berjalan. Dia berjalan sambil berpegangan di dinding yang membutuhkan waktu hampir sepuluh menit, sampai akhirnya dia sampai di luar gang. Sang supir taksi terlihat tidak senang, tetapi suasana hatinya langsung berubah lebih ramah ketika melihat kecantikan Wen Qiao.     

Berdasarkan perkiraan cuaca di radio, malam ini akan turun salju. Mendengar itu, Wen Qiao tidak sabar menantikan turunnya salju. Xiao Tang Shan memiliki resort, di bagian belakang resort ini ada danau dan juga gunung. Ketika salju sudah turun nanti, pasti pemandangannya akan indah sekali.     

Ketika tiba di Xiao Tang Shan, gedung-gedung di tepi danau terlihat terang benderang, mobil berhenti di depan klub, dan penjaga pintu datang membukakan pintu mobil untuk Wen Qiao, penjaga itu menyapa dengan hormat, "Nona Wen."     

Wen Qiao memasuki klub, dan seorang pelayan segera datang untuk mengambil mantel yang dia lepas. Pemanas di dalam ruangan terasa sangat hangat. Dia berjalan dari koridor menuju ke resort, di sana lampu-lampu terlihat sangat terang dan juga banyak wanita berpakaian sangat indah sudah hadir disana, suasana terlihat ramai.     

Wen Qiao berbisik, "Ada acara apa malam ini?"     

Pelayan menjelaskan, "Tidak ada acara yang spesial malam ini. Tiap akhir tahun selalu diadakan pesta seperti ini, dimana Nyonya besar dan Tuan muda berkumpul dan mengobrol dengan teman-temannya."     

Wen Qiao terkejut, "Nyonya besar? Nyonya besar siapa yang kamu maksud?"     

"Anda akan tahu saat masuk nanti."     

Pelayan memaksanya melewati jembatan menuju ke belakang resort.     

Samar-samar, Wen Qiao melihat sosok di belakang resort, sosok itu seperti ibu dari Fu Nanli.     

Dan memang sosok itu benar adalah ibu dari Fu Nanli.     

Sekarang dia paham, perjamuan malam ini diadakan oleh ibu Fu Nanli. Fu Nanli sendiri tidak mau mengundangnya ke acara yang dihadiri oleh ibunya.     

Dia sudah tertipu.     

Seseorang telah menipunya dengan mengatasnamakan Fu Nanli yang mengundang dia kesini.     

Fu Nanli tidak suka jika Wen Qiao bertemu ibunya lagi, dia tidak ingin membuat pria itu kesal.     

Dia harus pergi sekarang juga.     

Dia berbalik arah dan hendak turun ke lantai bawah, tetapi pelayan itu menahannya, pria itu cukup kuat, dan Wen Qiao menggertakkan giginya, "Lepaskan aku."     

"Nona Wen sudah ada di sini, apakah Anda tidak ingin minum? Tuan muda juga sudah tiba disini."     

Wen Qiao terlihat marah, "Jika kamu tidak ingin celaka, lepaskan aku sekarang. Aku tidak mau berbuat kasar disini."     

Tamu-tamu yang sedang lewat melihat ke arah mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.