Dia Hanya Mengingatku

Penyelidikan Pelaku



Penyelidikan Pelaku

0Wen Qiao menganggukkan kepalanya.     

Tumitnya berdarah, dan kapas yang digunakan untuk mengobati tumitnya ditekan dengan lembut, langsung rasa sakit yang dia rasakan seakan menyebar. Wen Qiao mengepalkan tangannya dan menundukkan kepala, dia memejamkan mata dan menahan rasa sakit yang terasa menusuk.     

Fu Nanli berusaha menenangkan, "Berteriaklah kalau rasanya sakit."     

Wen Qiao mulai mengeluarkan suara rintihan.     

Fu Nanli berhenti sejenak, dia menelan ludah sambil menatap jari-jari kaki yang lembut serta pergelangan kakinya yang putih dari gadis itu, "Mungkin lebih baik jika kamu tahan sakitnya, jangan bersuara lagi."     

Gadis ini selalu membuat pikiran Fu Nanli menjadi liar.     

Wen Qiao menatap Fu Nanli dengan menggerutu, pria itu yang memintanya untuk berteriak kalau merasa sakit, dan sekarang dia juga yang menyuruhnya untuk tutup mulut. Kenapa pria ini susah untuk dimengerti?     

Kedua tumit Wen Qiao mengalami luka lecet dan berdarah, Fu Nanli mengoleskan obat dan menutup kedua lukanya dengan plester. Pria itu lalu membantunya memakaikan kaos kaki yang dia ambil dari kamar.     

Kaos kakinya terlihat terlalu besar dan tidak pas di kedua kaki gadis itu, tetapi terlihat menggemaskan.     

Timer dapur berbunyi, Fu Nanli menuangkan teh jahe ke dalam mangkuk besar dan memberikannya kepada Wen Qiao.     

Wen Qiao merasa kepalanya pusing dan tenggorokannya juga sakit, kelihatannya dia terserang flu.     

Setelah teh jahe mulai agak hangat, Fu Nanli menyuapkan teh jahe ke mulut Wen Qiao, katanya, "Minumlah."     

Wen Qiao mengulurkan tangannya, "Aku bisa minum sendiri."     

Fu Nanli menahan tangan Wen Qiao, "Minumlah."     

Wen Qiao meminum teh jahe yang dibuatkan oleh pria itu. Rasa hangat dari minuman jahe itu menyebar ke seluruh tubuhnya. Wen Qiao menyibakkan selimutnya, tetapi ditahan oleh Fu Nanli, katanya, "Selimutnya jangan disingkirkan, biarkan tubuhmu mengeluarkan keringat."     

Fu Nanli memegang leher Wen Qiao, dia merasa badannya sudah hangat, dia mulai melepas pegangannya.     

"Kamu bilang ada seseorang yang datang ke rumahmu dan memberikanmu gaun?"     

Wen Qiao menganggukkan kepala, "Iya."     

"Ceritakan padaku seperti apa orangnya?"     

"Aku akan gambarkan seperti apa orangnya untukmu."     

"Kamu bisa menggambar?" Fu Nanli menanggapi dengan penasaran.     

Fu Nanli memberinya kertas dan pensil, Wen Qiao mulai mengingat-ingat, "Ada seorang yang datang ke rumah dengan membawa sekotak gaun, dan satunya lagi seorang pelayan di Xiao Tang Shan yang memaksaku untuk masuk ke resort. Dia berusaha menahanku ketika aku mau pergi dari sana. Seseorang sudah merencanakan dengan baik. Aku akan menggambar wajah kedua orang itu untukmu."     

Wen Qiao berbakat di segala bidang, baik di sains, ataupun seni. Selain berbakat di bidang musik, dia juga memiliki bakat di bidang menggambar.     

Dengan mengandalkan ingatannya, dia menggambar setidaknya sembilan gambar pria yang datang untuk memberikan gaun itu.     

Dia juga menggambar wajah pelayan yang menahannya untuk keluar dari Xiao Tang Shan.     

Setelah menyelesaikan gambar dua orang itu. Wen Qiao meletakkan pensilnya, dan Fu Nanli yang duduk di sebelahnya, mengambil lukisan itu dan melihatnya dengan cermat.     

"Apakah kamu mengenal mereka?" Tanya Wen Qiao.     

Tentu saja Wen Qiao tidak ingat, dan harus menyelidikinya. Dia bahkan tidak mengingat nama para kru pesawat yang sudah bekerja sama dengannya selama dua tahun, dan juga nama anggota keluarganya sendiri. Dia memang memiliki kekurangan dalam mengingat nama orang. Jadi bagaimana mungkin dia bisa mengingat dua orang ini?     

Fu Nanli menggelengkan kepalanya, "Aku akan menyuruh orang untuk menyelidikinya."     

Wen Qiao menyandarkan dagu di lututnya dan sedikit bingung, "Dia berusaha agar aku pergi ke Xiao Tang Shan, sepertinya dia tahu bahwa kamu tidak suka jika aku menemui mamamu."     

Fu Nanli memotret gambarnya dan mengirimkan ke Fu Cheng, dia akan meminta Fu Cheng untuk menyelidiki masalah ini.     

"Jadi siapa yang tahu lagi tentang hal ini?" Tanya Wen Qiao.     

Fu Nanli sedikit mengernyit. Di saat kejadian dia membawa paksa Wen Qiao pergi dari Mansion Yuannan, banyak orang yang melihat kejadian itu, para pelayan yang ada juga pasti bergosip dan menyebarkan tentang kejadian itu. Tetapi mereka menyebarkan ke siapa saja?"     

Siapa yang ingin merusak hubungan mereka?     

Mereka berdua merupakan orang yang memiliki kecerdasan tinggi.     

Mereka bisa mengidentifikasi pelaku dengan cukup cepat.     

Wen Qiao menerka-nerka, "Apakah jangan-jangan pelakunya….He Qian?".      

Xu Lu tidak memiliki koneksi yang dekat dengan Fu Nanli, bisa dipastikan yang berusaha mencelakakannya ada Xu Lu dan He Qian.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.