Dia Hanya Mengingatku

Kenapa Kamu Panik Menatap Kekasihmu?



Kenapa Kamu Panik Menatap Kekasihmu?

0Setelah demamnya mereda, Wen Qiao tidur sangat nyenyak. Dia bangun saat sinar matahari tepat mengenai kelopak matanya. Dia merasakan sakit disekujur tubuhnya, lalu dia merasakan seseorang memegang tangannya. Ketika dia bergerak, ia merasa ada seseorang yang jatuh dan menekannya.     

Wen Qiao membuka matanya dan melihat bahwa yang terjatuh adalah Fu Nanli.     

Pria itu telah duduk di samping tempat tidurnya sepanjang malam, dia tertidur sekarang dengan masih mengenakan pakaian tidur kotak-kotak gelap, dan rambutnya sedikit berantakan di dahinya, penampilannya terlihat santai.     

Pria ini tidurnya pulas sekali, bahkan dia terjatuh pun tidak bangun sama sekali, pikir Wen Qiao.     

Sebenarnya, Fu Nanli sudah bangun dari tidurnya, tetapi dia hanya ingin tetap ingin merasakan kehangatan ini untuk sementara waktu.     

Wen Qiao mengagumi ketampanan Fu Nanli, dia merupakan ciptaan Tuhan yang sempurna.     

Dia menatap lembut wajah pria itu, sinar matahari memantul di belakang tubuhnya, bibir pria ini tipis dan juga memiliki warna yang indah.      

Wen Qiao bahkan menelan ludah, dia mendengar jantungnya sedang berdetak sangat kencang, dia langsung merasa bahwa dirinya sudah kurang ajar.     

Tanpa diduga Fu Nanli tiba-tiba membuka matanya, membuat Wen Qiao terkejut.     

Wen Qiao mirip dengan Lu Youyou, sahabat baiknya, mereka tidak pandai menyembunyikan sesuatu, "Aku...aku tidak sedang menatapmu. Aku baru saja bangun."     

Terlihat sekali jika gadis ini sedang berbohong.     

Fu Nanli mengulurkan tangannya, dan Wen Qiao memejamkan matanya karena ketakutan.     

Pria itu menyentuh dahinya dan membelainya lalu duduk tegak sambil tersenyum, "Menatap kekasihmu sendiri bukanlah dosa, kamu boleh menatapku kapanpun kamu mau. Kenapa kamu harus panik?"     

Wen Qiao salah tingkah dan menyentuh wajahnya sendiri, dia menyalahkan diri sendiri dalam hati, Iya, kenapa aku harus panik?     

Tepat ketika dia akan beranjak, dalam waktu yang bersamaan Fu Nanli sedang berbalik badan, gadis itu membentur tubuh Fu Nanli dan hampir terjatuh, tetapi pria itu mengulurkan tangan dan melingkarkan tangannya di pinggang Wen Qiao.     

"Hati-hati."     

Wen Qiao di depan Fu Nanli menjadi makin salah tingkah, dia sama sekali tidak bisa bersikap tenang.     

Fu Nanli lalu mengambil termometer dan mengukur suhu di bagian telinga Wen Qiao, suhunya kini 37.4 derajat, yang tergolong normal.     

Dia akhirnya bisa menghela nafas lega.     

Ye Minqiu tinggal di Xiao Tang Shan untuk satu malam, saat sudah bangun di pagi hari, dia bertanya kepada sekretarisnya, "Apakah kamu tahu kemana Nanli pergi tadi malam?"     

Padahal tidak mudah membuat anaknya akhirnya mau menghadiri acara tadi malam, tak disangka, saat acara belum selesai, dia sudah menghilang entah kemana. Rekan bisnis yang ingin bertemu dengan putranya yang misterius ini harus menelan kekecewaan, membuatnya merasa malu. Anaknya yang satu ini benar-benar bandel.     

Sekretaris Zhou Wei menggelengkan kepalanya, "Saya tidak mengetahui kemana Tuan Muda pergi, direktur Ye. Yang saya tahu adalah Tuan Muda buru-buru pergi setelah berbincang dengan Tuan Muda Fu Cheng. Sepertinya Tuan Muda Fu Cheng mengetahui kemana Tuan Muda pergi."     

"Apakah Fu Cheng masih di Xiao Tang Shan?"     

"Iya, masih. Kemarin malam turun salju. Kebanyakan para tamu masih tinggal di Xiao Tang Shan."     

"Katakan padanya untuk menemuiku di restoran."     

Di depan jendela restoran, Fu Cheng melihat Nyonya Fu datang, dan dengan cepat dia bangkit berdiri sambil tersenyum, "Nyonya Besar."     

"Panggil aku bibi saja."     

Fu Cheng tersenyum dan duduk.     

"Kemana Nanli pergi tadi malam?" Ye Minqiu bertanya dengan santai sambil mengolesi roti.     

Fu Cheng terlihat cemas, dan dengan berhati-hati berkata, "Kakak tidak memberitahuku."     

"Lalu apa yang kamu bicarakan dengannya? Setelah berbicara denganmu, dia buru-buru meninggalkan tempat ini."     

"Kami berbincang-bincang tentang kejadian menarik Fu Huaiyuan di Afrika. Nyonya Besar, aku benar-benar tidak tahu kemana kakak pergi semalam."     

Ye Minqiu meliriknya dan mendengus.     

Ye Minqiu dan Fu Cheng lalu meninggalkan restoran. Fu Nanli kemudian datang ke Xiao Tang Shan. Ada pelayan di mana-mana yang sedang mengeruk salju. Setelah salju yang turun sepanjang malam, seluruh tanah ditutupi oleh salju yang cukup tebal.     

Fu Nanli lalu menghubungi Fu Chuan untuk menemuinya.     

Fu Chuan tidak menyangka bahwa Fu Nanli menyuruh dirinya untuk menemui pria itu. Dia merasa heran karena setelah kehilangan ingatannya, Nanli tampaknya lebih dekat dengan Fu Cheng.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.