Dia Hanya Mengingatku

Wen Qiao menjelaskan kasus yang sedang terjadi kepada Fu Nanli secara rinci. Fu Nanli tertegun saat mendengarnya. Insiden ini tidak berpengaruh langsung terhadapnya, tetapi akan berpengaruh terhadap sepupunya, Ji Xianzheng.     

Ji Xianzheng menerima berita itu ketika dia sedang rapat di ruang rapat Dongchuan Airlines. Saat dia kembali ke ruang kerjanya, sekretarisnya membacakan berita itu kepadanya.     

Mendengar berita itu, Ji Xianzheng merasa sangat marah. Dia melemparkan cangkir yang berada di sampingnya hingga pecah menjadi berkeping-keping. Dia berkata dengan marah, "Dia sudah usia berapa? berani-beraninya menggunakan cara ini untuk mengejar seorang wanita? Apakah dia sudah gila? Apakah dia tidak tahu sistem penerbangan? Apakah dia lupa bahwa dia harus bertanggung jawab atas ratusan nyawa di dalam pesawat?"     

Sun Qi berdiri tegak, "Dia memang orang yang merasa dirinya berkuasa dibandingkan orang lain. Anda seharusnya tidak memberinya kesempatan untuk promosi menjadi kapten."     

Ji Xianzheng dengan kesal menarik dasinya, "Apa gunanya menyesalinya sekarang?"     

"Kalau begitu Direktur Ji, apa yang harus kita lakukan sekarang? Berita ini semakin lama akan semakin ramai. Saingan kita pasti akan menggunakan kesempatan ini untuk melawan Dongchuan Airlines. Kita harus segera menanggapi masalah ini."     

Ji Xianzheng mengulurkan tangannya untuk menekan alisnya, "Sampaikan permohonan maaf terlebih dahulu. Perintahkan Luo Hui kembali kesini segera dengan pesawat lain, selain itu perintahkan Divisi Humas untuk mengatur konferensi pers untuk menyampaikan permohonan maaf dan juga menyampaikan keputusan dari Otoritas Penerbangan.     

Sun Qi, "Apakah Anda juga akan menghadiri konferensi pers untuk menyampaikan permohonan maaf?"     

"Saya akan hadir."     

"Baiklah. Saya akan mengaturnya sekarang."     

Luo Hui yang sedang berada di Munich sudah seperti cacing kepanasan. Belum lama dia menjabat sebagai seorang kapten, tetapi reputasinya sudah dihancurkan oleh kekasihnya sendiri.     

"Bukankah aku sudah memberitahumu untuk tidak mengunggahnya ke media sosial, mengapa kamu tidak mendengarkan perkataanku? Tamatlah riwayatku sekarang."     

Kekasihnya juga tampak merasa bersalah, "Aku tidak mengunggahnya di media sosial tetapi di aplikasi S, siapa sangka fotoku sudah diunggah oleh seseorang di Weibo."     

"Apa kamu kira orang lain tidak menggunakan aplikasi juga? Aku sudah mengambil resiko besar dengan membiarkanmu masuk ke kokpit untuk kamu tunjukkan kepada teman-temanmu dengan syarat tidak kamu unggah di media sosial. Kenapa kamu tidak mendengarkanku?"     

Mata kekasihnya memerah, "Dari mana aku bisa tahu kalau bakal banyak orang yang akan menyerangku seperti ini dengan menyebarkan fotoku? Lagipula, ini hanyalah masalah kecil, kenapa mereka membesar-besarkan masalah ini?"     

Ponsel Luo Hui berbunyi, Sekretaris Direktur Ji yang bernama Sun Qi menelepon. Dia menjawab telepon dengan panik, lalu terdengar Sun Qi berkata dengan nada dingin, "Kapten Luo, segeralah memesan penerbangan tercepat untuk kembali ke Kota Haicheng. Direktur Ji memerintahkan Anda untuk segera kembali."     

Luo Hui menyeka keringat dari dahinya, dan berkata dengan hati-hati, "Apa yang akan dilakukan untuk menyelesaikan masalah ini?"     

Sun Qi mencibir, "Kapten Luo diam-diam sudah mencela Kapten Fu yang mengajak kekasihnya ke pesawat. Saya kira Kapten Luo sangat memahami peraturan penerbangan. Siapa sangka Anda justru mengajak kekasih Anda untuk masuk ke dalam Kokpit. Bagian Otoritas Penerbangan yang akan mengurus masalah ini, karir Kapten Luo sudah berakhir. Sebelum itu, Anda diharuskan segera kembali untuk menyampaikan permohonan maaf di depan publik."     

Setelah selesai berbicara, Sun Qi menutup teleponnya.     

Luo Hui merasa frustasi.     

Pada sore hari, akun Weibo resmi Dongchuan Airlines mengeluarkan pernyataan permohonan maaf secara resmi dan mengatakan bahwa kapten yang bersangkutan telah dipecat. Kebijakan dan penalti yang diberikan oleh Otoritas Penerbangan akan diumumkan di Konferensi Pers.