Dia Hanya Mengingatku

Jangan Berani Memfitnah Kekasihku



Jangan Berani Memfitnah Kekasihku

0Wen Qiao sedang makan di kantin, menurutnya Luo Hui telah berbuat bodoh, dia tidak hanya menyusahkan tim krunya, tetapi juga telah menyusahkan Dongchuan Airlines     

Perbuatannya telah memberikan kerugian yang besar.     

Di sampingnya ada Zhao Tong yang sedang membawa piring makan dan diikuti oleh Xu Lu, Jin Xuan beserta rombongannya duduk disampingnya.     

Zhao Tong 'Si Pembuat Onar' selalu mencari masalah dengannya. Dia membungkuk dan bekata sambil tertawa, "Wen Qiao, kekasihmu juga adalah seorang kapten di Dongchuan Airlines, dia pasti membawamu ke kokpit juga, kan? Apakah kamu akan memotret dirimu juga seperti itu? Kalau sudah, bagikan dan tunjukkan kepada kami, dong!"     

Wen Qiao membuka ponselnya dan membaca kata demi kata, "Siapa pun yang menyerang atau dengan sengaja melukai tubuh orang lain akan ditahan tidak kurang dari 5 hari tetapi tidak lebih dari 10 hari, dan akan didenda tidak kurang dari dua ratus yuan tetapi tidak lebih dari lima ratus yuan. Selain itu jika melakukan fitnah yang cukup untuk merendahkan kepribadian orang lain dan merusak reputasi orang lain, dan keadaannya serius, barang siapa yang melakukan kejahatan ini akan dipidana dengan pidana penjara yang tetap tidak lebih dari tiga tahun, pidana kurungan, pengawasan, atau perampasan hak politik."     

Dia lalu meletakkan ponselnya dan melirik Zhao Tong dengan mencibir, "Bukan aku yang dirugikan."     

Zhao Tong tercengang, dan merasakan tinju Wen Qiao mengenai hidungnya.     

Dari hidungnya keluar darah segar.     

Zhao Tong berteriak, "Wen Qiao, kamu gila!"     

Wen Qiao menggerakkan tulang pergelangan tangannya, "Aku memukulmu itu tindak kejahatan, tetapi kamu juga melakukan tindak kejahatan dengan menyebarkan fitnah. Silahkan pikirkan sendiri apakah kamu ingin menuntutku atau tidak."     

Setelah selesai berbicara, Wen Qiao menarik tangannya, dan membawa piring makannya bersama dengan ketiga teman asramanya, lalu berjalan melewati Zhao Tong dan yang lainnya dengan sikap angkuh.     

Wen Qiao berkata dalam hatinya.     

Kamu boleh saja memfitnahku, tetapi jangan berani-berani memfitnah kekasihku.     

Zhao Tong sangat kesakitan sehingga dia tidak berani menyentuh hidungnya, dan air matanya keluar, "Lulu, hidungku sakit sekali, mengapa Wen Qiao begitu kejam meninju hidung orang?"     

Hidung Xu Lu masih belum pulih. Hidung Zhao Tong sedikit retak. Sepasang saudara ini merasa malu jika harus membalut hidungnya dan memakai masker.     

Zhao Tong merasa organ dalamnya terasa sakit. Dia menangis dan darah segar masih keluar dari hidungnya, "Aku akan menuntutnya, kalian semua juga telah melihatnya bahwa dia memukulku di depan umum, aku punya banyak saksi mata disini, aku akan menuntutnya."     

Jin Xuan berkata, "Tapi...tapi Wen Qiao mengatakan kamu menyebarkan fitnah."     

"Aku tidak percaya jika kekasihnya tidak pernah membawanya ke kokpit."     

"Fu Nanli, Tuan Muda dari keluarga Fu, orang yang memiliki kekuasaan. Bukan hal yang sulit baginya untuk mengajak Wen Qiao masuk ke dalam kokpit, dan bisa jadi mereka berdua juga bisa melakukan hal yang memalukan di dalam kokpit."     

Xu Lu menepuk pundak Zhao Tong dan berkata, "Zhao Tong, jangan bertindak gegabah. Kalau memang betul ternyata kekasihnya tidak pernah mengajaknya masuk ke dalam kokpit, kamu akan mendapat masalah besar. Kamu menuntutnya, itu sama saja dengan melawan keluarga Fu. Apakah kamu siap menanggung akibatnya dengan memfitnah Fu Nanli?"     

Zhao Tong berteriak, "Apakah aku harus menerima begitu saja perlakuannya tadi terhadapku? Aku tidak rela!"     

"Jangan khawatir, aku pasti akan mencari keadilan untukmu." Imbuh Xu Lu untuk menenangkan Zhao Tong.     

Luo Hui sampai di Kota Haicheng pada siang hari keesokan harinya, dan Fu Nanli juga bergegas kembali ke Kota Haicheng. Wen Qiao pergi ke Dongchuan Airlines untuk menunggu Fu Nanli. Melihatnya memasuki kantor dengan penuh semangat, dia segera menyambutnya dengan secangkir teh, "Kamu telah bekerja keras."     

Fu Nanli melepas topinya dan menggantungnya di samping, "Apakah kamu tidak sekolah?"     

"Tidak ada kelas sore hari ini. Aku dengar kalian akan mengadakan Konferensi Pers, apakah kamu ikut?"     

"Aku tidak ikut. Tetapi Xianzheng khawatir akan terjadi sesuatu yang tidak terduga disini. Jadi aku kembali untuk berjaga-jaga."     

"Insiden ini membuatku takut untuk ikut penerbangan bersamamu. Aku takut kamu akan menjadi perbincangan banyak orang."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.