Dia Hanya Mengingatku

Rahasia Tentang Tiga Belas Hari



Rahasia Tentang Tiga Belas Hari

0Wajah Fu Nanli menjadi semakin serius, setelah otaknya dipenuhi dengan angka, akhirnya dia bisa menarik kesimpulan.     

Tiga belas hari.     

Dia duduk di dalam mobil, menelungkupkan ponselnya. Dia mengerutkan alisnya, dan wajahnya terlihat muram.     

Kemudian dia teringat perkataan gadis itu pada saat dia mabuk di Xiao Tang Shan.     

Aku tidak bisa hidup tanpamu, aku akan mati jika tidak ada kamu di sampingku.     

Detak jantungnya berdebar kencang. Hatinya sedang bergejolak.     

Fu Nanli tampak seperti sedang masuk ke dunia yang tidak ada satu orangpun di dalamnya, perasaan kesepian terpancar dari pandangan matanya.     

Gadis itu mau bersamanya karena terpaksa.     

Dalam keheningan dan kesunyian yang cukup panjang, emosinya semakin menjadi-jadi, dia yang tidak pernah merokok di dalam mobil, untuk pertama kalinya, dia meminta rokok dari pengawalnya yang bernama Qin Bei. Dia merokok sambil mengerutkan kening.     

Mobil melaju di sepanjang garis pantai yang panjang.     

Perasaan Fu Nanli berangsur-angsur mulai tenang kembali.     

Pikiran jahat tiba-tiba masuk ke dalam benaknya, apabila Wen Qiao tidak bisa hidup tanpanya, bukankah itu suatu hal yang bagus?     

Bahkan jika itu hanya untuk menyelamatkan hidupnya, gadis itu harus tetap bersamanya.     

Dia tidak mengharapkan hal lain, selain ingin gadis itu tetap berada di sampingnya.     

Fu Nanli menundukkan kepala, sejak kapan dia bisa berpikiran picik seperti ini?      

Bagaimanapun juga, dia mencoba untuk bisa kembali pulang dalam waktu sepuluh hari, agar tidak membuat gadis itu cemas dan juga ketakutan.     

Wen Qiao memainkan jari-jarinya setiap hari. Tidak terlewat satu hari pun bertanya ke Fu Nanli, apakah usahanya disana berjalan lancar, dan bisa pulang tepat waktu atau tidak.     

Belakangan dia menyadari bahwa sikapnya ini bisa membuat Fu Nanli curiga, sehingga dia menahan diri untuk tidak menghubunginya.     

Namun, Fu Nanli mengirimkan pesan untuknya setiap malam, untuk memberitahunya bahwa semuanya berjalan dengan baik dan dia bisa kembali ke Haicheng dengan tepat waktu.     

Tampaknya pria itu melakukan ini untuk meyakinkannya.     

Setelah Fu Nanli menyelesaikan urusannya, tepat dia pergi sudah sepuluh hari, dan dia berencana untuk kembali ke Haicheng keesokan harinya.     

Dia membuat panggilan video ke Wen Qiao, dan Wen Qiao sudah berbaring di tempat tidur, gadis itu menatapnya sambil tersenyum.     

"Besok aku akan kembali ke Haicheng." Ujar Fu Nanli dengan yakin.     

Wen Qiao menghela nafas lega, tetapi untungnya mereka berpisah hanya sepuluh hari, dia tidak perlu melakukan perjalanan ribuan mil untuk menemui kekasihnya itu.     

Dia seharusnya tidak curiga.     

Wen Qiao menanggapinya, "Baiklah, sampai jumpa besok."     

Fu Nanli memberitahunya sesuatu tentang pulau itu, "Pulau ini cukup besar, dengan penghijauan yang bagus, air lautnya biru, dan pasir di pantainya halus. Sinar matahari terbenam menembus daun pohon palem, dan ada ruangan untuk mandi. Jika saja ada ayunan, itu bisa membuat tempat ini lebih menyenangkan lagi.     

Wen Qiao membayangkan pemandangan yang dideskripsikan oleh Fu Nanli, "Iya, sangat indah, apakah kamu mau mengembangkan pulau itu sebagai tempat pariwisata?"     

"Iya."     

Keduanya berbalas kata sampai larut malam. Wen Qiao berusaha menahan kedua matanya agar tidak menutup, tetapi dia tidak kuat dan langsung tertidur di atas bantal. Fu Nanli memandangi wajah gadis itu yang tertidur sebentar, dan kemudian menutup panggilan video.     

Keesokan paginya, Ketika dia bangun, seperti biasa dia mengambil ponselnya, berniat mengirimkan pesan kepada Wen Qiao, memberi tahu informasi penerbangannya, sehingga gadis itu bisa datang menjemputnya di bandara. Gadis itu pasti bisa merasa lega saat melihat kedatangannya.     

Sayangnya, tidak ada sinyal sama sekali.     

Ada menara sinyal di pulau ini, dan selama beberapa hari, dia menghubungi Wen Qiao setiap hari disini.     

Tadi malam tidak ada angin topan atau hujan turun, tapi tiba-tiba tidak ada sinyal.     

Dia meninggalkan ruangan, dan melihat pengurus di pulau itu buru-buru mendatanginya, "Tuan Fu, terjadi masalah di pulau."     

Fu Nanli berkata dengan serius, "Ada apa?"     

"Pertama, menara sinyal rusak, dan masalah yang lain adalah beberapa kapal rusak, kita tidak bisa keluar dari pulau ini untuk sementara waktu. Saya masih memikirkan solusinya. Entah siapa yang sengaja berbuat ini. Untungnya, persediaan makanan dan air di pulau ini masih cukup. Jadi anda tenang saja, tinggalah disini dahulu selama beberapa hari…"     

Bagaimana Fu Nanli bisa tenang?     

Menara sinyal rusak, dan beberapa kapal juga rusak pada saat yang bersamaan.     

Orang yang merencanakan ini tidak seperti sedang bercanda dengannya.     

Semua Ini pasti dilakukan dengan sengaja, hanya untuk mencegahnya meninggalkan pulau.     

Memikirkan hal ini, wajah Fu Nanli tiba-tiba berubah menjadi muram, dia bertanya-tanya apakah tujuan sebenarnya si pelaku mencegahnya meninggalkan pulau? Apakah untuk mencegahnya bertemu Wen Qiao sesuai janjinya?      

Siapa lagi orang yang juga mengetahui tentang rahasia tiga belas hari Wen Qiao?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.