Dia Hanya Mengingatku

Memperbaiki Sendiri



Memperbaiki Sendiri

0Pulau ini terletak di ujung selatan. Ketika cuaca di Kota Haicheng masih membeku, suhu di Pulau Nanbin sudah bisa mencapai 34-35 derajat Celcius. Matahari berangsur-angsur menjadi lebih kuat dan hangat, vegetasi subur, dan banyak nyamuk. Banyak gigitan nyamuk di pergelangan tangannya, butuh kesabaran untuk menunggu bekas nyamuk itu menghilang.     

Jam sudah menunjukan pukul dua belas siang. Panas terik matahari memenuhi hutan. Qin Bei melihat dahi Fu Nanli meneteskan keringat dan keringatnya sudah membasahi baju Tuan Muda itu di bagian punggungnya.     

Dia melangkah maju dan berkata, "Tuan, apakah akan lebih baik jika kita menunggu informasi perbaikan menara ini dari rumah saja?"     

Fu Nanli meliriknya, seketika leher Qin Bei terasa dingin, "Kalau begitu Anda bisa berdiri di bawah naungan pohon, saya akan segera kembali mengambil air dan makanan untuk Anda."     

Saat dia berbicara, pekerja pemeliharaan perlahan turun dari menara, dan dia berjalan ke Fu Nanli. Qin Bei tahu bahwa tuan mudanya memiliki sifat temperamental. Dengan cepat dia bertanya mewakili Fu Nanli, "Apakah bisa selesai diperbaiki hari ini?"     

Pekerja teknisi kesal dan berkata, "Belum pasti bisa hari ini."     

Fu Nanli bertanya, "Katakan kepada saya bagian mana yang rusak dari pemancar sinyal itu?"     

Pekerja teknisi meliriknya, dan menyindir, "Tuan Muda, lebih baik Anda tunggu saja di rumah. Pekerjaan kasar semacam ini hanya cocok dilakukan oleh pekerja seperti kami, sehingga Anda tidak perlu memberi perintah kepada kami tentang masalah ini."     

Qin Bei menggertakkan giginya dan berkata, "Tuan Muda adalah lulusan dari Jurusan Fisika Institut Teknologi Massachusetts."     

Pekerja teknisi itu tertawa mengejek, "Universitas Tali Rami? Saya dari Universitas Rantai Besi."     

Pekerja teknisi ini memiliki sentimen kebencian terhadap orang kaya.     

Bosnya menjadi pucat karena ketakutan mendengar ocehan bawahannya. Pulau ini akan menjadi milik Tuan Muda mulai sekarang, tetapi bawahannya ini justru sangat berani mengejeknya.     

Pekerja teknisi itu melepaskan peralatan teknisi dari tubuhnya, Qin Bei berkata dengan dingin, "Apakah kamu tidak melanjutkan untuk memperbaikinya?"     

"Kakak, apa aku tidak butuh makan? Setelah makan aku juga harus istirahat dulu. Kalian orang kaya juga tidak boleh berbuat seenaknya, ya kan?"     

Setelah selesai berbicara, dia berjalan meninggalkan menara dan menuruni gunung dengan angkuh.     

Bosnya berkata dengan merendahkan diri, "Tuan Muda Fu, dia memang memiliki temperamen yang buruk. Jangan dimasukkan ke dalam hati."     

Fu Nanli menengadahkan kepala menatap menara sinyal, "Berikan saya seragam, sepatu, sarung tangan dan helm pengaman."     

Mereka terkejut dan bertanya, "Apa yang akan Anda lakukan?"     

"Saya akan naik dan memperbaikinya." Jawab Fu Nanli dengan yakin.     

Qin Bei terkejut, "Tuan, Anda jangan terburu-buru. Menara ini cukup tinggi, dan juga sangat berbahaya."     

Fu Nanli sedikit mengernyit, "Jangan melantur, segera ambilkan peralatannya."     

Semua orang tidak bisa menahan Tuan Muda. Setelah beberapa saat, apa yang dibutuhkan Fu Nanli sudah disiapkan. Dia mengikat tali di pinggangnya. Setiap kali dia menaiki satu anak tangga, dia mengikat kail ke batang besi bagian atas. Naik perlahan ke ketinggian tujuh hingga delapan tingkat.     

Qin Bei menyeka keringatnya.     

Jika sampai Tuan Besar dan Nyonya mengetahui tentang hal ini, dia pasti akan dipecat.     

Dia juga tidak bisa memperbaiki. Jika saja dia bisa, dia akan mewakili Tuan Muda untuk memperbaiki pemancar sinyal yang rusak itu.     

Benar-benar membahayakan.     

Semua orang yang berdiri di bawah menara berharap Tuan Muda segera turun.     

Fu Nanli memanjat dan melihat keadaan pemancar sinyal. Ternyata si pekerja teknisi tadi kerjanya tidak beres. Kerusakan pada pemancar sinyal ini bertambah parah setelah diperbaiki oleh teknisi tadi, sehingga Fu Nanli membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memperbaikinya.     

Dia mengencangkan kabel besi, melihat ke bawah ke alat di pinggangnya lalu mengambil tang, memotong kedua kabel, dan mulai memperbaiki kerusakan secara teratur.     

Keringat menetes dengan deras dari dahinya. Sinar matahari di sore hari masih sangat menyengat. Qin Bei yang sedang berdiri di bawah terus mengkhawatirkan Fu Nanli, apakah Tuan Muda kepanasan, sementara selama ini dia selalu hidup dalam kemewahan.     

Dari pukul satu siang hingga pukul setengah enam malam, Fu Nanli masih berusaha memperbaikinya sambil menyeka keringatnya yang sudah menetes ke matanya dengan menggunakan punggung tangannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.