Dia Hanya Mengingatku

Wen Qiao Berhasil Bertemu Dengan Fu Nanli



Wen Qiao Berhasil Bertemu Dengan Fu Nanli

0Pekerja teknisi telah selesai istirahat, makan dan tidur, lalu dia kembali pada pukul lima sore lebih. Dia melihat Fu Nanli yang sedang memperbaiki kerusakan di atas menara sambil berkata, "Anda tergesa-gesa sekali ingin memperbaikinya, jangan sampai alatnya semakin rusak. Tuan Muda, jangan membuang-buang waktu, Anda harus menjaga keselamatan Anda, karena tubuh Anda sangat berharga."     

Bos teknisi itu memelototinya dan berkata, "Tutup mulutmu."     

Wen Qiao tiba di Nanbin dan langsung pergi ke pulau itu. Ada beberapa perahu yang diparkir di dermaga, dan dia menyewa satu perahu untuk menyeberang ke pulau itu.     

Ada pohon palem di sekitar pintu masuk pulau, pasir di pantai berwarna putih dan indah di bawah sinar matahari akan segera terbenam, hati Wen Qiao masih merasakan kecemasan.     

Dia khawatir jika telah terjadi sesuatu di pulau itu sehingga Fu Nanli tidak bisa dihubungi.     

Dia telah menonton banyak drama dan film yang bercerita tentang insiden pembunuhan di pulau kecil, dimana penduduk asli pulau merencanakan sebuah pembunuhan kepada pendatang yang kaya raya untuk mengambil semua harta kekayaannya.     

Jadi di dermaga, dia menemukan sebuah batang besi, dia lalu mengambilnya dan menyembunyikannya di tas, untuk berjaga-jaga.     

Setibanya di pulau itu, beberapa penduduk mendengar bahwa mereka datang untuk bertemu dengan Tuan Fu, para penduduk mengantar mereka ke belakang gunung.     

Semakin mereka berjalan, mereka semakin menuju ke tempat yang sunyi, Wen Qiao mencurigai bahwa penduduk itu telah menyembunyikan sesuatu. Dia bersikap lebih waspada untuk mencegah hal-hal yang tidak terduga akan terjadi.     

Wen Qiao berjalan sampai ke depan menara, dia melihat banyak orang sedang berkerumun disana, ada pengawal Fu Nanli bernama Qin Bei, dan ada juga beberapa pengawal lainnya, hatinya mulai merasa tenang saat bertemu dengan mereka.     

Dia bergegas maju dan bertanya pada Qin Bei, "Di mana Tuan Muda?"     

Qin Bei mengangkat tangannya dan menunjuk keatas. Wen Qiao menengadahkan kepalanya dan melihat Fu Nanli sedang berada di atas menara.     

Dia terkejut, "Apakah alat pemancar sinyalnya rusak?"     

"Iya."     

Wen Qiao merasa heran dan berkata, "Kenapa kamu membiarkan dia memperbaikinya sendiri? Apakah disini tidak ada teknisi yang bisa memperbaikinya?"     

Pekerja teknisi berkata dengan sinis, "Tuan Muda tidak mempercayai kami dan bersikeras ingin memperbaikinya sendiri, kami bisa apa?"     

Baru saja Wen Qiao sudah merasa tenang, sekarang rasa khawatirnya muncul kembali. Tetapi paling tidak, pria itu baik-baik saja.      

Matahari akhirnya terbenam, cahaya di pulau itu tiba-tiba meredup. Wen Qiao melihat Fu Nanli sedang turun ke bawah. Dia tidak berani bersuara atau berteriak kepadanya, takut akan membuat pria itu terjatuh.     

Fu Nanli berhasil turun dari menara dengan tubuh penuh dengan keringat. Wen Qiao tidak bisa menahan diri lagi, dia buru-buru berlari dan menghampiri Fu Nanli.     

Ketika Fu Nanli mendengar suara Wen Qiao, awalnya dia mengira sedang salah dengar. Begitu dia mengangkat kepalanya, ternyata memang benar itu adalah suara Wen Qiao. Fu Nanli melihat gadis itu berlari membelakangi sinar matahari terbenam, terlihat jelas bahwa gadis itu ketakutan dan sedang mengkhawatirkannya.     

Fu Nanli melepas helmnya, dan Wen Qiao bergegas memeluknya, "Apakah kamu baik-baik saja?"     

Qin Bei serta para pengawal yang lainnya maju untuk mengambil helm dan sarung tangan Fu Nanli Fu Nanli. Kemudian Fu Nanli menepuk punggung Wen Qiao dengan ringan, "Tubuhku penuh keringat."     

Wen Qiao menatapnya, "Apakah alat pemancar sinyal di menara sedang rusak?"     

"Iya."     

"Tidak heran jika aku tidak bisa menghubungimu, aku mengira terjadi sesuatu pada dirimu." Wen Qiao menanggapi dengan perasaan lega     

Fu Nanli memegang tangannya, "Aku disini baik-baik saja, menara sinyal telah diperbaiki, jadi jangan khawatir."     

Setelah selesai berbicara, Fu Nanli berjalan maju sambil menggandeng Wen Qiao, dan ketika dia berjalan ke bos teknisi, dia berkata dengan dingin, "Saya sudah membeli pulau ini. Suruh para pekerja teknisi untuk mulai bekerja memperbaiki pulau ini."     

Pekerja teknisi marah setelah mendengar perkataan Fu Nanli itu, "Anda memang betul orang yang kejam dan tidak punya belas kasihan ya?"     

Fu Nanli tidak mau menanggapinya, lalu mengajak Wen Qiao pergi menjauh dari kerumunan.     

Teknisi itu masih mengutuk, bosnya memelototinya dan menegurnya, "Saya pikir kamu akan dipecat hari ini. Mengapa kamu harus menyinggung Tuan Muda? Kamu menyinggungnya satu kata saja, kamu bisa saja kehilangan pekerjaanmu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.