Dia Hanya Mengingatku

Perubahan Nasib



Perubahan Nasib

0Wen Chi melempar tasnya ke sofa, lalu dengan bangga dia berkata, "Lelaki sejati akan selalu bisa menepati janjinya."     

Wen Qiao mengambil hasil nilai ujiannya, nilai yang dia dapat semuanya diatas 85, bagus juga nilainya. Dia lalu menepuk bahu Wen Chi, "Nilaimu bagus."     

Wen Qiao lalu berbalik badan dan bertanya kepada Wen Mo, "Bagaimana denganmu?"     

Wen Chi berkata, "Kamu cerewet sekali. Jangan khawatirkan dia, dia peringkat satu diangkatannya."     

Si peringkat satu seangkatannya justru lebih rendah hati dibandingkan dengan si peringkat sepuluh besar di kelasnya. Wen Qiao tersenyum sambil mengelus kepala Wen Mo, "Wen Mo, kamu memang orang yang jenius."     

Wen Qiao lalu kembali bertanya kepada Wen Chi, "Wen Chi, kapan kamu mau pergi mencari klub?"     

"Dua hari lagi, klub CG sedang merekrut trainee muda. Mereka hanya bisa berlatih selama liburan musim dingin. Aku ingin mencoba melihatnya."     

"Baiklah, nanti kami akan menemanimu."     

Lu Youyou menutupi wajahnya dengan kedua tangannya, "Qiaoqiao, kalian sekeluarga pintar-pintar."     

Wen Qiao merangkulnya, "Youyou, kamu juga pintar."     

Disaat mereka sedang berada dalam suasana hati yang bahagia, keluarga Wen kini berada di situasi yang berbanding terbalik dan itu tidak begitu baik.     

Xu Lu tidak mendapatkan beasiswa untuk pertama kalinya, dan hasil ujian akhir Wen Xuan juga jelek.     

Lagi pula, Zhong Hui hanya terus memikirkan cara melawan Wen Qiao saja dan sedang tidak ingin mengurus tugas sekolah Wen Xuan.     

Kemampuan Wen Xuan di bidang akademis terbilang kurang bagus. Bahkan upaya untuk mendatangkan guru les pun, tidak bisa mengubahnya menjadi pintar.     

Pada saat Wen Xuan masih duduk di kelas satu sampai kelas dua, mata pelajaran yang dihadapinya masih sangat mudah sehingga untuk mendapatkan nilai seratus bukanlah hal yang sulit. Inilah alasan mengapa keluarga Wen masih belum menyadari kemampuan akademis Wen Xuan yang kurang bagus.     

Ketika dia naik ke kelas lima, pelajaran yang dihadapinya semakin lama menjadi semakin sulit, nilainya pun semakin menurun.     

Hasil nilai Ujian Akhir Semester kali ini, dia mendapatkan nilai tujuh puluh di mata pelajaran budaya, matematika dan bahasa inggris. Nilai ujiannya lebih hancur lagi di mata pelajaran seni biola, menunggang kuda dan yang paling jelek adalah olahraga anggar     

Wen Jianmin merasa hasil ujian anaknya ini telah mempermalukan dirinya.     

Parahnya lagi, dia mendapat kabar bahwa Wen Qiao berhasil mendapatkan beasiswa karena dia telah menduduki peringkat pertama. Wen Mo juga tidak perlu diragukan lagi kemampuanya, dia selalu menjadi peringkat pertama, dan bahkan Wen Chi yang biasanya kurang di akademik justru bisa masuk dalam peringkat sepuluh besar.     

Mirisnya, ketiga anak yang sudah ditelantarkan olehnya, kini mereka menunjukkan prestasi mereka masing-masing. Sedangkan Wen Xuan, anak yang menjadi anak kesayangannya, justru kini membuat dia malu.     

Begitu juga dengan Xu Lu yang selalu dia perhatikan, kini justru membuat orang-orang menganggap dia sudah menelantarkan istri dan anaknya yang dahulu.     

Dia merasa kesal melihat anak-anaknya yang dulunya pengertian dan tidak pernah mengecewakannya, sekarang mereka berubah menjadi anak yang suka berbuat ulah.     

Wen Xuan masih tidak sadar diri, dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku akan menjadi pemain biola terbaik di dunia pada masa depan. Biasanya orang yang berbakat di bidang seni, mereka memiliki nilai akademis yang kurang bagus."     

Wen Jianmin melirik putranya yang masih kecil, "Tidak apa-apa, liburan musim dingin ini, kamu tidak diizinkan keluar untuk bermain, papa telah menyewa guru les terbaik untukmu. Tahun depan ada kelas persiapan, pelajaran akan semakin sulit. Kamu harus lebih fokus."     

Wen Xuan tidak senang mendengarnya dan berkata, "Bukankah papa berencana mengajak kami liburan ke Eropa dan bermain ski bersama kami?"     

Wen Jianmin kesal, "Kamu masih berani bilang ingin bermain ski? Naik dan kerjakan tugas sekolahmu sekarang juga!"     

Wen Xuan masih berniat melawan, Zhong Hui menahannya, "Sudahlah, sudahlah. Turuti saja apa yang papamu katakan."     

Zhong Hui memperhatikan ketidakpuasan Jianmin terhadap Lulu dan Xuanxuan semakin besar saat ini. Dia berpikir bahwa ini semua adalah salah Wen Qiao dan keluarganya, mereka berusaha mengambil hati Wen Jianmin demi mengincar kekayaannya.      

Dulu dia memiliki kemampuan untuk mengusir Su Yun dan anak-anaknya yang aneh dari rumah keluarga Wen, dia juga harus menjaga harta benda keluarga Wen demi Lulu dan Xuanxuan.     

Wen Jianmin adalah seorang yang sangat egois, dan yang paling dia prioritaskan hanyalah reputasinya sendiri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.